E-Learning: Menyongsong Masa Depan Pembelajaran Digital dan Tantangan Baru dalam Pendidikan
E-Learning atau singkat untuk Electronic Learning merupakan platform digital berbasis online yang digunakan guru atau institusi pendidikan untuk menyampaikan materi dan memfasilitaskan lingkungan belajar mandiri untuk pelajar atau mahasiswa. E-Learning dapat dilakukan secara jarak jauh. E-Learning pertama kali diterapkan pada tahun 1970.
E-Learning dibagi menjadi dua. Yaitu Synchronous yaitu pembelajaraan via online yang dilaksanakan secara langsung. Dimana penyampai materi dan murid dapat saling berinteraksi secara waktu yang bersamaan. Contoh synchronous adalah pembelajaran via Zoom. Dan juga Asynchronous, yang merupakan tipe pembelajaran E-Learning yang bersifat mandiri dan tanpa interaksi. Dalam sesi asynchronous, pengajar dapat memberikan materi seperti video atau powerpoint untuk para murid mempelajari dan memberikan mereka tugas untuk dikumpulkan pada waktu yang ditentukan. Contoh asynchronous adalah sistem GSLC yang digunakan oleh Universitas Bina Nusantara untuk memfasilitasi pembelajaran mandiri untuk para mahasiswa-mahasiswi.
E-Learning memiliki kelebihan dan kekurangan nya masing masing. Dengan adanya E-Learning, para pengajar dapat memberi materi pembelajaran dari berbagai sumber dan bentuk. Ini memberi kesempatan untuk mencari cara penyampaian yang paling efektif untuk para murid memahami. E Learning juga memberi akses lebih luas untuk para murid dengan materi dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Video penjelasan dapat diulang-ulang dan dapat ditonton kembali jika dibutuhkan. Metode pembelajaran ini juga dibuktikan sebagai metode yang efisien karena ruangan kelas tradisional tak dibutuhkan.
Murid dapat menjalani waktu belajar dimanapun tanpa harus tatap muka langsung. E-Learning juga melatih kemandirian, time management dan tanggung jawab untuk para murid. Namun, keaslian hasil kerja para murid dapat diragukan dengan adanya banyak alat berbasis AI dan pengawasan yang tak langsung. Selain itu, E-Learning seringkali memiliki kesulitan dalam membantu murid mempraktekan materi yang dipelajari dan lebih disusun untuk mengajarkan teori Pelajaran kepada para murid.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh (Othman, NA. et al) menunjukan bahwa interaksi antar murid dan aplikasi E Learning yang digunakan penting untuk menjaga efektivitas pembelajaran. Dalam penelitian tersebut, sebuah model yang dapat mendukung efektivitas e-learning digunakan. Lengkap dengan dukungan faktor teknologi, faktor ilmu, karakteristik individu dan karakteristik instruktur. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua faktor faktor, ditambah dengan karakteristik individu pengguna e-learning, dapat meningkatkan efektivitas e-learning.
Sumber:
Fitriani, D. N. (2021). Pembelajaran E-Learning pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional RI. Pusdiklat Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. https://pusdiklat.perpusnas.go.id/berita/read/83/pembelajaran-e-learning-pada-pusat-pendidikan-dan-pelatihan-perpustakaan-nasional-ri#:~:text=E%2Dlearning%20adalah%20singkatan%20dari,berjalannya%20proses%20pembelajaran%20jarak%20jauh.
Clover, I. (2023). Advantages and disadvantages of eLearning. eLearning Industry. https://elearningindustry.com/advantages-and-disadvantages-of-elearning
Othman, N. A., Alamsyah, D. P., Kerta, J. M., Morika, D., & Ramdhani, Y. (2024). The Effectiveness and Efficiency of Using E-Learning in a Digital Learning Environment .
Comments :