Sebuah upaya preservasi konservasi dan adaptasi fungsi bangunan Heritage Sekolah Keputrian dan Panti Asuhan di Singapura 

 

Penulis : Mila Andria Savitri (dosen Desain Interior Binus@Bandung) 

 

 

Terletak di blok kota pada Jalan Victoria, Chijmes awalnya didirikan sebagai biara Katolik pada tahun 1852 oleh sekelompok biarawati dari Kepulauan Ordo Karmelit di Prancis. Bangunan ini dikenal dengan nama Convent of the Holy Infant Jesus (CHIJ) Chapel and Caldwell House. Selama beberapa dekade, bangunan ini berfungsi sebagai tempat ibadah dan sekolah Katolik. Dulu seorang pastor Katolik Prancis, Reverend Father Jean Marie Beurel, yang mungkin akan masuk dalam sejarah sebagai orang yang membangun tiga landmark unik yang masih berdiri di lokasi tersebut hingga saat ini: Gereja Gembala yang Baik (1846) yang kemudian menjadi Katedral Gembala yang Baik pada tahun 1888, St. Joseph’s Institution (1852), dan bangunan Biara (Holy Infant Jesus) (1852) dengan membeli Rumah Caldwell (1840-1841) yang digabungkan menjadi Kapel Biara Holy Infant Jesus (CHIJ). 

Namun, pada tahun 1983, biara tersebut ditutup karena jumlah biarawati yang semakin sedikit. Bangunan ini terancam akan dirobohkan untuk memberi tempat bagi pembangunan yang lebih modern. Namun, dengan tujuan mempertahankan warisan budaya dan sejarah, Chijmes direvitalisasi melalui pendekatan adaptive reuse. Pembangunan terhenti karena salah sautu bangunan pada Chijmes akan dibangun menjadi markas Mass Rapid Transite Corporation (MRTC) pada tahun 1984. Area ini ditawarkan untuk dijual kepada Dewan Pembangunan Kota di tahun 1990 kemudian ditetapkan sebagai monument nasional, khususnya Caldwell house dan Chapel yang berada di depan situs. Situs tersebut dibuka kembali pada tahun 1996, diberi nama CHIJMES, menambahkan tiga huruf terakhir dari singkatan aslinya agar mudah diucapkan sebagai “chimes”.  

Chijmes memiliki gaya arsitektur Gothik yang didominasi oleh bentuk lengkung sebagai bentuk yang sangat kuat mewakili ciri bangunan keagamaan. Bahkan pada massa bangunan yang semula tidak berfungsi sebagai kapel pun, karakter lengkung itu masih terlihat dominan pada koridor maupun pada bukaannya. Pada bagian atap. Bangunannya didominasi oleh atap dengan sudut yang cukup tajam. Sehingga citra sebagai bangunan keagamaan tergambar dengan kuat dan cukup menjadi ikon atau landmark bagi lingkungan sekitarnya. Massa bangunan yang ada pada situs Chijmes ini terdiri dari beberapa massa. Massa yang berada di bagian depan situs dimulai dari Kapel (saat ini menjadi Chijmes Hall atau ruang serba guna) yang dirancang oleh Father Nain dan dibangun pada tahun 1902-1904 dan bangunan Caldwell House yang dirancang oleh GD Coleman dan dibangun pada tahun 1842. Pada bagian tengah situs terdapat bangunan sekolah anak perempuan St. Nicholas, yang berbentuk U  dan mengelilingi inner court dimana Sebagian bangunannya sudah dihancurkan. Di bagian belakang terdapat bangunan asrama untuk anak yatim piatu dan dirawat oleh kebiaraan tersebut. Sebagian bangunan asrama merupakan bangunan yang mengalami restorasi dan disesuaikan dengan kebutuhan kondisi yang ada di masa kini. Beberapa bagian dari area Chijmes antara lain dapat dilihat pada gambar berikut ini 

 

Dalam kasus Chijmes, bangunan biara itu diubah menjadi pusat hiburan yang mencakup restoran, bar, dan ruang acara. Arsitektur dan elemen bersejarah seperti bangunan kapel dan ambulatori tetap dipertahankan, memberikan sentuhan sejarah yang unik kepada tempat tersebut. Di dalam kompleks Chijmes, pengunjung dapat menikmati kuliner dari berbagai masakan internasional sambil menghargai keindahan dan kebersejarahan bangunan itu sendiri. 

