Menentukan Model Bisnis yang Tepat untuk Awal Perjalanan Startup
Memiliki ide bisnis yang bagus tidak cukup; startup memerlukan model bisnis yang sesuai untuk menjamin ide tersebut bisa dijalankan dengan baik dan menghasilkan. Model bisnis menjelaskan cara sebuah startup beroperasi, menciptakan value, dan menghasilkan pendapatan. Founder perlu menyusun model yang memenuhi kebutuhan pengguna sekaligus mendukung keberlanjutan bisnis.
Menggunakan Business Model Canvas (BMC)
Business Model Canvas (BMC) adalah alat yang banyak digunakan oleh startup untuk merancang model bisnis dengan sistematis. BMC memetakan elemen utama dalam bisnis, seperti Key Activities, Customer Segments, Revenue Streams, dan Cost Structure, sehingga memudahkan founder memahami kekuatan dan kelemahan usaha. Seperti dikatakan Markus Liman Rahardja, “Model bisnis menggambarkan cara startup berelasi dengan pelanggan dan menghasilkan pendapatan.”
Validasi Model Bisnis
Setelah menyusun BMC, proses validasi penting untuk memastikan bahwa model yang dirancang relevan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pendekatan ini dapat melibatkan uji coba langsung dengan pengguna untuk mendapat masukan yang berharga dan meningkatkan produk sesuai harapan pasar.
Mencari Model Bisnis yang Tepat
Tidak ada model bisnis yang benar atau salah; yang terpenting adalah model tersebut mampu memberikan keuntungan bagi semua pihak dan mendukung profitabilitas. Menyusun model bisnis yang solid akan membuat startup lebih mudah berkembang dan menarik bagi investor.
Business Model Canvas dapat dipelajari di bangku kuliah atau dari berbagai sumber lain, menjadikannya langkah awal yang baik bagi mahasiswa yang ingin berwirausaha.
Reference:
https://dailysocial.id/post/business-model-startup-di-awal-perjalanan#google_vignette https://www.freepik.com/free-vector/hand-drawn-people-starting-business-project_12812895.htm#fromView=search&page=1&position=2&uuid=694bf42c-b124-43c8-b407-7d64e0c7a151
Comments :