Di tengah meningkatnya aktivitas ekonomi, baik dari kegiatan sehari-hari maupun industri, bumi semakin terancam oleh polusi dan kerusakan lingkungan. Untuk menjaga kelestarian lingkungan, Green Accounting hadir sebagai pendekatan akuntansi yang menghitung dan mempertimbangkan biaya serta dampak aktivitas ekonomi terhadap alam. Dengan metode ini, perusahaan diharapkan dapat lebih bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya dan meminimalkan dampak negatif dari operasional mereka. 

Green Accounting mengintegrasikan biaya pencegahan dan kerusakan lingkungan ke dalam laporan keuangan. Contohnya, biaya yang berkaitan dengan emisi gas buang kendaraan dan limbah industri serta upaya konservasi hutan. Dengan mempertimbangkan biaya ini, perusahaan dapat mengevaluasi aktivitas mereka dari segi dampak lingkungan (environmental costs) dan manfaat ekonomi (economic benefits). Pemerintah juga mendukung konsep ini dengan peraturan dan sanksi ketat terhadap polusi, pencemaran air, dan kerusakan hutan. 

Perusahaan yang melanggar regulasi terkait emisi gas buang dan pencemaran lingkungan dapat dikenakan denda dan sanksi hukum. Dengan demikian, mereka memiliki tanggung jawab lebih besar untuk mematuhi peraturan demi kelestarian lingkungan.  

Melalui penerapan Green Accounting, perusahaan tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga berkontribusi pada perlindungan lingkungan. Dengan langkah ini, kita dapat menjaga udara tetap bersih, air tetap layak minum, dan ekosistem hutan tetap lestari untuk generasi mendatang. 

 

Reference:
https://kumparan.com/lestari-augustin-1589273307583559139/green-accounting-selamatkan-bumi-216doghOj5r/full  https://www.freepik.com/free-photo/financial-graphs-charts-analysis_22243542.htm#fromView=search&page=1&position=22&uuid=e7e9b2f0-c96b-4eb6-afac-ddb05c2ad552