Source Image : <a href=”https://www.freepik.com/free-photo/brokers-discussing-trading-strategy-holding-papers-with-financial-data-pointing-pen-charts-cropped-shot-broker-job-stock-market-exchange-concept_12615844.htm”>Image by pch.vector on Freepik</a>

 

Di era digital, dunia bisnis dan keuangan mengalami transformasi signifikan, dengan teknologi menggantikan proses manual. Salah satu bidang yang terpengaruh adalah audit, yang berfokus pada pemeriksaan laporan keuangan, kepatuhan regulasi, dan efisiensi operasional. Audit tradisional yang bergantung pada pemeriksaan dokumen fisik, pencatatan manual, dan analisis data terpisah menghadapi tantangan besar, seperti waktu yang lama, kesalahan manusia, dan kesulitan dalam mengelola volume data yang besar. Proses ini juga membutuhkan sumber daya manusia yang besar dan biaya tinggi, serta tidak dapat memberikan hasil secara real-time.

E-Auditing adalah proses audit yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti software , sistem berbasis cloud, dan alat analisis data. Secara garis besar pengertian e-audit tidak berbeda dengan pengertian audit secara umum, hanya saja proses pengumpulan bukti, serta evalusai buktinya dilakukan dengan bantuan komputer (Setiady, 2016)

Proses ini memungkinkan auditor untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memverifikasi data secara elektronik, sehingga lebih cepat, akurat, dan efisien. Implementasi E-Audit berpengaruh pada kualitas temuan audit dalam audit penipuan di Indonesia (Zollia, 2024).

 

KEUNGGULAN DALAM MENERAPKAN E-AUDITTING

  1. Kecepatan
  • Akses Data Instan : Data yang tersimpan dalam sistem digital dapat diakses kapan saja dan dari mana saja, asalkan terhubung dengan jaringan yang aman. Ini memungkinkan auditor untuk bekerja tanpa harus menunggu dokumen fisik atau data yang dikirim secara manual.
  • Analisis Real Time : Alat analisis data yang terintegrasi dengan sistem E-Auditing memungkinkan auditor untuk memproses data secara langsung. Misalnya, transaksi keuangan dapat dipantau dan dianalisis seketika, sehingga masalah atau anomali dapat diidentifikasi dengan cepat.
  1. Efesiensi
  • Otomatisasi Proses : Banyak tugas audit yang berulang, seperti pengumpulan data, pencocokan transaksi, dan pembuatan laporan, dapat diotomatisasi menggunakan perangkat lunak audit. Ini mengurangi beban kerja auditor dan meminimalkan risiko kesalahan manusia.
  • Pengurangan Biaya : Dengan otomatisasi, organisasi dapat mengurangi biaya yang terkait dengan audit manual, seperti biaya perjalanan, pencetakan dokumen, dan tenaga kerja.
  1. Transparansi
  • Audit Trail : Sistem E-Auditing menyediakan jejak audit (audit trail) yang lengkap, yang mencatat setiap langkah dalam proses audit. Audit trail ini memastikan bahwa proses audit dapat diaudit ulang dan diverifikasi oleh pihak lain. audit trail juga membantu dalam mengidentifikasi dan merespon ancaman keamanan secara cepat, karena semua aktivitas tercatat secara rinci (Violeta, 2024).
  • Pelacakan Data yang Mudah : Data yang tersimpan secara digital dapat dilacak dengan mudah, termasuk siapa yang akan mengakses data, kapan, dan perubahan apa yang dilakukan. Ini memudahkan bagi auditor untuk memverifikasi integritas data tersebut.

 

TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN DALAM E-AUDITTING

  • Big Data

Big data analytics memungkinkan auditor untuk menganalisis data dalam volume besar, baik yang terstruktur seperti database maupun tidak terstruktur seperti email atau dokumen teks.

  • ACL (Audit Command Language)

ACL merupakan sebuah software yang dirancang secara khusus untuk audit, yang didesain untuk melakukan analisa data elektronik suatu perusahaan dan membantu menyiapkan atau menghasilkan laporan audit. ACL dirancang khusus untuk menganalisa data dan menghasilkan laporan audit untuk user non teknis sehingga pekerjaan auditing akan jauh lebih cepat dibandingkan proses audit manual yang memerlukan waktu berhari-hari (Hoesada, 2021).

  • NLP (Natural Language Processing)

NLP sebagai dasarnya merupakan teknologi dari machine learning yang memberikan komputer untuk bisa menginterpretasikan,memanipulasi,dan bahkan memahami Bahasa manusia. NLP ini menawarkan berbagai manfaat bagi auditor terutama dalam hal, analisis data tekstual, otomatisasi proses, dan peningkatan efesiensi audit.

 

TANTANGAN DALAM MENERAPKAN E-AUDITTING

  1. Keamanan Data
  • Keamanan Data merupakan salah satu tantangan terbesar untuk menerapkan e-auditting ini. Data yang tergolong sensitive seperti informasi keuangan, data pelanggan, dan rahasia Perusahaan dimasukkan ke dalam proses audit. Kebocoran data ataupun serangan siber dapat terjadi kapan saja, dan Ketika data ini tidak dilindungi dengan baik
  1. Kesiapan SDM
  • Dalam melakukan e-auditting diperlukan auditor yang memiliki keterampilan digital dan pemahaman mengenai teknologi yang digunakan, terdapat beberapa tantangan dalam implementasi E-Audit  yang dapat mempengaruhi kinerja auditor. Misalnya, beberapa auditor tidak memahami cara mengguanakan fitur yang tersedia dalam portal E-Audit. Oleh karena itu, diperlukan pendidikan dan pelatihan yang baik untuk auditor agar mereka dapat memanfaatkan potensi E-Auditr secara efektif (Zollia, 2024).
  1. Regulasi dan Standar
  • Dalam menerapkan e-auditting harus adanya regulasi atau standar yang terpenuhi, untuk memastikan integritas dan keandalan proses audit, e-audit memerlukan kerangka aturan yang jelas. Namun, peraturan saat ini seringkali belum sepenhnya mengakomodasi teknologi digital.

 

Referensi

  1. Violeta, K. (2024, September 26). Audit Trail: Pengertian, Fungsi, Contoh, dan Manfaat. Audithink. https://audithink.com/blog/audit-trail-adalah/
  2. Zollia, Z. (2024, January 12). E-Audit Menjaga Integritas, Objektivitas dan Transparansi. BPK RI.  https://sumbar.bpk.go.id/e-audit-menjaga-integritas-objektivitas-dan-transparansi/
  3. Setiady, R. (2016). Pengembangan Aplikasi E-Audit Sebagai Perangkat Pendukung Pengawasan Dan Pengendalian Pada Sektor Pemerintahan, 10 (1), 52–60.
  4. Hoesada, J. (2021). Auditing Berbasis Big Data.