Gambar ini dibuat menggunakan DALL·E, sebuah alat pembuat gambar AI dari OpenAI

Dengan kemajuan teknologi seperti ChatGPT dan alat otomatisasi lainnya, beberapa orang mungkin berpikir bahwa belajar pemrograman sudah tidak relevan lagi. Mereka beranggapan bahwa karena AI dan model bahasa besar (Large Language Model, LLM) dapat menghasilkan kode secara otomatis, kemampuan pemrograman tidak lagi diperlukan. Namun, pandangan ini keliru dan terlalu menyederhanakan realitas dari perkembangan teknologi dan kebutuhan akan keterampilan pemrograman. Artikel ini akan membahas mengapa belajar pemrograman tetap penting, bahkan di era di mana AI seperti ChatGPT bisa membantu dalam menulis kode.

  1. Pemrograman Lebih dari Sekedar Menulis Kode

Salah satu kesalahpahaman utama adalah menganggap bahwa pemrograman hanya tentang “menulis kode.” Padahal, pemrograman melibatkan pemikiran kritis, pemecahan masalah, dan merancang solusi. Alat seperti ChatGPT bisa membantu dengan menulis potongan kode, tetapi tidak dapat sepenuhnya menggantikan pemahaman menyeluruh tentang struktur algoritma, logika, dan arsitektur sistem.

AI hanya bisa menghasilkan apa yang diminta dalam instruksi, namun tidak memahami konteks secara mendalam seperti manusia. Seorang programmer harus bisa memetakan masalah ke dalam solusi yang terstruktur, mengoptimalkan performa, dan memahami bagaimana setiap bagian dari aplikasi bekerja secara keseluruhan. Kemampuan berpikir secara sistematis ini hanya bisa diperoleh melalui pembelajaran dan pengalaman dalam pemrograman.

  1. Kualitas dan Keandalan Kode

AI, termasuk ChatGPT, dapat membuat kesalahan, terutama ketika menghadapi masalah yang kompleks atau tidak umum. Meskipun alat ini bisa membantu menulis kode, memeriksa, mengoptimalkan, dan memperbaiki kode tersebut adalah hal yang memerlukan keahlian manusia. Tanpa pemahaman mendalam tentang cara kerja kode dan prinsip-prinsip dasar pemrograman, pengguna mungkin tidak dapat mengidentifikasi dan memperbaiki bug atau potensi masalah yang dihasilkan oleh AI.

Selain itu, meskipun AI bisa menulis kode, kualitas kode yang dihasilkan mungkin tidak optimal dalam hal efisiensi, keamanan, atau kepraktisan. Seorang programmer profesional dapat mengembangkan kode yang tidak hanya berfungsi, tetapi juga efisien, aman, dan mudah di-maintain.

  1. Pemrograman Membutuhkan Kreativitas dan Penyesuaian

Meskipun ChatGPT dapat menulis kode berdasarkan perintah yang diberikan, tidak ada jaminan bahwa solusi tersebut sesuai dengan kebutuhan spesifik atau batasan teknis dari sebuah proyek. Dalam banyak kasus, programmer harus membuat solusi kreatif yang melibatkan penyesuaian algoritma, struktur data, atau pola desain berdasarkan kebutuhan unik proyek tersebut.

AI tidak memiliki fleksibilitas yang dimiliki manusia dalam hal inovasi dan penyesuaian solusi secara kreatif. Konteks dan pengetahuan domain sering kali sangat penting, dan AI tidak dapat memahami secara penuh seperti yang bisa dilakukan manusia.

  1. Peran Programmer Tidak Hanya Menulis Kode

Programmer tidak hanya menulis kode; mereka juga mendesain, menguji, mengelola, dan memelihara sistem perangkat lunak. Proses ini melibatkan komunikasi antar tim, pemahaman mendalam tentang kebutuhan bisnis, dan perencanaan jangka panjang. Misalnya, seorang developer harus dapat memilih teknologi yang tepat, memikirkan masalah skalabilitas, dan memastikan bahwa sistem yang dibuat dapat diintegrasikan dengan perangkat lunak lain.

