Source : Freepik

Dalam era digital dan revolusi industry 4.0, transparansi pelaporan keuangan semakin dibutuhkan. Pemangku kepentingan seperti hal nya investor, reugalor, dan juga Masyarakat mengiginkan informasi keuangan yang akurat, tepat waktu, dan mudah diakses. Sisrem akuntansi tradisional, yang seringkali mengandalkan proses manual dan penyimpanan data local, dinilai kurang efesien, rentan terhadap kesalahan, dan menghambat transparansi. Cloud accounting muncul sebagai Solusi yang inovatif dalam mengatasi keterbatasan ini dengan menyediakan akses real-time, otomatisasi proses, dan kolaborasi yang lebih baik dengan memanfaatkan cloud computing.

Cloud computing sendiri merupakan sistem yang menyediakan layanan komputasi sesuai permintaan tanpa memerlukan pengelolaan aktif oleh pengguna layanan, dengan memanfaatkan internet untuk menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak (Salem et al., 2021). Selain itu, teknologi ini juga mendukung kepatuhan terhadap regulasi keuangan yang ketat dan meningkatkan keamanan data. Dalam konteks akuntansi modern, cloud accounting tidak hanya meningkatkan efesiensi, tetapi juga menjadi alat penting untuk mewujudkan transparansi dalam proses akuntansi

 

APA ITU CLOUD ACCOUNTING

Cloud accounting mengacu pada penggunaan perangkat lunak akuntansi yang diwadahi oleh cloud (internet) untuk mengelola dan memproses data keuangan.berbeda dengan system akuntansi tradisional yang mengandalkan server local atau komputer fisik, cloud accounting menyimpan data dan aplikasi di server cloud. Hal ini memungkinkan pengguna mengakses data akuntansi kapan saja dan Dimana saja selama terhubung ke internet.

 

TRANSPARANSI DALAM PROSES AKUNTANSI

Transparansi dalam akuntansi mengacu pada prinsip keterbukaan, kejujuran, dan kejelasan dalam menyajikan informasi keuangan. Ini berarti bahwa semua data keuangan, proses akuntansi, dan laporan yang dihasilkan mudah diakses, dipahami, dan diverifikasi oleh semua pihak yang berkepentingan, seperti investor, pihak manajemen, rugalator, dan public.

Transparansi dalam akuntansi ini mencakup perihal “akurasi data” informasi keuangan harus akurat dan bebas dari kesalahan atau manipulasi, “keterbukaan” semua transaksi dan proses akuntansi harus terdokumentasi dengan baik dan dapat diakses oleh pihak yang berwenang, dan “keteraturan” laporan keuangan harus disajikan secara tepat waktu dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku

Dengan adanya transparansi dalam akuntansi maka dapat meminimalkan risiko kecurangan atau kesalahan dalam pelaporan keuangan, transparansi mengurangi risiko kecurangan keuangan seperti manipulasi data atay penggelapan dana, karena semua transaksi dan proses akuntansi dapat dilacak dan diverifikasi. Hal ini juga dapat memudahkan dalam melakukan audit dikarenakan laporan keuangan yang transparan dalam proses audit internal dan eksternal, auditor dapat dengan cepat mengidentifikasi ketidaksesuaian atau kesalahan.

 

CLOUD ACCOUNTING SEBAGAI SOLUSI TRANSPARANSI

  1. Real Time Data Akses
  • Cloud accounting memungkinkan akses dara keuangan secara real-time, sehingga semua pihak yang berkepentingan dapat melihat informasi terbaru kapan saja. Ini mengurangi ketidakjelasan dan memastikan bahwa semua orang bekerja dengan data yang sama
  1. Audit Trail
  • Audit trail merupakan fitur yang mencatat setiap perubahan yang dilakukan pada data keuangan, termasuk siapa yang melakukan perubahan, kapan, dan apa yang diubah. Jika ada kesalahan dalam pencatatan transaksi, system dapat menunjukkan siapa yang melakukan kesalahan dan kapan hal itu terjadi, sehingga dapat segera diperbaiki
  1. Kolaborasi yang Lebih Baik
  • Cloud accounting memungkinkan tim akuntansi, manajemen, auditor, dan pihak lain untuk bekerja sama dalam satu platform yang sama sehingga tidak ada informasi yang “tersembunyi” atau tidak terlihat, bahkan dari Lokasi yang berbeda-beda
  1. Keamanan Data
  • Meskipun data disimpan didalam cloud, system cloud accounting dilengkapi dengan enskripsi dan protocol keamanan yang ketat untuk melindungi data keuangan. Bagi pihak luar atau ekternal yang ingin mengakses data tersebut diharuskan untuk meminta akses untuk terlebih dahulu ke pihak yang berwewenang

 

TANTANGAN CLOUD ACCOUNTING BAGI TRANSPARANSI

  1. Biaya Implementasi
  • Biaya implementasi merupakan kendala utama dalam adopsi cloud accounting dan merupakan salah satu hambatan terbesar (Komala et al., 2024). Biaya ini mencakup biaya berlangganan, pelatihan karyawan, dan potensi biaya untuk konsultasi
  1. Ketergantungan pada Internet
  • Cloud accounting memerlukan koneksi internet yang stabil dan cepat. Di daerah dengan infrastruktur internet yang kurang memadai, hal ini bisa menjadi tantangan yang akan dihadapi, downtime dimana server cloud mengalami gangguan bisa menghambat dalam mengakses data di dalam cloud tersebut
  1. Keamanan Siber
  • Salah satu tantangan terbesar adalah masalah keamanan dan privasi data. Ketika ingin memindahkan data ke cloud, kita harus menghadapi risiko yang terkait dengan potensi pelanggaran data dan ancaman siber. Keamanan data menjadi perhatian utama, terutama bagi yang menangani informasi sensitif. Oleh karena itu, penting nya kita dalam memilih penyedia layanan cloud yang memiliki reputasi baik dan menawarkan solusi keamanan yang kuat (Aziz et al., 2023).

 

 

Referensi

  1. Salem, S., Nurdayadi, N., & Alfiandri, A. (2021). Cloud Accounting : The Development of Accounting Information System in Industry 4.0 in Indonesia. Conference Series, 3(2), 282–294. https://doi.org/10.34306/conferenceseries.v3i2.597
  2. Komala, R., Fahry, F., & Elisa, N. (2024). Peningkatan Transparansi Keuangan: Implementasi Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Cloud. Jurnal Sosial Ekonomi Dan Humaniora, 10(4), 670–675. https://doi.org/10.29303/jseh.v10i4.702
  3. Aziz, A., Setiawan, A., Anwar, S., Damayanti, D., & Stie, T. (2023). Sistem Cloud Accounting : Analisis Dampak Penggunaan Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan. https://ojs.unida.ac.id/JAKD/article/view/16156