Nurturing Your Inner Child : A Journey to Self-Healing & Wholeness
Readers pernah mendengar atau membaca “Inner Childku merontah” atau “Inner Childku terluka”? Sebenarnya apa sih Inner Child? Pentingkah mengetahui Inner Child kita? Mari kita bahas ya readers.
Inner Child merupakan gagasan psikologis yang mengacu pada sisi kekanak-kanakan yang tersembunyi pada alam bawah sadar kita, mencakup emosi, kenangan, dan keyakinan dari masa-masa awal yang membentuk pandangan kita tentang dunia dan diri kita sendiri. Pengalaman yang kita alami baik yang menyenangkan maupun menantang, berperan dalam pembentukan keyakinan inti dan pola perilaku kita. Jadi, Inner child individu perlu dibuka loh untuk perkembangan pribadi.
Inner child sendiri memiliki makna yang signifikan dalam konteks psikologi dan penemuan diri. Sering kali inner child terabaikan dalam kehidupan dewasa, padahal inner child mencerminkan esensi dari pengalaman, emosi, dan ketulusan awal kita. Merawat dan memahami aspek batin ini dapat menjadi perjalanan yang transformatif menuju penyembuhan diri dan pencapaian keutuhan yang lebih dalam. Proses berhubungan kembali dengan inner child melibatkan proses mengulik kembali kenangan masa lalu, mengakui emosi yang terkubur, dan menerima bagian dari diri yang mungkin terabaikan selama ini karena berbagai tantangan dalam kehidupan dewasa. Langkah ini tidaklah berarti membenamkan diri dalam luka-luka masa lalu, melainkan memberikan perhatian dan kebaikan kepada versi diri yang lebih muda.
Sebenarnya bagaimana sih cara kerja dari inner child tersebut? Berikut merupakan cara kerja dari inner child;
- Pelepasan Dengan mengakui dan memproses emosi yang disembunyikan dari masa kecil, kita harus melepas emosi tersebut. Dengan melepas emosi kita, kita akan merasa bebas dan
beban kita terasa lebih ringan dan membuat batin kita juga damai.
- Peningkatan Hubungan. Kita harus memahami kebutuhan inner child kita, hal ini agar kita membangun hubungan yang lebih sehat dengan orang lain. Ketika kita puas secara emosional, kita lebih siap untuk berkomunikasi dengan orang lain secara Dengan memenuhi kebutuhan emosional Anda sendiri, Anda lebih siap untuk terhubung secara otentik dengan orang lain.
- Peningkatan Kesadaran Diri. Menjelajahi inner child Anda meningkatkan kesadaran diri, membantu Anda mengenali dan melepaskan diri dari pola pola yang tidak lagi berguna bagi Anda.
- Peningkatan Ketahanan Emosional. Memperkuat ikatan dengan inner child Anda akan membangun ketahanan emosional, memberikan landasan yang kokoh untuk menghadapi tantangan hidup.
Penyembuhan inner child inner child perlu dilakukan, hal ini penting agar kesehatan mental kita positif. Berikut adalah cara penyembuhannya;
- Refleksi Diri. Anda bisa memulai penyembuhan dengan cara mulai merefleksikan pengalaman masa kecil anda, baik pengalaman yang menyenangkan maupun yang menantang. Selama proses refleksi tersebut, identifikasi juga momen momen penting yang mempengaruhi keyakinan dan respons emosional Anda.
- Seni dan Permainan Ekspresif. Melakukan sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas yang menyenangkan tidak ada salahnya. Malah dengan Anda terlibat dalam aktivitas yang berkaitan dengan seni ekspresif, bermanfaat untuk melatih kreativitas, spontanitas, dan ekspresi emosional Anda. Contoh kegiatannya seperti; menggambar, menulis jurnal, atau melakukan aktivitas yang Anda sukai semasa kecil.
- Kasih Sayang pada Diri Sendiri. Melatih kasih sayang pada diri sendiri dengan memberikan pengertian dan kebaikan kepada inner child kita adalah hal penting. Berbicara kepada diri sendiri dengan cara yang lembut membantu memupuk penerimaan diri dan rasa aman.
- Dialog Penyembuhan. Terlibat dalam dialog penyembuhan antara diri Anda dengan inner child Anda, memungkinkan kita untuk mengatasi kebutuhan yang belum terpenuhi. Proses ini membantu menyembuhkan luka pada inner child
Referensi:
Surianti, S. (2022). Inner Child: Memahami dan Mengatasi Luka MasaKecil. Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim Dan Bimbingan Rohani, 8(2), 10-18.
Comments :