CIRCULAR ECONOMY IN E-BUSINESS MODEL
E-business merupakan konsep bisnis yang yang seluruh business process-nya terdigitalisasi dan terintegrasi dengan sistem informasi (IT). Proses digitalisasi ini juga melibatkan beberapa teknologi, salah satunya ialah Internet of Things (IOT). Nampaknya, konsep E-business di era ini juga menawarkan aspek baru dalam berbisnis, yaitu new customer experience, dan sebagainya. Hal ini bisa memungkinkan karena adanya interconnectivity dan data driven model. Hal tersebut juga dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan memberikan berbagai manfaat lainnya yang dapat membuat suatu business bisa mempunyai sustainable competitive advantage.
Konsep E-business merupakan konsep bisnis yang sesuai dengan revolusi industri 4.0, namun baru-baru ini ada konsep baru lagi yang merupakan revolusi industri 5.0, yaitu sirkularitas dalam ekonomi dan business model. Konsep sirkularitas dalam business model merupakan konsep bisnis yang mengedepankan pemanfaatan nilai (value) dari pada produk itu sendiri pada setiap fase dalam life cyclenya.
Secara singkat, fokus utama pada konsep ini adalah proses produksi dan konsumsi produk yang berkelanjutan. Sementara, konsep sirkularitas dalam ekonomi merupakan sistem ekonomi yang mengedepankan kembalinya peran manusia dalam aktivitas industri dan operasional pada bisnis itu sendiri. Beberapa studi terdahulu menunjukan bahwa circular economy memiliki dampak positif pada keseluruhan bisnis mulai dari segala jenis sektor mulai dari sektor agraris hingga industri. Salah satu dampak positifnya adalah membuat bisnis tersebut menjadi lebih kompetitif secara berkelanjutan.
Konsep E-business dan circular economy bisa digabungkan menjadi suatu business model yang baik di era digitalisasi. Hal ini melahirkan suatu konsep baru dalam bisnis yaitu, Circular Economy in E-Business Model. Untuk saat ini masih belum ada studi atau data yang menunjukan efektivitas dan dampak dari mengimplementasikan konsep bisnis ini. Walaupun begitu ada beberapa aspek yang pada konsep bisnis ini yaitu, kemudahan, kepraktisan, dan standardisasi. Secara umum, konsep bisnis ini merupakan bentuk pengembangan dari konsep circular economy business model tradisional yang diintegrasikan dengan teknologi digital seperti IOT atau AI.
Contoh sektor bisnis yang menggunakan konsep bisnis ini adalah sektor pariwisata. Ada banyak cara untuk memajukan industri pariwisata dan salah satu metodenya adalah mengumpulkan berbagai resource berupa informasi mengenai suatu objek wisata untuk diolah dan disebarkan melalui jaringan sosial di internet seperti sosial media atau e-commerce. Untuk dapat meningkatkan efektivitasnya seseorang harus mengumpulkan beberapa hal terkait objek wisata yang hendak dipromosikan mulai dari nilai budaya, folklore, keindahan alam dan sebagainya untuk disebarkan di media sosial atau e-commerce.
Selanjutnya adalah memanfaatkan algoritma yang ada pada jaringan sosial tersebut bisa dengan melalui tags dan sejenisnya. Untuk mengetahui tags mana yang sesuai bisa dilakukan dengan cara data mining. Selain itu, teknik ini merupakan integrated marketing yang dimana juga mengharuskan seseorang untuk berinteraksi dengan bisnis lainnya.
References
Fatimah, Y. A., Kannan, D., Govindan, K., & Hasibuan, Z. A. (2023). Circular economy e-business model portfolio development for e-business applications: Impacts on ESG and sustainability performance. Journal of Cleaner Production, 415, 1-13. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2023.137528
Yang, W., & Lin, Y. (2022). Research on the interactive operations research model of e-commerce tourism resources business based on big data and circular economy concept. Journal of Enterprise Information Management, 35(4/5), 1348-1373. https://doi.org/10.1108/JEIM-12-2020-0520
Comments :