Hai sobat binus! Gangguan bipolar saat ini merupakan masalah kejiwaan yang paling banyak dibicarakan. Gangguan bipolar merupakan gangguan jiwa terbanyak dibandingkan gangguan jiwa lainnya yaitu sekitar 60 juta orang diseluruh dunia (WHO, 2017). Data Institute for Health Metrics and Evaluation pada tahun 2017 menyatakan jika penderita bipolar disorder masuk dalam peringkat kelima terbesar di Indonesia.

Gangguan bipolar merupakan salah satu gangguan jiwa tersering yang berat dan persisten. Kebanyakan orang mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan bipolar diakhir remaja atau usia onset sekitar 21 tahun (Stuart, 2016). Gangguan bipolar kadangkala muncul pada masa remaja (Videbeck, 2011). Diagnosis paling umum terjadi antara usia 15 dan 25 tahun, tetapi itu dapat terjadi pada usia berapapun (Legg, 2017). Dapat dikatakan onset gangguan bipolar terjadi pada masa remaja. Onset gangguan bipolar berada pada usia produktif.

Gangguan bipolar umumnya diturunkan dalam keluarga: 80 hingga 90 persen individu dengan gangguan bipolar memiliki kerabat yang menderita gangguan bipolar atau depresi. Faktor lingkungan seperti stres, gangguan tidur, obat-obatan dan alkohol dapat memicu episode suasana hati pada orang yang rentan. Meskipun penyebab spesifik gangguan bipolar tidak jelas, terdapat faktor biologis, termasuk riwayat gangguan mood dalam keluarga, gangguan psikotik, dan penyalahgunaan zat, serta faktor lingkungan yang meningkatkan risiko gangguan bipolar.

Sebenarnya apa itu gangguan bipolar? Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan keadaan emosi yang intens dan berkala yang memengaruhi suasana hati, energi, dan kemampuan seseorang untuk berfungsi. Gangguan bipolar merupakan bagian dari gangguan psikologis yang menyebabkan adanya gangguan mood. Dari kata bi (dua) dan polar (berlawanan), penderitanya dengan mudah berada pada episode manik dan depresif. 

 

Adapun gejala untuk gangguan bipolar yaitu:

  1. Fase mania atau manic
  • Adanya perubahan suasana hati dengan periode yang panjang pada perasaan puncak atau sangat gembira
  • Sangat energik dan bersemangat
  • Berbicara dengan intonasi yang cepat
  • Memiliki banyak sekali ide
  • Bertindak secara tiba-tiba berdasarkan gerak hati dan mengambil semua pekerjaan yang menyenangkan
  • Suka menjadi pusat perhatian.
  1. Fase Depresi
  • Rasa sedih yang berlebihan
  • Hilangnya ketertarikan terhadap berbagai hal yang disukai
  • Sulit berkonsentrasi dan mudah ragu
  • Kehilangan rasa percaya diri
  • Rasa ingin mengakhiri hidup
  • Peningkatan atau penurunan tidur
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Nafsu makan meningkat atau menurun
  • Merasa kelelahan

 

Lantas bagaimana penanganan bagi pengidap gangguan bipolar?

Penanganan gangguan bipolar membutuhkan waktu yang panjang, bahkan dapat seumur hidup. Sejak pertama kali menderita gejala bipolar, mulailah perjalanan panjang pasien berhubungan dengan dokter untuk bersama-sama mengatasi penyakitnya dalam waktu yang panjang, hingga dapat berfungsi kembali dan mendapatkan kualitas hidup yang baik. Dokter perlu mendiskusikan tentang penyakit pasien sebelum memulai pengobatan.

Tentunya bisa dengan pemberian obat yang tepat oleh psikiater dan psikoterapi seperti Interpersonal and Social Rhythm Theraphy (IPSRT) yaitu metode yang terfokus pada kestabilan ritme aktivitas sehari-hari,seperti waktu untuk tidur,bangun,hingga makan, lalu Cognitive Behavioral Theraphy (CBT) yaitu metode yang dilakukan dengan terapi perilaku kognitif untuk mendeteksi penyebab gangguan bipolar dan psikoedukasi yaitu metode yang dilakukan dengan mengedukasi pengidap dengan hal-hal yang perlu diketahui terkait kondisi yang tengah dialami. Pemberian psikoedukasi sangat penting agar pasien dan keluarga dapat memahami apa yang akan dilalui bersama untuk membuat dirinya kembali kepada premorbid. Perlunya pengelolaan diri dan berhubungan dengan profesional kesehatan primer dan sekunder dan keterlibatan orang terdekat untuk penanganan jangka panjangnya.

Penanganan disfungsi kognitif juga perlu dilakukan sejak dini agar dapat mencegah perburukan saraf yang progresif dan kepatuhan berobat adalah kunci untuk mendapatkan hasil pengobatan yang optimal dan dapat berfungsi sehari-hari.

 

 

Referensi

M.Maramis,Margarita.2022.Gangguan Bipolar dan Psikoedukasi.Jurnal kumpulan materi. 17-45

Verona Handayani,dr Verury.(2022,12 Desember).Kenali Fase Gejala Gangguan Bipolar.Diakses pada 13 Juni 2024 dari https://www.halodoc.com/artikel/kenali-fase-gejala-gangguan-bipolar

Alifsa,Andi Muhammad & Santoso,Mahendra Iman. 2021. Gambaran Karakteristik Narapidana Gangguan Bipolar Description of The Characteristics of Bipolar Disorder Contents.Journal of Psychology and Child Development. Volume 1,19-21