AI mungkin dapat membantu dengan sebagian kecil dari proses ini, tetapi tidak bisa menggantikan sepenuhnya peran programmer yang membutuhkan pemahaman menyeluruh tentang sistem.

  1. Ketergantungan Terhadap AI Bukanlah Solusi Jangka Panjang

Mengandalkan AI seperti ChatGPT untuk pemrograman dapat menciptakan ketergantungan yang berbahaya. Jika seseorang hanya bergantung pada AI tanpa memahami kode yang dihasilkan, mereka mungkin akan kesulitan ketika menghadapi masalah teknis atau membutuhkan solusi yang lebih kompleks. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menghambat pertumbuhan karier dan kemampuan inovasi.

Di sisi lain, belajar pemrograman memberikan dasar yang kuat yang memungkinkan seseorang untuk beradaptasi dengan teknologi baru, termasuk AI itu sendiri. Orang yang menguasai pemrograman akan lebih mudah memahami dan memanfaatkan alat-alat otomatisasi secara efektif.

  1. Pengembangan AI Memerlukan Pemrograman

Ironisnya, teknologi seperti ChatGPT sendiri adalah hasil dari pemrograman yang sangat kompleks. Para ahli dalam bidang pemrograman dan machine learning yang mengembangkan sistem AI ini menggunakan berbagai bahasa pemrograman, framework, dan algoritma yang rumit. Untuk terus mengembangkan teknologi AI, pengetahuan pemrograman tetap menjadi keterampilan yang penting.

Bahkan untuk mengembangkan model AI yang lebih baik dan alat otomatisasi baru, kita membutuhkan programmer yang memahami teknologi dasar di balik model tersebut. AI mungkin dapat menghasilkan solusi sementara, tetapi programmer adalah pihak yang menciptakan, mengembangkan, dan mengoptimalkan AI itu sendiri.

Kesimpulan: Pemrograman Tetap Penting

Meskipun alat seperti ChatGPT dan model bahasa besar lainnya dapat membantu dalam menulis kode, mengatakan bahwa “tidak perlu belajar pemrograman lagi” adalah pandangan yang keliru. Pemrograman adalah keterampilan inti yang mencakup lebih dari sekedar menulis kode. Ini melibatkan pemikiran kritis, pemecahan masalah, dan perencanaan sistem. Selain itu, kualitas, keandalan, dan kreativitas dalam pengembangan perangkat lunak adalah aspek yang tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh AI.

Belajar pemrograman memberikan dasar pengetahuan yang kuat untuk terus berinovasi, memahami, dan memanfaatkan teknologi yang berkembang. Ketika AI dan alat otomatisasi menjadi semakin canggih, mereka akan menjadi alat yang lebih baik ketika digunakan oleh individu yang memahami cara kerjanya dengan baik—dan itulah alasan mengapa belajar pemrograman tetap relevan dan penting di era AI.

 

 

Referensi:

  1. Andrea Siedsma (2024). “Will AI Replace Programmers? Navigating the Future of Coding.” UC San Diego Extended Studies. URL: https://extendedstudies.ucsd.edu/news-and-events/division-of-extended-studies-blog/will-ai-replace-programmers-the-future-of-coding
  2. Stephanie Glen (2022). “ChatGPT writes code, but won’t replace developers.” TechTarget, URL: https://www.techtarget.com/searchsoftwarequality/news/252528379/ChatGPT-writes-code-but-wont-replace-developers
  3. Thomas Smith (2021). ”Why OpenAI’s Codex Won’t Replace Coders Human programmers can actually become more powerful and efficient with Codex.” IEEE Spectrum, URL: https://spectrum.ieee.org/openai-wont-replace-coders