Transformasi Digital di Sektor Pelabuhan
Semua bidang kehidupan manusia dan sama halnya dengan berbagai sektor ekonomi lainnya sudah mengalami perubahan. Industri pelabuhan dan maritim merupakan salah satu industri yang mengalami perubahan signifikan akibat transformasi digital. Seiring berjalannya Revolusi Industri 4.0, sektor pelabuhan dituntut untuk mengintegrasikan teknologi digital seperti IoT, big data, dan Artificial Intelligence (AI). Perubahan revolusi industri ini memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas dan memaksimalkan efektivitas dari operasional, sebagaimana yang dapat dilihat dari bukti nyata operasional pelabuhan-pelabuhan terkemuka di dunia seperti Port of Rotterdam dan Port of Singapore (PSA).
Di pelabuhan-pelabuhan global terkemuka tersebut, teknologi digital digunakan untuk meningkatkan efisiensi pelabuhan dan memperluas kemampuan operasional, khususnya dalam manajemen operasi dan manajemen aset. Teknologi digital tersebut menggabungkan teknologi informasi dan kepemimpinan digital agar dapat membuka peluang baru untuk inovasi. Transformasi digital telah memicu perubahan manajerial dan budaya, memaksa manajemen pelabuhan untuk memikirkan kembali proses bisnis dan cara untuk mengintegrasikan teknologi canggih tersebut.
Sumber: Binus Center of Excellence XPLOO Edisi Pertama – Digital Transformation | Edisi 001/2024
Bidang Transformasi digital di sektor pelabuhan telah berkembang sejak tahun 1990an, awalnya didorong oleh penggunaan komputer desktop yang bersifat independen. Pada awal tahun 2000an, teknologi jaringan semakin berkembang dan meningkatkan produktivitas . Pada tahun 2010, peningkatan kemampuan penyimpanan dan pengolahan data dalam jaringan mempercepat peralihan ke teknologi modern, termasuk Artificial Intelligence (AI) dan cloud computing. Transformasi digital tentunya berdampak baik, namun akibat dari penerapan teknologi digital ini adalah berkurangnya interaksi manusia yang sering kali menyebabkan penggantian atau pengurangan tenaga kerja.
Penerapan teknologi digital menjadi fondasi operasional dari Smart Port, dengan mengedepankan efisiensi sumber daya, optimalisasi biaya, dan penggunaan peralatan ramah lingkungan. Selain itu, seiring dengan semakin pentingnya pertukaran informasi, kemampuan untuk menyelaraskan dan mendistribusikan data secara lancar di antara para pemangku kepentingan utama, seperti pemilik kargo, perusahaan pelayaran, dan penyedia logistic. Tentunya hal tersebut akan memainkan peran penting dalam mempertahankan daya saing pelabuhan. Artikel ini dapat ditemukan di Binus Center of Excellence XPLOO Edisi Pertama – Digital Transformation | Edisi 001/2024
Comments :