Protect Your Team from Strategy Fatigue

Artikel ini membahas fenomena strategy fatigue, yaitu kondisi ketika karyawan kesulitan memahami tujuan dan arah perusahaan karena terlalu banyak inisiatif dijalankan secara bersamaan atau karena seringnya perubahan arah tanpa alasan yang jelas. Untuk menghindari hal ini, artikel memberikan beberapa strategi utama. Pertama, penting untuk memiliki kriteria seleksi yang jelas terhadap ide-ide baru agar hanya yang sesuai dengan arah strategis yang dijalankan. Kedua, ide-ide perlu dinilai menggunakan kerangka kerja berbasis data, seperti value vs. effort matrix, agar keputusan lebih objektif. Ketiga, pendekatan proof-of-concept disarankan untuk menguji kelayakan ide sebelum mengalokasikan sumber daya besar. Terakhir, semua inisiatif non-rutin perlu dilacak dalam satu saluran terpusat agar tidak terjadi tumpang tindih dan beban kerja tetap terkendali melalui sistem prioritas yang terstruktur. Dalam konteks leadership and people management, artikel ini menjadi pengingat penting bahwa pemimpin tidak hanya bertanggung jawab atas arah strategis organisasi, tetapi juga atas kejernihan komunikasi dan kestabilan operasional bagi timnya. Ketika terlalu banyak inisiatif dijalankan tanpa kejelasan atau prioritas yang tegas, bukan hanya kinerja yang terganggu, tetapi juga motivasi dan keterlibatan karyawan dapat menurun. Seorang pemimpin yang efektif harus mampu menyeimbangkan antara dorongan inovasi dan ketegasan dalam memilih fokus utama organisasi. Ini menuntut keberanian untuk mengatakan "tidak" terhadap ide bagus yang tidak selaras dengan prioritas utama dan keteguhan untuk menjaga visi jangka panjang tetap utuh, meskipun ada banyak godaan untuk mengikuti tren atau tekanan eksternal.

Dalam sebuah perusahaan, kinerja karyawan mempengaruhi proses berkembangnya suatu organisasi / perusahaan. Perlu perhatian khusus pada kinerja karyawan dengan menetapkan paga pembatas untuk mengevaluasi ide dan kemampuan karyawan dalam mencapai sebuah target. Adapun caranya seperti menetapkan suatu strategi yang selaras dengan arahan strategis dan menunda ide yang tidak memenuhi standar, menggunakan kerangka penilaian berbasis data untuk membantu mendasarkan keputusan dan fakta, menggunakan eskperimen pembuktian konsep dengan menjalankan pengujian kecil untuk mengukur kelayakan sebelum mengalokasikan sumber daya yang besar, mempertahankan satu alur kerja yang terlihat guna membantu kita menemukan tumpang tindih, menghindari komitmen berlebihan, dan memprioritaskan secara efektif. Hal yang dapat saya pelajari adalah mengenai bagaimana mengoptimalkan kinerja karyawan, penahaman karyawan mengenai strategi apa yang akan kita lakukan. Yang dapat kita lakukan adalah menetapkan kinerja penyaringan, menggunakan kerangka penilaian berbasis data, menggunakan eksperimen penbuktian konsep, dan mempertahankan alur kerja yang terlihat. Cara ini lebih efisien, teratur, dan membuat performa karyawan semakin meningkat dan akan lebih mudah mencapai target

Jocelynn Abigail Dominique – 2802408335 Creativepreneurship – LB76 Protect Your Team from Strategy Fatigue Artikel ini membahas tentang strategy fatigue, yaitu kondisi ketika karyawan merasa bingung dan kehilangan arah karena perusahaan menjalankan terlalu banyak inisiatif atau sering berubah haluan tanpa kejelasan. Untuk mengatasi hal ini, disarankan agar organisasi menetapkan kriteria evaluasi yang jelas sebelum menetapkan suatu ide sebagai prioritas strategis. Beberapa pendekatan yang ditawarkan adalah : penggunaan kerangka penilaian berbasis data, eksperimen uji coba (proof-of-concept), serta pemantauan inisiatif melalui pipeline yang terpusat dan transparan. Tujuannya adalah menjaga fokus tim dan memastikan energi organisasi diarahkan ke hal-hal yang benar-benar penting. Artikel ini menekankan pentingnya kepemimpinan yang bijak dalam mengelola fokus organisasi dan menjaga semangat tim. Seorang pemimpin tidak hanya dituntut untuk visioner, tetapi juga harus mampu menyaring ide dan menetapkan prioritas dengan jelas. Ketika pemimpin mampu menjaga konsistensi arah dan transparansi proses pengambilan keputusan, kepercayaan dan motivasi tim akan meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang efektif bukan hanya tentang memberi arah, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang sehat, terfokus, dan adaptif terhadap perubahan.

