Sumber: Freepik

Pengenalan AI Dalam Keamanan Finansial

Di era digital yang semakin berkembang, keamanan finansial menjadi perhatian utama, terutama dengan meningkatnya ancaman penipuan dalam transaksi online. Artificial intelligence (AI) telah menjadi alat penting dalam mendeteksi dan mencegah aktivitas mencurigakan, memastikan keamanan sistem keuangan dengan analisis data yang cepat dan akurat.

Dilansir dari Media Keuangan ID, berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sepanjang bulan Desember 2024 terdapat 4.230 laporan kasus penipuan finansial, termasuk pembobolan rekening, skimming, dan bentuk-bentuk cybercrime lainnya. Angka ini menunjukkan bahwa ancaman finansial terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi digital.

Kondisi ini mendorong industri keuangan untuk memanfaatkan teknologi canggih seperti artificial intelligence (AI) sebagai langkah antisipasi dalam mendeteksi dan mencegah berbagai bentuk kejahatan siber.

Jenis Penipuan Financial yang Sering Terjadi

Menurut AFPI.id, terdapat berbagai modus penipuan di dunia Fintech, salah satunya adalah Carding, yaitu aksi pembobolan kartu kredit untuk melakukan transaksi ilegal. Selain itu, terdapat pula Corporate Data Theft, di mana pelaku meretas situs web perusahaan dan mencuri data sensitif yang kemudian dijual di pasar gelap dengan harga tinggi. Lalu, ada juga Phishing, di mana pelaku menyamar sebagai lembaga keuangan resmi untuk menipu korban agar memberikan informasi sensitif, seperti data pribadi atau detail kartu keuangan. Dengan teknik manipulasi ini, pelaku dapat mengakses akun korban dan menyalahgunakannya untuk kepentingan ilegal.

Tidak hanya dalam bentuk pencurian data dan manipulasi identitas, penipuan finansial juga marak terjadi dalam transaksi tanpa kartu atau Card-Not-Present (CNP). Menurut laporan European Central Bank (2018), penipuan dalam transaksi CNP menjadi yang paling umum terjadi, mencakup 79% kasus, dengan sebagian besar dilakukan melalui point-of-sales (POS) di berbagai tempat pembayaran seperti restoran, minimarket, dan layanan online. Selain itu, 6% transaksi penipuan terjadi melalui ATM, dengan total kerugian akibat CNP mencapai €1,43 miliar.

Bagaimana AI Mendeteksi dan Mencegah Penipuan

Dengan berbagai modus penipuan yang semakin canggih, solusi berbasis teknologi menjadi sangat penting dalam meningkatkan keamanan finansial. Salah satu teknologi yang paling efektif dalam mendeteksi dan mencegah penipuan adalah Artificial Intelligence (AI).

Dengan kemampuannya menganalisis data transaksi dalam jumlah besar secara real-time, AI dapat mengidentifikasi pola mencurigakan yang mungkin tidak terdeteksi oleh sistem konvensional. Selain itu, teknologi ini memungkinkan model deteksi penipuan untuk terus diperbarui dan disesuaikan dengan perkembangan modus kejahatan terbaru, sehingga meningkatkan efektivitas dalam menghadapi ancaman finansial yang semakin kompleks (Akbar et al., 2024).

Salah satu cara efektif untuk mendeteksi kecurangan dalam transaksi keuangan adalah dengan memanfaatkan teknologi machine learning. Teknologi ini memungkinkan sistem untuk belajar dari data transaksi yang ada dan meningkatkan akurasi dalam mendeteksi aktivitas mencurigakan. Machine learning dapat mendeteksi aktivitas penipuan dengan akurasi tinggi melalui pemantauan transaksi, identifikasi pola mencurigakan, serta deteksi anomali keuangan secara real-time. Teknologi ini memungkinkan sistem keamanan untuk merespons potensi ancaman lebih cepat dan efektif (Basri  &  Almutairi,  2023;  Itri et  al, 2021).

Penelitian yang dilakukan oleh Gallego-Gomez (2020) pada beberapa institusi perbankan, termasuk MasterCard, menemukan bahwa untuk mencegah penipuan, bank menerapkan sistem berbasis AI yang disebut Supercharging Cybersecurity. Sistem ini menggunakan teknologi verifikasi biometrik, seperti sidik jari, untuk memastikan keamanan setiap transaksi yang dilakukan.

 

Referensi:

Afpi. 2021. “Waspadai Modus Penipuan Finansial di Dunia Maya”. Diakses dari https://afpi.or.id/articles/detail/modus-penipuan-finansial-di-dunia-maya pada tanggal 18 Februari 2025

Akbar, M. R., Hidayatullah, K. M. S., & Sutabri, T. (2024). EVALUASI EFEKTIVITAS SISTEM DETEKSI PENIPUAN BERBASIS AI MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN TRANSAKSI PADA STARTUP FINANCE. J-ENSITEC (Journal of Engineering and Sustainable Technology), 10(02), 10107-10111.

Basri, W. S., & Almutairi, A. (2023). Enhancing Financial Self-efficacy through Artificial Intelligence (AI) in Banking Sector. International Journal of Cyber Criminology, 17(2), 284-311.

European  Central  Bank. 2018. “Fifth report  on  card  fraud,  September 2018”. Diakses dari https://www.ecb.europa.eu/press/cardfraud/html/ecb.cardfraudreport201809.en.html pada tanggal 18 Februari 2025.

Gallego-Gomez, C., & De-Pablos-Heredero, C. (2020). Artificial intelligence as an enabling tool for the development of dynamic capabilities in the banking industry. International Journal of Enterprise Information Systems (IJEIS)16(3), 20-33.

Itri, B., Mohamed, Y., Omar, B., & Mohamed, Q. (2021). ‘Composition of feature selection methods and oversampling techniques for banking fraud detection with artificial intelligence. Int. J. Eng. Trends Technol, 69(11), 216-226.