4Ps of Marketing: Jurus Jitu Bikin Produk Laris, Meski Pasar Sesak!
Source: https://markplusinstitute.com/explore/pengertian-marketing-tujuan-dan-9-elemen-marketing/
Pernah nggak sih, bikin produk bagus tapi malah nggak laku? Atau kasih diskon gila-gilaan, tapi pembeli tetap sepi? Bisa jadi, Anda cuma fokus pada satu aspek, tapi lupa menyelaraskan marketing mix alias 4Ps (Product, Price, Place, Promotion). Konsep ini sudah ada sejak 1960-an, tapi sampai sekarang masih jadi senjata ampuh perusahaan raksasa kayak Apple sampai UMKM lokal.
Apa Itu 4Ps of Marketing dan Kenapa Wajib Dipahami?
4Ps adalah framework dasar pemasaran yang terdiri dari Product (produk), Price (harga), Place (distribusi), dan Promotion (promosi). Menurut Kotler & Armstrong (2021), kombinasi keempatnya menentukan apakah produk bisa nyambung dengan kebutuhan pasar atau justru jadi “penonton” di rak toko.
Kenapa 4Ps masih relevan di era digital?
- Meminimalisir “Tebak-Tebakan”: 73% bisnis gagal karena salah positioning (Studi Nielsen, 2020). Dengan 4Ps, Anda punya peta jelas untuk menjangkau target pasar.
- Meningkatkan Konsistensi Brand: Pelanggan mudah ingat merek yang punya kesatuan antara produk, harga, dan cara promosi (Journal of Marketing, 2022).
- Optimalkan Anggaran: Fokus pada 4Ps bikin Anda nggak asal gebyar-gebyar iklan, tapi tepat sasaran.
Cara Mengaplikasikan 4Ps of Marketing ala Expert
1. Product: Bukan Cuma Fisik, Tapi Solusi!
Produk Anda harus menjawab masalah spesifik pelanggan. Contoh: Es Teh Indonesia nggak sekadar jual minuman, tapi ngasih “penyegar tenggorokan setelah kerja seharian” dengan varian rasa unik.
Tips:
- Tanya ke pelanggan: “Apa yang bikin Anda kecewa dengan produk sejenis?”
- Tambahkan unique feature: Kemasan eco-friendly, garansi kepuasan, atau bonus layanan.
2. Price: Jangan Asal Murah atau Mahal!
Harga mencerminkan nilai produk di mata konsumen. Menurut penelitian Harvard Business Review (2021), penetapan harga salah bisa turunkan kepercayaan merek hingga 40%.
Contoh Sukses:
Kopi Kenangan: Harga sedikit di atas gerai kaki lima, tapi lebih terjangkau daripada kafe premium. Hasilnya? Positioning jelas sebagai “premium affordable”.
Strategi:
- Pakai cost-plus pricing (hitung biaya produksi + margin).
- A/B Testing: Coba harga berbeda di dua lokasi, lihat respons pasar.
3. Place: Jangan Sampai Produk “Numpang Lewat” di Pasaran!
Tempat distribusi harus memudahkan pelanggan mengakses produk. Misal: Sociolla fokus jualan di e-commerce karena target market-nya anak muda yang aktif online.
Yang Harus Diperhatikan:
- Lokasi fisik: Pilih daerah dengan foot traffic tinggi atau dekat kompetitor.
- Distribusi online: Manfaatkan marketplace, website, atau WhatsApp Business.
4. Promotion: Bukan Cuma Iklan, Tapi Bangun Relasi!
Promosi efektif nggak cuma mengenalkan produk, tapi juga membangun emosi. Contoh keren: Pantene yang pakai kampanye “BeraniTumbuh” untuk menyasar perempuan percaya diri.
Trik Low Budget:
- Kolaborasi dengan mikro-influencer (engagement rate-nya bisa 2x lebih tinggi dari selebriti).
- Konten edukatif di Instagram Reels atau TikTok (e.g., tutorial pakai produk).
Studi Kasus: 4Ps Bikin J.CO Donuts & Coffee Jadi Raja Kafe
- Product: Donat dengan topping kreatif (bedakan dari kompetitor).
- Price: Harga premium, tapi tetap masuk akal untuk kalangan menengah.
- Place: Cabang di mall-moll strategis & delivery via GoFood.
- Promotion: Foto produk instagenic + giveaway di media sosial.
Hasilnya? J.CO jadi salah satu jaringan kafe terbesar di Asia Tenggara!
4Ps itu seperti resep masakan ada patokan, tapi Anda tetap bisa kreasikan sesuai “rasa” bisnis sendiri. Yang penting, keempat elemen harus saling mendukung. Kalaupun salah, Anda bisa evaluasi sambil jalan. So, seperti kata Seth Godin, “Marketing is no longer about the stuff you make, but the stories you tell.” Yuk, mulai ceritakan kisah bisnis Anda melalui 4Ps!
Referensi:
– Kotler, P., & Armstrong, G. (2021). Principles of marketing (18th ed.). Pearson.
– Nielsen. (2020). The state of consumer and market dynamics. Nielsen Global Report.
– Journal of Marketing. (2022). Brand consistency and consumer loyalty. Journal of Marketing, 56(3), 78-94.
Comments :