Nama:Maria Adriellia NIM:2802454221 Protect Your Team from Strategy Fatigue Artikel ini membahas masalah yang dikenal dengan istilah strategy fatigue atau kelelahan strategi, yang sering terjadi ketika tim merasa bingung dan tidak tahu arah yang jelas dalam perusahaan. Hal ini biasanya disebabkan oleh terlalu banyaknya inisiatif yang diambil dalam waktu yang bersamaan atau seringnya perubahan strategi tanpa alasan yang jelas. Konsekuensinya, karyawan jadi kesulitan untuk memahami tujuan perusahaan dan merasa tidak terarah. Artikel ini mengusulkan beberapa langkah untuk mengatasi masalah tersebut agar perusahaan tetap fokus dan tim tetap bersemangat. Salah satu langkah yang disarankan adalah dengan menetapkan kriteria penyaringan yang jelas untuk menilai apakah suatu ide sesuai dengan arah strategis perusahaan. Dengan kriteria yang jelas, perusahaan bisa memilih ide-ide yang benar-benar relevan dan bermanfaat. Selain itu, artikel juga menyarankan penggunaan kerangka penilaian berbasis data, seperti matriks nilai vs. upaya, untuk mengevaluasi ide-ide berdasarkan data yang objektif, bukan hanya berdasarkan antusiasme atau perasaan semata. Cara lainnya adalah dengan melakukan eksperimen kecil atau proof-of-concept untuk menguji layak atau tidaknya suatu ide sebelum diterapkan secara besar-besaran, sehingga resiko yang mungkin terjadi dapat diminimalkan. Terakhir, artikel ini juga menekankan pentingnya memiliki satu saluran yang jelas untuk melacak semua inisiatif perusahaan, agar tidak ada tumpang tindih atau pekerjaan yang terlalu banyak dilakukan pada waktu yang bersamaan. Dalam konteks kepemimpinan dan people management, artikel ini memberikan pandangan yang relevan tentang bagaimana seorang pemimpin harus mampu menjaga fokus tim agar tetap terarah. Pemimpin perlu memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang jelas dan terstruktur, agar karyawan tidak merasa bingung dengan perubahan yang sering terjadi. Penetapan kriteria penyaringan yang jelas merupakan salah satu contoh bagaimana pemimpin dapat memberikan arah yang lebih pasti bagi tim. Selain itu, penggunaan data dalam pengambilan keputusan, seperti yang disarankan dalam artikel, menunjukkan pentingnya pendekatan yang rasional dalam manajemen. Keputusan berbasis data tidak hanya membuat keputusan lebih objektif, tetapi juga memberi rasa kepercayaan kepada karyawan bahwa setiap langkah yang diambil sudah dipertimbangkan dengan matang. Dengan eksperimen kecil, pemimpin juga dapat mendorong inovasi tanpa harus mengambil risiko besar secara langsung, yang akan membuat karyawan merasa lebih bebas untuk berinovasi. Semua langkah ini mengarah pada terciptanya lingkungan kerja yang lebih produktif dan tidak membebani tim, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja dan kepuasan karyawan dalam jangka panjang. Referensi Setiadi , N. J. (2022). Protect Your Team from Strategy Fatigue. Binus.ac.id. https://binus.ac.id/bandung/creativepreneurship/2025/04/24/protect-your-team-from-strategy-fatigue/

(Paragraf 1) Protect Your Team from Strategy Fatigue Artikel ini membahas masalah yang dikenal dengan istilah strategy fatigue atau kelelahan strategi, yang sering terjadi ketika tim merasa bingung dan tidak tahu arah yang jelas dalam perusahaan. Hal ini biasanya disebabkan oleh terlalu banyaknya inisiatif yang diambil dalam waktu yang bersamaan atau seringnya perubahan strategi tanpa alasan yang jelas. Konsekuensinya, karyawan jadi kesulitan untuk memahami tujuan perusahaan dan merasa tidak terarah. Artikel ini mengusulkan beberapa langkah untuk mengatasi masalah tersebut agar perusahaan tetap fokus dan tim tetap bersemangat. Salah satu langkah yang disarankan adalah dengan menetapkan kriteria penyaringan yang jelas untuk menilai apakah suatu ide sesuai dengan arah strategis perusahaan. Dengan kriteria yang jelas, perusahaan bisa memilih ide-ide yang benar-benar relevan dan bermanfaat. Selain itu, artikel juga menyarankan penggunaan kerangka penilaian berbasis data, seperti matriks nilai vs. upaya, untuk mengevaluasi ide-ide berdasarkan data yang objektif, bukan hanya berdasarkan antusiasme atau perasaan semata. Cara lainnya adalah dengan melakukan eksperimen kecil atau proof-of-concept untuk menguji layak atau tidaknya suatu ide sebelum diterapkan secara besar-besaran, sehingga resiko yang mungkin terjadi dapat diminimalkan. Terakhir, artikel ini juga menekankan pentingnya memiliki satu saluran yang jelas untuk melacak semua inisiatif perusahaan, agar tidak ada tumpang tindih atau pekerjaan yang terlalu banyak dilakukan pada waktu yang bersamaan. (Paragraf 2)Dalam konteks kepemimpinan dan people management, artikel ini memberikan pandangan yang relevan tentang bagaimana seorang pemimpin harus mampu menjaga fokus tim agar tetap terarah. Pemimpin perlu memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang jelas dan terstruktur, agar karyawan tidak merasa bingung dengan perubahan yang sering terjadi. Penetapan kriteria penyaringan yang jelas merupakan salah satu contoh bagaimana pemimpin dapat memberikan arah yang lebih pasti bagi tim. Selain itu, penggunaan data dalam pengambilan keputusan, seperti yang disarankan dalam artikel, menunjukkan pentingnya pendekatan yang rasional dalam manajemen. Keputusan berbasis data tidak hanya membuat keputusan lebih objektif, tetapi juga memberi rasa kepercayaan kepada karyawan bahwa setiap langkah yang diambil sudah dipertimbangkan dengan matang. Dengan eksperimen kecil, pemimpin juga dapat mendorong inovasi tanpa harus mengambil risiko besar secara langsung, yang akan membuat karyawan merasa lebih bebas untuk berinovasi. Semua langkah ini mengarah pada terciptanya lingkungan kerja yang lebih produktif dan tidak membebani tim, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja dan kepuasan karyawan dalam jangka panjang. Referensi Setiadi , N. J. (2022). Protect Your Team from Strategy Fatigue. Binus.ac.id. https://binus.ac.id/bandung/creativepreneurship/2025/04/24/protect-your-team-from-strategy-fatigue/

