Komputer Makin Pintar! AI Bantu Temukan ‘Kutu’ di Aplikasi Sebelum Bikin Masalah
Figure 1. Ladybug Merah Di Rumput Hijau (Sumber: https://www.pexels.com/)
Pernah kesal karena aplikasi di HP tiba-tiba error atau nge-hang?
Seringkali, penyebabnya adalah adanya “kutu” atau bug – istilah keren untuk kesalahan – dalam kode program yang membangun aplikasi tersebut. Semakin canggih sebuah aplikasi, semakin rumit kodenya, dan semakin besar kemungkinan ada bug yang tersembunyi.
Mencari ‘Kutu’ Itu Susah!
Para pembuat aplikasi (insinyur perangkat lunak) biasanya memeriksa kode secara manual atau melakukan berbagai tes untuk menemukan bug ini. Tapi bayangkan, memeriksa ribuan bahkan jutaan baris kode itu butuh waktu lama dan tenaga ekstra! Ibarat mencari jarum di tumpukan jerami.
Kecerdasan Buatan (AI) Turun Tangan
Untungnya, para peneliti punya ide cemerlang. Mereka menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) – teknologi yang membuat komputer bisa “berpikir” dan belajar – untuk membantu menemukan bug ini secara otomatis.
Tujuannya? Untuk memprediksi atau menebak bagian kode mana yang kemungkinan besar punya bug, bahkan sebelum bug itu menyebabkan masalah. Jadi, para pembuat aplikasi bisa fokus memperbaiki bagian yang paling berisiko.
Dua ‘Detektif AI’ dan Kerja Tim Mereka
Peneliti ini menggunakan dua jenis AI “detektif” yang sangat pintar dalam memahami bahasa kode komputer, namanya CodeBERT dan CodeGPT. Keduanya dilatih menggunakan banyak contoh kode sungguhan (dari kumpulan data bernama PROMISE), sebagian kode bersih, sebagian lagi kode yang memang diketahui punya bug.
Sama seperti manusia, setiap AI punya kelebihan sendiri dalam menganalisa kode. CodeGPT mungkin lebih jago melihat struktur kodenya, sementara CodeBERT lebih pintar memahami makna di balik kode tersebut.
Lalu, peneliti mencoba sesuatu yang lebih hebat lagi: menggabungkan kekuatan kedua AI ini! Teknik ini disebut ensemble learning. Ibaratnya, daripada mengandalkan satu detektif, kita meminta pendapat dua detektif ahli dan menggabungkan analisis mereka untuk hasil yang lebih akurat.
Hasilnya? Lebih Akurat!
Ternyata benar! Ketika CodeBERT dan CodeGPT bekerja sama (menggunakan teknik ensemble), kemampuan mereka untuk menebak lokasi bug menjadi lebih baik dan lebih akurat dibandingkan jika mereka bekerja sendiri-sendiri. Tingkat akurasinya meningkat sekitar 1-3%.
Apa Artinya Buat Kita?
Penelitian ini sangat penting karena:
- Aplikasi Lebih Andal: Dengan AI yang membantu menemukan bug lebih awal, aplikasi yang kita gunakan sehari-hari bisa jadi lebih stabil, jarang error, dan lebih bisa diandalkan.
- Hemat Waktu Pengembang: Para pembuat aplikasi bisa bekerja lebih efisien karena dibantu AI untuk menemukan area bermasalah. Waktu mereka bisa dipakai untuk mengembangkan fitur baru yang keren!
- Kualitas Lebih Baik: Secara keseluruhan, ini membantu meningkatkan kualitas perangkat lunak yang kita nikmati.
Jadi, di balik layar aplikasi favorit Anda, teknologi AI seperti ini terus dikembangkan untuk memastikan pengalaman digital kita semakin lancar dan bebas masalah!
Referensi:
- Feng, Z. et al. (2020). CodeBERT: A Pre-Trained Model for Programming and Natural Languages. Findings of the Association for Computational Linguistics: EMNLP 2020.
- Lu, S. et al. (2021). CodeXGLUE: A Machine Learning Benchmark Dataset for Code Understanding and Generation. ArXiv.
- https://dqlab.id/kenali-ensemble-learning-pada-tipe-machine-learning
- https://www.dicoding.com/blog/apa-itu-bug-dan-mengapa-ia-ada/
Comments :