FOMO atau Fear of Missing Out merupakan kondisi yang terjadi ketika seseorang merasa cemas atau khawatir melewatkan pengalaman, acara, atau aktivitas yang sedang terjadi di sekitarnya. Bisa kita lihat bahwa di zaman sekarang ini untuk mendapatkan suatu informasi yang sedang populer hanya didapatkan dari sosial media, dengan itu semua informasi muncul langsung dan menjadi viral di berbagai platform yang membuat orang-orang harus mengikuti apa yang sedang populer. Dari hal itu memunculkan gejala pada saat adanya kefomoan itu terjadi yang menjadi keharusan seseorang atau sekelompok orang melakukan hal itu.

Beberapa gejala yang timbul pada perasaan FOMO (Fear of Missing Out):

  1. Menggunakan sosial media secara berlebihan, selalu melakukan scrolling platform media sosial tanpa henti hal itu dapat mengecoh pikiran dan menghambat kemampuan seseorang yang benar-benar menikmati momen di dunia nyata.
  2. Takut ditolak dan dikucilkan oleh kelompok mereka, harus up to date tentang semua hal agar bisa diterima di dalam grup hingga orang yang takut tersebut merasa terpaksa untuk melakukan hal tersebut yang sebenarnya tidak sesuai dengan minat atau kebutuhan mereka.
  3. Terlalu berkomitmen, Berkomitmen memang baik dan menandakan bahwa kamu punya pendirian dan bertanggung jawab. Anda mungkin merasa bahwa terlalu terlibat dalam banyak hal adalah cara untuk mendapatkan peluang dan pengalaman hidup. Namun, kelelahan akibat terlalu banyak terlibat juga dapat memengaruhi kualitas hidup Anda secara keseluruhan dan membahayakan kesehatan jangka panjang.
  4. Merasa tidak puas, dengan mencari pengalaman, momen baru dengan FOMO dapat menciptakan sikap menggebu-gebu. Penderita kondisi ini seringkali merasa tidak puas meski telah melakukan berbagai aktivitas. Akibatnya, Anda tidak bisa menikmati momen saat ini karena terus-menerus memikirkan apa yang terjadi di tempat lain.

Setelah menimbulkan gejala dari FOMO maka muncul juga dampak dari FOMO tersebut yang bisa berkepanjangan, yaitu Stress dan Kecemasan, FOMO menciptakan tekanan psikologis yang mengarah pada tingkat stres dan kecemasan yang tinggi. Tidak memiliki hubungan sosial yang dalam, Hal ini dapat menciptakan kesan bahwa hubungan tersebut hanya berdasarkan pada kehadiran fisik, tanpa koneksi emosional yang mendalam. Tidak fokus dan produktif, hal ini dapat menurunkan kinerja dan siklus stres berlanjut. Selain itu, Gangguan Tidur juga dapat menjadi dampak dari fear of missing out, pikiran yang terus-menerus terjebak dalam kekhawatiran akan ketinggalan dapat menghambat kemampuan seseorang untuk rileks dan tidur nyenyak. Gangguan tidur ini, jika tidak diatasi, dapat mengakibatkan penurunan kinerja fisik dan mental secara keseluruhan

Dengan adanya gejala dan dampak yang terjadi, maka dari itu kita dapat melakukan aktivitas untuk mengatasi Fear of Missing Out yang pastinya akan muncul secara tidak sadar oleh diri kita sendiri, hal yang dapat kita lakukan yaitu dengan membatasi waktu kita untuk menggunakan sosial media, mengembangkan hobi baru seperti bermain musik, menari, olahraga (yoga, lari, hiking) dan lain-lain. Dengan mencoba hal tersebut maka dapat memunculkan perasaan cukup walaupun tertinggal istilah dengan Joy of missing out, perasaan dimana kamu sudah merasa cukup dengan apa yang kamu punya. Sukses bukan tentang mengikuti tren, tetapi tentang menemukan jalanmu sendiri. Hidup yang lebih berharga dapat berguna bagi masa depan kita nantinya.

 

Referensi:

Halodoc, R. (2024, January 9). Fear of missing out atau FOMO membuat seseorang ketinggalan hal yang sedang populer. Ketahui gejala dan dampak. Halodoc. https://www.halodoc.com/artikel/apa-itu-fomo-ini-pengertian-gejala-dan-dampaknya