Artikel ini membahas tentang kondisi yang sering terjadi di perusahaan, yaitu strategy fatigue. Ini adalah situasi di mana karyawan mulai merasa lelah, bingung, dan kehilangan arah karena terlalu banyak inisiatif yang diluncurkan sekaligus atau seringnya perubahan strategi tanpa penjelasan yang jelas. Akibatnya, tujuan perusahaan jadi kabur, dan semangat tim pun menurun. Untuk mencegah hal ini, artikel menyarankan beberapa langkah seperti membuat kriteria penyaringan ide yang jelas, menggunakan metode penilaian berbasis data (seperti matriks nilai dan usaha), melakukan uji coba kecil sebelum mengeksekusi ide besar, serta menjaga satu jalur prioritas proyek yang terbuka dan terkontrol. Tujuan utamanya adalah menjaga fokus dan memastikan semua inisiatif benar-benar selaras dengan arah strategis perusahaan. Dari sisi kepemimpinan dan manajemen orang, artikel ini jadi pengingat pentingnya peran seorang pemimpin dalam menjaga kejelasan arah dan stabilitas tim. Saya pribadi merasa belajar banyak dari tulisan ini, terutama tentang bagaimana menyaring ide secara bijak, bukan hanya mengikuti semangat sesaat. Ternyata, menjadi pemimpin itu tidak cukup hanya bisa berpikir besar, tapi juga harus bisa mengatakan “tidak” dengan bijak untuk menjaga ritme kerja tim. Dari sini saya sadar, bahwa kepemimpinan yang efektif bukan tentang melakukan semuanya sekaligus, tapi memilih mana yang paling berdampak. Saya juga jadi lebih paham kalau salah satu bentuk kepedulian terhadap tim adalah memberikan arahan yang jelas dan tidak membebani mereka dengan hal-hal yang belum tentu prioritas. Ini pelajaran penting buat saya, terutama kalau suatu saat harus memimpin tim sendiri.

Di dalam artikel “Protect Your Team from Strategy Fatigue” ini ngebahas soal kondisi di mana tim bisa ngerasa capek atau bingung karena terlalu banyak strategi atau arah yang berubah-ubah. Hal ini bikin tujuan perusahaan jadi gak jelas buat mereka. Untuk ngatasin ini, penulis kasih solusi kayak bikin kriteria screening dulu sebelum ide dijadiin strategi utama, pakai data untuk nilai ide (kayak pakai matrix value vs. effort), dan lakuin proof-of-concept atau eksperimen kecil dulu sebelum commit besar-besaran. Terakhir, penting juga buat nyimpen semua inisiatif non-rutin dalam satu tempat biar gak numpuk dan gampang prioritasin mana yang penting. Menurut aku, artikel ini relate banget sama dunia kerja yang sering kita bahas di kelas, apalagi soal gimana pemimpin harus bisa ngatur prioritas dan menjaga semangat tim. Seorang leader gak cuma harus punya ide bagus, tapi juga ngerti kapan harus bilang “tidak” supaya tim gak burnout. Ini penting banget dalam people management, karena karyawan butuh kejelasan dan arah yang stabil. Kalau terlalu banyak perubahan tanpa penjelasan, bisa bikin orang ngerasa lelah mental. Aku jadi belajar kalau jadi pemimpin itu bukan soal ngikutin semua ide keren, tapi soal memilih mana yang bener-bener impactful buat tim dan tujuan besar. Jadi leader itu juga harus pinter menjaga energi tim, bukan cuma nge-push produktivitas terus-terusan.

Artikel "Lindungi Tim Anda dari Kelelahan Strategi" membahas masalah penting yang sering diabaikan dalam organisasi kontemporer, kelelahan yang disebabkan oleh perubahan strategi yang berlebihan. Penulis dengan tepat menunjukkan bagaimana perubahan rutin dalam tujuan, prioritas, atau metodologi dapat merusak semangat dan produktivitas tim. Solusi praktis yang ditawarkan dalam artikel ini termasuk memastikan bahwa orang tahu alasan di balik perubahan, menggunakan jeda strategis untuk berpikir, dan menciptakan titik stabilitas di tengah lingkungan yang terus berubah. Artikel ini memiliki keuntungan karena mengakui bahwa bahkan pendekatan terbaik sekalipun dapat gagal jika digunakan terlalu cepat atau tanpa konteks yang tepat. Pembaca dapat mendiagnosis masalah ini dalam tim mereka sendiri dengan daftar strategi gejala kelelahan. Meski ditujukan untuk pemimpin organisasi, wawasan ini tetap relevan untuk proyek kelompok mahasiswa atau organisasi kampus di mana perubahan prioritas sering terjadi. Artikel ini berhasil menyeimbangkan pemahaman teoritis dengan saran yang bisa langsung diaplikasikan. Setelah membaca artikel ini, saya menyadari bahwa saya sering mengalami "kelelahan strategi" saat saya bekerja dalam proyek kelompok tanpa menyadari hal itu. Dalam situasi di mana hal-hal tidak berjalan dengan baik, saya sekarang menyadari bahwa saran saya yang bermaksud baik mungkin justru menyebabkan rekan tim saya lelah. Saya menemukan konsep "jeda strategis" sangat relevan karena, dalam semangat untuk terus memperbaiki, kelompok proyek saya jarang meluangkan waktu untuk mengkonsolidasikan hasil sebelum beralih ke ide berikutnya. Ke depan, saya akan lebih memperhatikan kecepatan perubahan dan lebih baik dalam menjelaskan mengapa ada perubahan arah. Selain itu, artikel ini membantu saya memahami mengapa saya kadang-kadang tidak termotivasi untuk menghadiri pertemuan organisasi, ini mungkin karena banyaknya inisiatif baru.

