Business Process Mapping atau pemetaan proses bisnis adalah metode visual yang menggambarkan tahapan dari awal hingga akhir dalam suatu alur kerja. Biasanya menggunakan diagram alir (flowchart), pemetaan ini membantu perusahaan memahami langkah-langkah penting, mengidentifikasi inefisiensi, dan memastikan setiap aktivitas berjalan efektif.

Proses ini berbeda dengan Business Process Modeling, yang lebih mendalam dan menjelaskan pihak yang bertanggung jawab. Sementara pemetaan lebih berfokus pada dokumentasi langkah-langkah utama dalam alur bisnis.

Langkah penyusunan pemetaan ini mencakup identifikasi proses, pendokumentasian awal dan akhir aktivitas, pengumpulan informasi dari karyawan, melibatkan pemangku kepentingan, hingga pembuatan diagram sesuai kebutuhan. Dengan pemetaan yang baik, bisnis dapat meningkatkan efisiensi dan strategi kerja yang lebih optimal.

Penyusunan pemetaan proses bisnis melibatkan lima tahap:

  1. Identifikasi Proses yang akan didokumentasikan, seperti pengadaan barang atau penanganan keluhan.
  2. Dokumentasi Poin Utama, termasuk titik awal, akhir, serta keputusan “Ya” atau “Tidak” dalam proses tersebut.
  3. Pengumpulan Informasi melalui observasi atau wawancara dengan karyawan untuk memahami aktivitas yang dilakukan.
  4. Melibatkan Stakeholder guna mengidentifikasi inefisiensi atau proses yang berulang.
  5. Pemetaan Proses menggunakan diagram alir atau format lain yang mudah dipahami.

Pemetaan proses bisnis membantu perusahaan menyusun alur kerja yang lebih jelas, sederhana, dan terarah. Dengan implementasi yang baik serta pemantauan berkelanjutan, metode ini dapat menjadi fondasi kuat untuk meningkatkan efektivitas bisnis di masa depan.

 

 

Reference:
https://ukmindonesia.id/baca-deskripsi-posts/business-process-mapping-pengertian-fungsi-tujuan-dan-cara-menggunakannya-dalam-bisnis
https://www.freepik.com/free-photo/colourful-pins-map_7726965.htm#fromView=search&page=1&position=9&uuid=5949cf15-2680-4d13-9f39-40288658b977