Jika kamu sering melihat tren fashion Y2K kembali menghiasi feed media sosial akhir-akhir ini, kamu tidak sendirian. Mulai dari celana low-rise hingga aksesori metalik, estetika awal 2000-an telah bangkit kembali. Tapi apa yang membuatnya berbeda kali ini? Penggabungan antara fashion berkelanjutan dan penggunaan kecerdasan buatan (AI) telah mengubah cara produksi, penjualan, dan pemakaian fashion Y2K, membuatnya lebih mudah diakses dan lebih ramah lingkungan dibanding sebelumnya.

Source: Designed by Freepik

Kebangkitan Fashion Y2K: Mengapa Tren Ini Populer Lagi?

Estetika Y2K, yang dikenal dengan elemen-elemen penuh warna dan futuristik, pertama kali populer di akhir 90-an dan awal 2000-an. Kini, tren ini kembali dihidupkan oleh generasi muda, terutama melalui platform seperti TikTok dan Instagram. Tampilan retro ini meliputi item ikonik seperti butterfly clips, kaos baby tee, dan celana lebar, sering kali dipadukan dengan bahan holografik dan metalik.

Namun, berbeda dengan lonjakan fast fashion di tahun 2000-an, para penggemar fashion Y2K saat ini cenderung memilih brand yang lebih berkelanjutan dan sesuai dengan nilai etika mereka. Mereka menginginkan pakaian yang tidak hanya mencerminkan gaya, tetapi juga mendukung praktik ramah lingkungan. Pergeseran pola pikir ini menciptakan peluang bagi platform yang didukung oleh AI untuk merevolusi cara konsumen menemukan, membeli, dan menyesuaikan pakaian bergaya retro​.

Belanja Fashion Y2K Berkelanjutan dengan Bantuan AI

Salah satu cara AI mengubah industri fashion adalah melalui pengalaman belanja yang dipersonalisasi. Platform berbasis AI seperti Thread dan Stylumia menggunakan machine learning untuk merekomendasikan brand berkelanjutan berdasarkan preferensi gaya dan pembelian sebelumnya. Bagi mereka yang ingin mengikuti tren Y2K tanpa merusak lingkungan, platform ini dapat mengarahkan konsumen ke brand-brand yang fokus pada produksi etis, seperti Reformation dan Everlane​.

AI juga berperan penting dalam mengurangi limbah. Banyak brand fashion berkelanjutan menggunakan AI untuk memprediksi permintaan secara lebih akurat, sehingga dapat meminimalkan produksi berlebih—salah satu kontributor terbesar terhadap limbah di industri fashion. Ini berarti ketika kamu membeli celana low-rise atau rok mini metalik ikonik tersebut, kamu bukan hanya mengikuti tren, tetapi juga mendukung cara produksi yang lebih bertanggung jawab​.

Munculnya Fitting Room Virtual

Perkembangan menarik lainnya adalah penggunaan fitting room virtual yang didukung AI. Aplikasi seperti Zeekit dan Fit

memungkinkan kamu untuk mencoba pakaian secara virtual sebelum membelinya, mengurangi jumlah pengembalian barang (yang sering kali menjadi beban lingkungan yang terabaikan). Alat-alat ini memungkinkan kamu mengeksplorasi tampilan bergaya Y2K dari brand berkelanjutan tanpa harus meninggalkan rumah, memberikan pengalaman belanja yang ramah lingkungan dan praktis.

Selain itu, AI membantu desainer menciptakan pakaian kustom yang dibuat sesuai dengan tipe tubuh individu. Pendekatan yang dipersonalisasi ini tidak hanya mengurangi limbah material, tetapi juga mendorong mode slow fashion—yang berlawanan dengan mode massal gaya Y2K di awal 2000-an​.

Fashion Y2K Bertemu Produksi Etis

Keberlanjutan menjadi inti dari kebangkitan tren fashion Y2K kali ini, dan AI membantu mewujudkannya. Dengan memilih brand berkelanjutan yang menggunakan AI untuk meminimalkan limbah dan menawarkan pengalaman belanja yang lebih personal, para penggemar fashion hari ini bisa menikmati dua hal sekaligus—tampil keren sekaligus berkontribusi pada dampak positif bagi planet ini.

Jadi, saat kamu menambah koleksi pakaian bergaya Y2K ke dalam lemari, ingat bahwa kamu bukan hanya mengikuti tren—kamu sedang menjadi bagian dari revolusi fashion yang menggabungkan teknologi, keberlanjutan, dan gaya.

 

 

Referensi:

  1. Techpacker, “How AI is Changing the Fashion Industry.” URL: https://techpacker.com/blog/design/how-artificial-intelligence-is-revolutionizing-the-fashion-industry/
  2. Medium, “How is the Revival of Y2K Fashion Taking a Sustainable Twist?” URL: https://medium.com/@CHIQIO_Official/how-is-the-revival-of-y2k-fashion-taking-a-sustainable-twist-8ff5b90428b0
  3. Leo Ramos, Francklin Rivas-Echeverría, Anna Gabriela Pérez & Edmundo Casas, “AI and Sustainability in Fashion.” SN Applied Sciences, URL: https://link.springer.com/article/10.1007/s42452-023-05587-2