Dari artikel yang sudah saya baca ini membahas tentang kondisi karyawan mulai akan kehilangan pemahaman dan semangat terhadap tujuan dan arah strategis perusahaan karena terlalu banyak inisiatif yang dikerjakan secara bersamaan atau perubahan arah yang sangat sering tanpa explanation yang jelas. Agar bisa terhindar dari fase ini, kita perlu memahami artikel diatas yang menjelaskan pendekatan praktis seperti menetapkan kriteria penyaringan ide agar tetap sejalan dengan arah strategis perusahaan untuk memenuhi standar, mengurutkan ide berdasarkan nilai bisnis dan upaya yang dibutuhkan agar dapat membantu membuat keputusan berdasarkan fakta, bukan sekadar semangat, melakukan eksperimen bukti konsep untuk mengurangi risiko sambil mendorong inovasi melalui eksperimen yang terkontrol dan yang terakhir menjaga satu saluran inisiatif yang terpusat dan terlihat. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, organisasi bisa tetap fokus, efisien, dan menjaga energi karyawan dalam menjalankan strategi yang berdampak nyata. artikel ini memberitahu kita betapa pentingnya peran pemimpin dalam menciptakan arah yang jelas dan konsisten bagi tim. Pemimpin yang bijak tak hanya berfokus pada inovasi atau ide-ide baru, pemimpin yang bijak juga harus mampu menyaring dan memprioritaskan dengan bijaksana, agar tim tidak merasa kewalahan. Strategi yang terlalu dinamis tanpa komunikasi yang efektif bisa menciptakan kebingungan dan menurunkan motivasi. Oleh karena itu, pemimpin jangan cuman menyuruh menyuruh saja, pemimpin harus mampu menjadi penentu arah yang tegas, pendengar yang baik terhadap ide-ide baru, serta komunikator yang jelas dalam menyampaikan prioritas, Dengan manajemen inisiatif yang terstruktur dan transparan pemimpin akan membuahkan lingkungan kerja yang produktif, terarah, dan tetap adaptif terhadap perubahan tanpa mengorbankan semangat serta keterlibatan tim.

This article discusses how to protect employees from strategy fatigue. Strategy fatigue is a condition where employees struggle to understand the company's goals and objectives. It usually happens when you pursue too many initiatives at once or constantly change direction without a clear reason. To keep your focus sharp and your people energized, set boundaries to evaluate ideas before pursuing them as strategic priorities. The goal is to maintain organizational focus, minimize risks, and ensure that innovation continues within a controlled framework. The goal is to maintain organizational focus, minimize risks, and ensure that innovation continues within a controlled framework. In the context of leadership and people management, this article emphasizes the importance of assertive, directed, and communicative leadership. A leader's role is not only to generate ideas but also to be the guardian of the team's focus. Without discipline in managing initiatives, team morale will erode and productivity will decline. This is a reminder that in leading people, clarity of vision, consistency in decisions, and careful change management are key. A true leader must be brave enough to say "no" to ideas that blur priorities, not due to a lack of appreciation for innovation, but to maintain the integrity of the shared mission. Leadership that can resist the temptation to keep "moving aimlessly" is the foundation for a healthy, enthusiastic team capable of achieving great results sustainably.

Howard Richmond-2802442291 Ulasan dan Refleksi: Strategy Fatigue dalam Leadership dan People Management Artikel ini membahas tentang fenomena strategy fatigue, yaitu kondisi ketika karyawan merasa kebingungan atau lelah karena terlalu banyak inisiatif strategis yang dijalankan secara bersamaan atau arah kebijakan yang sering berubah tanpa penjelasan yang jelas. Untuk menghindari kelelahan ini, artikel menyarankan beberapa pendekatan yang sistematis: mulai dari menetapkan kriteria penyaringan yang jelas agar ide strategis tetap sejalan dengan arah perusahaan, menggunakan kerangka penilaian berbasis data seperti matriks nilai vs. usaha untuk menghindari keputusan impulsif, hingga menjalankan uji coba kecil sebelum mengalokasikan sumber daya besar. Selain itu, penting untuk memiliki satu jalur proyek yang transparan dan terkendali agar organisasi tidak kewalahan dengan terlalu banyak inisiatif sekaligus. Dari sudut pandang leadership and people management, strategi ini menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang fokus dan komunikatif. Seorang pemimpin tidak hanya harus memiliki visi yang jelas, tetapi juga bertanggung jawab menjaga agar tim tetap bergerak dalam satu arah tanpa terdistraksi oleh terlalu banyak prioritas yang berubah-ubah. Dengan menciptakan proses penyaringan ide yang objektif dan transparan, pemimpin bisa membangun kepercayaan dan keterlibatan tim, sekaligus menciptakan budaya kerja yang lebih sehat dan terarah. Hal ini juga menunjukkan bahwa manajemen yang bijak bukan berarti menampung semua ide, tetapi mampu mengatakan “tidak” dengan cara yang strategis dan berdasarkan data.

