Halo sahabat Binus Bekasi beken!!

Pada hari ini kita akan membahas pengetahuan baru seputar apa itu inventory management atau manajemen inventaris. Di banyak Perusahaan-perusahaan ternama, apalagi yang mengandalkan manufaktur, manajemen inventaris ini merupakan hal yang sangat penting karena mereka harus mengetahui alur masuk dan keluarnya barang sehingga memerlukan system yang rumit dan akurat agar tidak terjadi kesalahan yang merugikan.

Secara umum, manajemen inventaris adalah fungsi bisnis penting yang mengharuskan perusahaan untuk menjaga keseimbangan yang tepat antara investasi dan pelayanan pelanggan. Intinya, manajemen inventaris yang efektif bertujuan untuk mengoptimalkan tingkat persediaan untuk memenuhi permintaan pelanggan sambil meminimalkan biaya penyimpanan. Menurut beberapa penelitian, bisnis yang berhasil menerapkan sistem manajemen inventaris dapat mengurangi biaya operasional hingga puluhan persen sambil mempertahankan atau meningkatkan tingkat pelayanan (Maulani, 2024; Andrian, 2023; Alienta, 2023).

Ditambah lagi, bagi sebagian besar organisasi, inventaris merupakan salah satu aset terbesar mereka, seringkali mencapai hingga 50% dari total modal yang diinvestasikan sehingga manajemen inventoris menjadi lebih penting lagi bagi perusahaan. Ketika manajemen inventaris dikelola dengan buruk, perusahaan akan kehilangan kesempatan atas modal yang seharusnya dapat dialokasikan untuk inisiatif pertumbuhan, penelitian dan pengembangan, atau meningkatkan area operasi lainnya yang harus hilang karena biaya manajemen inventaris yang tidak efisien.

Selain itu, terdapat tantangan mendasar dari manajemen inventaris yaitu menemukan keseimbangan optimal antara persediaan yang terlalu sedikit dan terlalu banyak. Mempertahankan tingkat inventaris yang lebih rendah mengurangi biaya penyimpanan, menurunkan risiko barang menjadi usang, dan membebaskan modal kerja. Namun, pendekatan ini meningkatkan kemungkinan kehabisan stok, yang dapat menghentikan proses produksi atau mengakibatkan pelanggan tidak puas. Sebaliknya, tingkat inventaris yang lebih tinggi meningkatkan kemampuan layanan dan menjadi penyangga terhadap gangguan rantai pasokan, tetapi secara substansial meningkatkan biaya penyimpanan termasuk biaya gudang, asuransi, dan potensi kerugian akibat produk kedaluwarsa atau usang.

Namun saat ini, manajemen inventaris modern telah berkembang lebih dari sekadar menghitung stok yang canggih dengan menggabungkan peramalan permintaan, manajemen hubungan pemasok, dan analitik tingkat lanjut. Organisasi kini memanfaatkan solusi teknologi seperti sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP), sistem manajemen gudang (WMS), dan kecerdasan buatan untuk mengoptimalkan keputusan inventaris mereka. Alat-alat ini memungkinkan perusahaan untuk menerapkan strategi seperti inventaris tepat waktu (just-in-time) dan pemodelan kuantitas pesanan ekonomis (economic order quantity), untuk mengkategorikan inventaris berdasarkan tingkat kepentingannya.

Kesimpulannya ialah manajemen inventaris merupakan aspek krusial dalam operasional perusahaan, karena berperan dalam mengatur alur keluar-masuk barang secara efisien dan akurat. Tujuan utamanya adalah menyeimbangkan antara ketersediaan persediaan untuk memenuhi permintaan pelanggan dan meminimalkan biaya penyimpanan. Inventaris juga menjadi salah satu aset terbesar perusahaan, sehingga pengelolaan yang buruk dapat menghambat pertumbuhan dan efisiensi bisnis. Tantangan utama dalam manajemen inventaris adalah menjaga keseimbangan antara terlalu banyak dan terlalu sedikit stok. Seiring perkembangan teknologi, sistem manajemen inventaris kini mengintegrasikan berbagai alat canggih seperti ERP, WMS, dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan akurasi, efisiensi, serta pengambilan keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan persediaan.

 

Referensi:

Maulani, S. S., Jane, S., Rahayu, S. P., Pangisti, I. R., & Firly, A. (2024, November). Literatur Riview: Perspektif Implementasi Sistem Manajemen Persediaan Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia. In Prosiding Seminar Nasional Manajemen dan Bisnis (Vol. 4, pp. 324-330).

Andrian, A., Qadri, R. A., Zai, I., Jessyka, J., Astuti, E., & Michelle, M. (2023). Penerapan Sistem Manajemen Sumber Daya Perusahaan (ERP) dalam Kinerja Manajemen Rantai Pasok. Journal of Economics and Business UBS, 12(3), 1617-1626.

Alienta, A., Lim, C. J., Elita, E., Juviani, E., Juliawati, J., & Suhardjo, I. (2023). Implementasi Sistem Enterprise Resource Planning Berbasis SAP Pada PT XYZ. SEIKO: Journal of Management & Business, 6(1), 337-353.