Melalui pendekatan adaptive reuse, Chijmes berhasil melestarikan warisan sejarahnya sambil memberikan fungsi baru yang relevan dalam masyarakat modern. Pendekatan ini tidak hanya menghormati dan memperkuat sejarah dan identitas lokal, tetapi juga mempromosikan pembangunan berkelanjutan dengan mengurangi limbah konstruksi dan memanfaatkan kembali sumber daya yang sudah ada. Chijmes menjadi contoh sukses tentang bagaimana teori adaptive reuse dapat diterapkan dengan baik dalam merancang kembali dan memanfaatkan kembali bangunan bersejarah. Hal ini memastikan bahwa peninggalan sejarah tetap hidup dan memberikan manfaat kepada masyarakat dalam jangka panjang. 

Di Chijmes, beberapa bangunan berhasil dipertahankan dan direnovasi, sementara yang lain mengalami perubahan drastis atau dirobohkan. Berikut adalah beberapa bangunan yang dipertahankan dan yang diubah: 

  1. Dipertahankan: 
  • CHIJ Chapel: Bangunan kapel asli dari abad ke-19 tetap dipertahankan dengan arsitektur dan ornamen sejarahnya yang indah. Chapel ini sekarang berfungsi sebagai ruang acara untuk pernikahan, konser, dan pertunjukan lainnya. 
  • Caldwell House: Bangunan kolonial tua ini juga dipertahankan dan menjadi bagian dari kompleks Chijmes. Caldwell House kini digunakan sebagai restoran dan ruang acara. 
  1. Dihancurkan atau diubah secara signifikan: 
  • Biara dan bangunan pendukung: Bangunan biara asli dan beberapa bangunan pendukung lainnya dihancurkan atau dimodifikasi secara substansial untuk memberikan ruang bagi pembangunan yang lebih modern. Hal ini dilakukan untuk menciptakan ruang komersial dan hiburan di dalam kompleks Chijmes. 

Dalam upaya mengkonservasi Chijmes, beberapa perubahan dan penyesuaian dilakukan untuk menjaga kebersejarahan bangunan sambil memberikan fungsi baru yang relevan. Beberapa perubahan tersebut meliputi: 

  1. Restorasi arsitektur: Bangunan-bangunan yang dipertahankan, seperti CHIJ Chapel dan Caldwell House, mengalami restorasi untuk memulihkan elemen arsitektur sejarah mereka. Ini termasuk perbaikan dan pelestarian detail-detail arsitektur seperti dinding, langit-langit, dan dekorasi ornamen. 
  1. Penyesuaian fungsional: Bangunan-bangunan tersebut direnovasi dan diubah fungsinya untuk menampung restoran, bar, dan ruang acara. Modifikasi dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan standar modern, sambil tetap menghormati elemen sejarah yang ada. 
  1. Pembangunan baru: Selain bangunan-bangunan yang dipertahankan, Chijmes juga menyertakan bangunan baru yang dirancang secara hati-hati agar sesuai dengan konteks sejarah dan arsitektur sekitarnya. Bangunan baru ini menyediakan ruang tambahan untuk berbagai kegiatan komersial dan hiburan. 

 

Berikut adalah suasana Chijmes setelah mengalami proses adaptasi fungsi (adaptive reuse) dimana Sebagian besar fungsinya sudah mendukung pariwisata dan memberikan pelayanan dalam hal komersial berupa bar, restoran, dan fasilitas pendukung lainnya.