Minimalist / Netral / Monochromatic / Natural / Clean 

 

Maria Oktrifyani Permata dan Friska Amalia 

 

 

Desain interior modern mengacu pada gaya ramping dan rapi yang dimulai pada akhir abad ke-19. Dalam bentuknya yang paling murni, modernisme mencerminkan pendekatan hidup yang bebas repot. Hasilnya, desainer menjaga dekorasi tetap minimal sambil menekankan material industri. Selain itu, polanya juga sedikit dan jarang. Desain interior modern berfokus pada warna blok, yang mencakup warna primer. 

 

Gaya interior modern memiliki kesederhanaan dalam setiap aspeknya. Desainnya minimalis dengan tidak lagi dipenuhi dengan hiasan berlebihan. Pemilihan warnanya memakai palet warna yang netral dan monokromatik dan warna yang tegas hanya digunakan sebagai aksen. Desain interior modern juga tidak memiliki pola atau motif yang rumit, serta menggunakan material alami seperti batu, kayu, dan kulit yang terkadang dipadukan dengan material solid seperti logam, kaca, dan baja. Sederhana namun tetap fungsional juga menjadi salah satu pegangan untuk para perancang interior modern. 

 

Salah satu ciri khas hunian dengan gaya interior modern lainnya adalah garis arsitektur yang tegas dan minimal. Contoh konkretnya adalah jarangnya ditemukan unsur interior berupa pola atau garis tepi yang rumit pada langit-langit sebuah ruangan. Lalu, hunian dengan desain modern juga kerap menggunakan kaca tanpa bingkai yang juga berfungsi sebagai dinding rumah. Selain itu, struktur atau model furnitur pun sederhana, tidak mengkilap, dan tidak memperlihatkan detail-detail rumit seperti banyaknya lekukan, pahatan, ukiran, celah, motif, dan lainnya. Desain interior modern juga menggunakan furnitur dan dekorasi yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti kayu dan batu alam, sehingga tampilan ruangan akan dihiasi dengan warna-warna netral. Saat ini, aliran elemen modern masih tetap ada dalam arsitektur dan desain interior kontemporer.