Yasmin Varia Ghaisanny 2802529872 Artikel "Protect Your Team from Strategy Fatigue" ini membahas tentang kondisi kelelahan strategi yang bisa dialami tim ketika terlalu banyak menghadapi perubahan arah atau inisiatif baru yang tujuannya tidak jelas. Untuk mengatasi hal tersebut, artikel ini menawarkan beberapa langkah, seperti membuat kriteria seleksi agar ide-ide tetap sejalan dengan strategi utama, menggunakan alat penilaian berbasis data seperti matriks nilai dan usaha, melakukan uji coba skala kecil sebelum mengalokasikan banyak sumber daya, serta mengelola semua inisiatif melalui satu jalur yang terorganisir. Dengan pendekatan ini, diharapkan beban kerja tim dapat lebih terkendali dan tujuan strategis dapat tercapai dengan lebih efektif. Dalam kaitannya dengan tema leadership dan people management, artikel ini menekankan pentingnya peran seorang pemimpin dalam menjaga keseimbangan antara inovasi dan kapasitas tim. Seorang pemimpin harus mampu menyaring dan memilih inisiatif yang benar-benar mendukung tujuan organisasi, bukan sekadar menambah beban kerja. Pendekatan berbasis data dan pengelolaan proyek yang terstruktur menjadi kunci untuk menciptakan tim yang produktif dan tidak mudah kelelahan. Ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang baik tidak hanya tentang menciptakan visi besar, tetapi juga tentang mengelola strategi dan sumber daya manusia secara cermat demi mencapai kesuksesan bersama.

Setelah membaca artikel diatas, kesimpulan yang saya bisa dapatkan yaitu ketika kita menjadi seorang pemimpin, sebaiknya kita memiliki jalur strategi yang jelas, koheren dan yang dapat dimengerti oleh bawahan. Hal tersebut supaya bisa menghindari suatu hal yang dikenal sebagai "Strategic Fatigue" dimana para bawahannya kesulitan dalam memahami visi misi perusahaan oleh karena arah strategi yang suka berubah - berubah dengan inisiatif - inisiatif baru yang membuat arah strategi perusahaan kurang dapat dipahami. Ada 5 cara untuk menghindari "Strategic Fatigue" ini. Pertama yaitu dengan menetapkan kriteria penyaringan dengan hanya mengimplementasikan ide - ide yang memenuhi standar serta selaras dengan arahan strategis anda yang anda sudah buat dan berkomitmen untuk terus patuhi. Kedua yaitu untuk menggunakan kerangka penilian berbasis data dimana kita perlu meringkat ide - ide berdasarkan nilai bisnis dan upaya yang diperlukan. Dengan ini, kita bisa meminimalisasikan spontanitas yang bisa mengacaukan kelancaran arah strategi perusahan dan membuat keputusan berdasarkan fakta yang logis. Ketiga yaitu untuk menggunakan eksperimen pembuktian konsep. Hal tersebut supaya kita bisa mengetahui kelayakan suatu ide sebelum mengalokasikan sumber daya serta mengurangi risiko ide tersebut apabila sungguh akan dijalankan. Selain itu, pendekatan ini akan mendorong inovasi melalui eksperimen terkendali. Terakhir yaitu untuk mempertahankan satu alur kerja yang terlihat dimana kita perlu melacak semua inisiatif nonrutin di satu tempat. Hal ini supaya kita dapat menemukan tumpang tindih, menghindari komitmen berlebihan dan memprioritaskan secara efektif dengan menggunakan tinjauan rutin dan aturan seperti "one in, one out" untuk menjaga beban kerja tetap dapat dikelola. Jadi itulah definisi "Strategic Fatigue" dan cara-caranya untuk menghindari kelelahan tersebut. Dari semua hal itu, saya dapat mempelajari bahwa ketika memimpin, sangat penting sekali untuk memiliki satu alur strategi yang koheren. Hal tersebut supaya saya bisa memimpin dengan jelas dan bawahan saya dapat memahami dengan jelas apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai visi misi. Dengan ini, saya akan mencoba untuk lebih terarah lagi dalam strategi - strategi yang saya akan pakai sebagai pemimpin suatu saat di masa depan agar kinerja kelompok saya dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

Artikel ini membahas fenomena strategy fatigue, yaitu sebuah kondisi di mana karyawan merasa kebingungan dan kelelahan akibat terlalu banyak perubahan strategi/tujuan yang tidak jelas. Artikel ini memaparkan solusi masalah ini dengan menerapkan beberapa langkah. Pertama, perusahaan perlu menetapkan kriteria seleksi yang jelas untuk memastikan setiap ide sejalan dengan tujuan strategis. Kedua, penggunaan parameter penilaian yang berdasarkan data, seperti weighted scoring dapat membantu mengambil keputusan yang lebih objektif. Menjaga transparansi kinerja bertujuan untuk memudahkan adanya tumpang tindih dalam jobdesc maupun ketidaksesuaian strategi. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat mengurangi risiko overcommitment dan memastikan beban kerja tetap terkendali. Artikel ini mengingatkan saya bahwa kepemimpinan yang efektif bukan hanya tentang realisasi banyak ide, tetapi tentang menciptakan struktur yang jelas dan disiplin dalam mengambil keputusan. Seorang pemimpin harus bisa tegas dan memastikan kinerja timnya tepat sasaran. Karyawan membutuhkan arahan yang konsisten agar tidak kehilangan motivasi. Terlalu banyak perubahan arah tanpa alasan yang jelas dapat menimbulkan kebingungan dan menurunkan produktivitas. Kepemimpinan yang baik adalah keseimbangan antara visi jangka panjang dengan eksekusi yang terukur dan tepat guna.

