Peran Cloud Accounting dalam Meningkatkan Efisiensi Keuangan UMKM

Sumber: Freepik
Pendahuluan
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan kegiatan ekonomi produktif yang dijalankan secara mandiri oleh individu maupun badan usaha. UMKM bukan bagian dari atau cabang usaha menengah maupun besar, serta harus memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Menurut Bank Indonesia (2015), UMKM menyumbang 97% dari tenaga kerja di Indonesia dan menyumbang lebih dari 57% dari PDB secara keseluruhan. Sehingga, perekonomian Indonesia sangat bergantung pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hanya 30% dari UMKM yang memiliki akses ke fasilitas keuangan, menurut Bank Indonesia (BI).
Sejak Januari 2018, UMKM di Indonesia menggunakan standar pelaporan keuangan khusus yang dibuat oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Standar ini dinamanakan oleh Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) (Pramono et al., 2020). Namun, penelitian sebelumnya oleh Rudiantoro dan Siregar (2012) menemukan bahwa laporan keuangan UMKM masih memiliki kualitas yang rendah, yang membuat perbankan mempertanyakan relevansi dan keandalan laporan tersebut.
Kemajuan Teknologi Software Accounting di Kalangan UMKM
Menurut Wibawa et al (2019) saat ini, masih banyak UMKM yang belum sepenuhnya memahami pentingnya laporan keuangan dalam operasional bisnis. Banyak di antaranya yang hanya menyusun laporan keuangan secara sederhana, menggunakan pencatatan manual tanpa mengikuti standar akuntansi yang sesuai. Akibatnya, sering terjadi kesalahan dalam menilai kondisi keuangan, khususnya dalam menentukan status laba atau rugi, akibat ketidakteraturan dalam penyusunan laporan keuangan.
Kemajuan teknologi di era digital membuka peluang besar bagi UMKM untuk berkembang, baik dalam hal ekspansi pasar, kemudahan transaksi keuangan, maupun pencatatan keuangan secara digital. Berbagai aplikasi dan software akuntansi yang tersedia di internet, baik berbasis desktop maupun cloud computing, menawarkan solusi praktis untuk pencatatan transaksi dan penyusunan laporan keuangan. Platform-platform ini hadir dalam berbagai pilihan, mulai dari yang gratis hingga berbayar, memberikan fleksibilitas bagi UMKM dalam mengelola keuangan mereka dengan lebih efisien (Pramono et al., 2020).
Tentunya dengan kemajuan teknologi ini, membantu UMKM menerapkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Etitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) dengan lebih efektif melalui fitur otomatisasi yang memastikan laporan keuangan tersusun sesuai standar. Hal ini meningkatkan transparansi dan kredibilitas laporan di mata perbankan dan investor.
Peran Software Accounting Berbasis Cloud di Kalangan UMKM
Menurut Putri et al (2024) Cloud Computing Accounting memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM dalam menyimpan data-data penting secara efisien. Dengan teknologi ini, mereka tidak perlu lagi repot memasukkan data secara manual ke dalam perangkat keras atau mengeluarkan biaya besar untuk pembaruan perangkat. Penggunaan Cloud Computing Accounting memungkinkan penghematan biaya operasional, sekaligus memastikan data tetap aman, terorganisir, dan mudah diakses kapan saja tanpa perlu investasi tambahan dalam infrastruktur teknologi.
Beberapa perangkat lunak akuntansi berbasis Cloud yang bisa digunakan oleh UMKM antara lain Jurnal, FreshBooks, QuickBooks, Xero dan Harmony. Selain itu, terdapat juga beberapa aplikasi akuntansi lainnya, salah satunya adalah SI APIK, yang dikembangkan oleh Bank Indonesia pada tahun 2016. Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis melalui Google Play, memberikan kemudahan bagi pelaku usaha dalam mengelola keuangan mereka secara lebih efektif dan terstruktur (Putri et al., 2024).
Cloud accounting dilengkapi dengan berbagai fitur analitik canggih yang memungkinkan pelaku UMKM untuk menganalisis kinerja keuangan mereka dengan lebih cepat dan akurat. Dengan laporan yang disajikan secara real-time, pemilik usaha dapat dengan mudah memantau arus kas, profitabilitas, serta aspek finansial lainnya. Informasi ini membantu mereka dalam mengambil keputusan yang lebih strategis dan tepat waktu guna meningkatkan efisiensi serta keberlanjutan bisnis.
Referensi
Bahtiar Effendi. 2023. “Cloud Accounting: Kunci Sukses UMKM di Era Digital”. Diakses dari https://satu.ac.id/bandung/akuntansi/2025/01/25/cloud-accounting-kunci-sukses-umkm-di-era-digital/#:~:text=Cloud%20accounting%20adalah%20sistem%20akuntansi,praktis%2C%20hanya%20dengan%20menggunakan%20internet pada tanggal 3 Maret 2025
Bank Indonesia. (2015). Profil bisnis usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI).
Kementerian Koperasi dan UKM. (2008). https://www.bi.go.id/. Diambil kembali dari https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-bi/Documents/UU20Tahun2008UMKM.pdf
Ikatan Akuntan Indonesia. (2016). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM). Jakarta.
Pramono, I. P., Suangga, A., Mardiani, R., & Ilhamsyah, M. J. (2020). Aplikasi Akuntansi Berbasis Android dan Gambaran Profil UMKM Pengguna Potensial Menggunakan IFLS Data. Kajian Akuntansi, 21(1), 46-63.
Putri, P. K., Pramurindra, R., Aziz, N. J. A., & Hidayat, D. (2024). Analisis Intensi Penggunaan Teknologi Cloud Accounting pada UMKM Kota Tasikmalaya. AKUNSIKA: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 19-27.
Wibawa, B. M., Baihaqi, I., Hanoum, S., Ardiantono, D. S., Kunaifi, A., Persada, S. F., … & Nareswari, N. (2019). Model Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Cloud Bagi Pelaku UMKM. Sewagati, 3(3), 51-56.
Comments :