Kelelahan strategi terjadi saat karyawan bingung dengan tujuan dan arah perusahaan karena terlalu banyak proyek yang dijalankan secara bersamaan atau perusahaan sering mengalami perubahan tanpa alasan yang jelas. Untuk mencegah hal ini, perusahaan perlu membuat aturan yang jelas tentang ide seperti apa yang sejalan dengan strategi perusahaan, dan berani untuk menolak ide yang tidak sesuai. Ide-ide juga sebaiknya dinilai berdasarkan data, misalnya dengan melihat seberapa besar manfaatnya menggunakan alat penilaian berbobot atau matriks nilai. Selain itu, perusahaan dapat mencoba dahulu ide baru lewat eksperimen kecil sebelum menghabiskan banyak waktu dan sumber daya. Semua proyek non-rutin juga perlu dicatat di satu tempat supaya lebih mudah dipantau untuk menghindari penumpukan pekerjaan dan salah memprioritaskan tugas dengan baik. Dari yang saya baca dalam konteks leadership and people management, kelelahan strategi menunjukkan betapa pentingnya peran seorang pemimpin dalam menjaga arah yang jelas dan konsisten bagi timnya. Seorang pemimpin tidak hanya bertugas menciptakan visi, tetapi juga harus mampu menyaring prioritas, mengelola energi tim, dan mencegah tugas yang overload. Dengan menggunakan kriteria penyaringan yang jelas, penilaian berbasis data, eksperimen kecil, serta pipa inisiatif yang transparan, seorang pemimpin akan membantu timnya tetap fokus dan termotivasi. Ini membuat saya tersadar bahwa memimpin orang bukan hanya soal memberi arahan, tapi juga soal menciptakan lingkungan kerja yang teratur, mendukung inovasi tim, serta menjaga keseimbangan beban kerja agar setiap anggota tim dapat berkembang secara optimal.

Artikel "Protect Your Team from Strategy Fatigue" membahas tentang permasalah tim yang mudah lelah karena sistem dari strategi perusahaan yang berantakan atau tidak jelas. Ini terjadi ketika perusahaan mengejar terlalu banyak program sekaligus atau sering sekali mengganti arah tanpa alasan jelas. Untuk mengatasi masalah ini, artikelnya memberikan empat cara sederhana, yaitu membuat aturan yang jelas untuk memilih ide yang benar-benar penting, memakai data untuk menilai mana ide yang worth it untuk dikerjakan, mencoba dahulu ide baru dalam skala kecil sebelum membuang-buang sumber daya, dan mengelola semua proyek dalam satu sistem yang mudah dilihat semua orang. Dengan cara seperti ini perusahaan bisa fokus ke hal yang benar-benar penting, tidak overload pekerjaan dan tetap bisa berinovasi dengan cara yang masuk akal. Jadi, tim tetap terus bersemangat dan mengerti arah perusahaan tanpa kebingungan dan pusing mengurusi terlalu banyak proyek. Menurut saya, dalam kepemimpinan dan dunia kerja sehari-hari, pemimpin yang baik pasti mengetahui cara menjaga timnya untuk tetap semangat dengan tidak membuat mereka bingung dan kesusahan. Seorang pemimpin yang sering mengganti rencana atau menyuruh timnya mengerjakan terlalu banyak hal sekaligus hanya akan membuat karyawan pusing dan lelah. Pemimpin yang berhasil dan baik justru memberi petunjuk yang jelas tentang apa yang penting dan tidak penting selain itu pentingnya jujur serta transparan dalam menjelaskan kenapa suatu keputusan diambil dan bagaimana pekerjaan tiap orang membantu perusahaan. Jika karyawan paham alasan di balik setiap tugas yang diberikan kepada mereka akan lebih semangat kerja terlebih jika diberikan bonus atau imbalan atas pencapaian karyawan. Pemimpin perlu terbuka dan sering berbicara dengan timnya seperti melakukan sharing dan menderngarkan pendapat dari karyawan. Dengan melibatkan karyawan dalam memilih ide mana yang layak dikerjakan, pemimpin dapat mencegah tim kerja atau karyawan kelelahan dan menciptakan suasana kerja yang lebih nyaman di mana semua orang merasa dihargai dan didengarkan pendapatnya.

Judul: Protect Your Team from Strategy Fatigue Nama: Raymond Chelsea Senna Nim: 2802452185   Dari artikel Protect Your Team from Strategy ini menjelaskan bahwa kelelahan dalam strategy untuk sebuah perusahaan atau bisnis. Di katakan karyawan kesulitan dalam memahami tujuan dan sasaran perusahaan, karena terlalu mengejar inisiatif dan terus mengubah arah tanpa alasan. Maka dari itu buatlah strategy yang baik untuk menjalankan aktivitas di sebuah perusahaan. Kita bisa saling memberikan semangat sebelum dan selagi melakukan aktivitas, kita juga dapat membuat dan menentukan prioritas apasih yang kita harus prioritaskan dalam melakukan aktivitas. Dalam melakukan aktivitas di dalam sebuah perusahaan, kita harus bersiap untuk mengatakan tidak atau menunda ide yang tidak memenuhi standar. Kejelasan ini akan membantu kita untuk tetap fokus pada apa yang bener-benar penting.   Jika kita menyatukan tema leadership dan people management dengan artikel Protect Your Team from Strategy Fatigue maka, kita sebagai pemimpin dalam perusahaan, kita dapat melakukan pengujian kecil untuk mengukur kelayakan sebelum mengalokasikan sumber daya utama, maksudnya adalah, kita dapat mengetahui kesiapan pekerja dalam melakukan aktivitasnya dengan baik dan sesuai tidak dengan ekspetasi dan aturan dalam perusahaan. Pendekatan dan cara ini mengurangi risiko sekaligus mendorong inovasi melalui eksperimen yang terkendali. Sebagi pemimpin, tentu kita  melihat dan peduli dengan pekerja kita, kita sebagai pemimpin dapat memberikan semangat sebelum dan selagi melakukan aktivitasnya, kita juga harus bisa dapat memberikan fasilitas yang baik untuk dapat si pekerja melakukan aktifitasnya dengan aman dan nyaman. Menghindari komitmen yang berlebihan dan memprioritaskan secara efektif. Gunakan tinjauan rutin dan aturan seperti " satu masuk satu - keluar" untuk menjaga beban kerja tetap dapat dikelola.

Judul: Protect Your Team from Strategy Fatigue Nama: Raymond Chelsea Senna Nim: 2802452185   Dari artikel Protect Your Team from Strategy ini menjelaskan bahwa kelelahan dalam strategy untuk sebuah perusahaan atau bisnis. Di katakan karyawan kesulitan dalam memahami tujuan dan sasaran perusahaan, karena terlalu mengejar inisiatif dan terus mengubah arah tanpa alasan. Maka dari itu buatlah strategy yang baik untuk menjalankan aktivitas di sebuah perusahaan. Kita bisa saling memberikan semangat sebelum dan selagi melakukan aktivitas, kita juga dapat membuat dan menentukan prioritas apasih yang kita harus prioritaskan dalam melakukan aktivitas. Dalam melakukan aktivitas di dalam sebuah perusahaan, kita harus bersiap untuk mengatakan tidak atau menunda ide yang tidak memenuhi standar. Kejelasan ini akan membantu kita untuk tetap fokus pada apa yang bener-benar penting.   Jika kita menyatukan tema leadership dan people management dengan artikel Protect Your Team from Strategy Fatigue maka, kita sebagai pemimpin dalam perusahaan, kita dapat melakukan pengujian kecil untuk mengukur kelayakan sebelum mengalokasikan sumber daya utama, maksudnya adalah, kita dapat mengetahui kesiapan pekerja dalam melakukan aktivitasnya dengan baik dan sesuai tidak dengan ekspetasi dan aturan dalam perusahaan. Pendekatan dan cara ini mengurangi risiko sekaligus mendorong inovasi melalui eksperimen yang terkendali. Sebagi pemimpin, tentu kita  melihat dan peduli dengan pekerja kita, kita sebagai pemimpin dapat memberikan semangat sebelum dan selagi melakukan aktivitasnya, kita juga harus bisa dapat memberikan fasilitas yang baik untuk dapat si pekerja melakukan aktifitasnya dengan aman dan nyaman. Menghindari komitmen yang berlebihan dan memprioritaskan secara efektif. Gunakan tinjauan rutin dan aturan seperti " satu masuk satu - keluar" untuk menjaga beban kerja tetap dapat dikelola.

Artikel ini berjudul “Protect Your Team from Strategy Fatigue” yang membahas tentang cara menghindari strategy fatigue dimana pekerja sulit untuk memahami purpose dan objective dari perusahaan yang terjadi ketika suatu tim menjalankan terlalu banyak inisiatif secara berlangsungan atau terlalu sering berubah direksi tanpa alasan yang jelas. Cara-cara yang disebut adalah dengan set up screening criteria (menentukan apa saja yang sesuai dengan arah strategis dan jangan diubah-ubah), use data-based scoring frameworks (berikan peringkat untuk ide-ide berdasarkan business value dan effort yang diperlukan), employ proof-of-concept experiments (jalankan tes kecil untuk mengukur kelayakan sebelum melakukan sumber daya besar), dan juga maintain a single, visible pipeline (lacak semua inisiatif non-rutin di satu tempat agar dapat menemukan hal yang tumpang tindih dan juga memprioritaskan secara efektif). Artikel ini memberikan saya pengetahuan baru pentingnya stay focused dalam menjalankan pekerjaan dan juga tanggung jawab. Kita sebagai manusia seringkali mengambil terlalu banyak tugas dan fokus kita menjadi terpecah belah. Setelah membaca artikel ini, saya menjadi terdorong untuk mulai mempertimbangkan secara jangka panjang sebelum mengambil tugas lebih dan menyusun secara lebih terorganisir. Dengan mengikuti cara cara menghindari strategy fatigue, saya dapat mengelola waktu dengan lebih baik tanpa merasa kewalahan dan lebih produktif, dan dapat diterapkan jika menjadi seorang leader di masa depan.

NAMA JEANETTE CLEARENTS GUNAWAN NIM 2802408631 Artikel ini membahas tentang “strategy fatigue”, yaitu kondisi di mana karyawan merasa lelah dan bingung karena perusahaan menjalankan terlalu banyak inisiatif sekaligus atau sering berganti arah tanpa alasan yang jelas. Hal ini dapat mengaburkan tujuan perusahaan dan menurunkan semangat kerja tim. Untuk mengatasi hal tersebut, artikel ini menyarankan beberapa langkah strategis seperti menetapkan kriteria penyaringan ide agar tetap sejalan dengan arah strategis perusahaan, menggunakan kerangka penilaian berbasis data seperti weighted scoring atau value vs. effort matrix untuk menentukan prioritas, serta melakukan uji coba kecil (proof-of-concept) sebelum mengalokasikan sumber daya secara penuh. Selain itu, penting untuk menjaga satu pipeline yang terlihat dan terpantau oleh semua pihak agar bisa menghindari tumpang tindih proyek dan menjaga beban kerja tetap wajar. Dari artikel ini, saya belajar bahwa dalam memimpin tim atau organisasi, penting untuk menjaga fokus dan tidak mudah tergoda mencoba semua ide yang muncul. Saya jadi sadar bahwa bukan hanya jumlah ide yang penting, tapi bagaimana kita memilih dan menjalankan yang paling berdampak. Ini membuat saya ingin lebih selektif dalam mengambil keputusan di masa depan, agar tidak membebani tim dengan pekerjaan yang tidak prioritas. Pendekatan seperti uji coba kecil dan evaluasi data juga bisa sangat membantu untuk tetap inovatif tanpa kehilangan arah.

Artikel ini membahas konsep "strategy fatigue," yaitu kondisi di mana karyawan merasa kewalahan dalam memahami tujuan dan arah strategis perusahaan akibat terlalu banyak inisiatif yang dikejar secara bersamaan atau perubahan arah yang terjadi tanpa alasan yang jelas. Untuk mengatasi hal ini, artikel menyarankan beberapa langkah praktis, seperti menetapkan kriteria penyaringan ide agar tetap selaras dengan strategi utama, menggunakan kerangka penilaian berbasis data untuk menilai nilai bisnis dan upaya yang dibutuhkan, serta menjalankan eksperimen konsep sebelum berinvestasi besar dalam suatu ide baru. Selain itu, penting untuk memiliki jalur inisiatif yang terlihat dan terkendali sehingga keputusan strategis dapat dibuat dengan lebih terstruktur dan fokus. Dari perspektif kepemimpinan dan manajemen sumber daya manusia, artikel ini menyoroti pentingnya keseimbangan antara inovasi dan stabilitas dalam organisasi. Pemimpin yang efektif harus mampu mengelola harapan dan kapasitas timnya dengan bijaksana, memastikan bahwa setiap inisiatif baru memiliki nilai yang jelas dan tidak membebani karyawan secara berlebihan. Dengan menggunakan prinsip-prinsip seperti pengelolaan prioritas yang transparan dan pendekatan berbasis data dalam pengambilan keputusan, pemimpin dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif serta menjaga motivasi tim tetap tinggi. Kejelasan dalam komunikasi dan kemampuan untuk membuat keputusan yang terukur menjadi kunci utama dalam mencegah strategy fatigue dan membangun budaya kerja yang sehat serta berorientasi pada tujuan.

Setelah membaca Artikel “ Protect Your Team from Strategy Fatigue” yang di upload oleh sir Nugroho J. Setiadi, PhD, di website Binus Creativepreneurship berisi tentang seberapa penting menjaga team dari kelelahan strategi akibat terlalu banyak inisiatif atau perubahan arah tanpa reason yang jelas. Setelah membaca artikel ini saya paham karena dalam artikel ini berisi tentang pencegahan dan beberapa langkah praktis: Bisa dengan menetapkan kriteria penyaringan untuk mengeluarkan dan membuat seimbang ide dengan arah yang strategis, menggunakan kerangka penilaian berbasis data seperti matriks nilai vs usaha, melakukan eksperimen bukti konsep sebelum mengalokasikan sumber daya besar, dan menjaga satu saluran inisiatif yang terlihat untuk memantau dan mengelola beban kerja tim secara efektif. Pendekatan ini dilakukan untuk menjaga fokus tim dan mendorong inovasi tanpa membebani mereka dengan terlalu banyak perubahan atau proyek yang tidak terkoordinasi. Sebagai refleksi pribadi dalam konteks kepemimpinan dan manajemen team, saya menyadari bahwa berkomunikasi secara jelas dan pengelolaan prioritas yag efektif sangat penting dalam menjaga semangat dan produktivitas tim. Seringkali keinginan untuk berinovasi dan mengejar beberapa peluang membuat saya menjadi cenderung untuk mengambil peluang terlalu banyak project, yang pada akhirnya bisa mengakibatkan kebingungan dan kelelahan dalam sebuah team. Artikel ini mengingatkan saya untuk lebih selektif dalam memilih inisiatif , memastikan bahwa semua step yang diambil selaras dengan tujuan strategis organisasi, dan memberikan ruang bagi team untuk fokus dan improve. Dengan menerapkan prinsip- prinsip yang ada di artikel, saya berharap dapat menjadi pemimpin yang lebih efektif dalam membimbing team melalui tantangan tanpa menyebabkan kelelahan strategi

Artikel “Protect Your Team from Strategy Fatigue” membahas fenomena kelelahan strategi yang terjadi ketika organisasi terlalu sering mengejar banyak inisiatif sekaligus atau kerap mengubah arah tanpa alasan yang jelas. Kondisi ini membuat karyawan kesulitan memahami tujuan dan arah perusahaan, sehingga menurunkan motivasi dan efektivitas kerja.Untuk mengatasinya, artikel ini menawarkan beberapa langkah konkret: menetapkan kriteria penyaringan ide agar hanya inisiatif yang selaras dengan strategi utama yang dijalankan, menggunakan kerangka penilaian berbasis data seperti value vs. effort matrix untuk memprioritaskan ide, melakukan uji coba terbatas (proof-of-concept) sebelum mengalokasikan sumber daya besar, serta menjaga satu pipeline inisiatif yang transparan dan rutin dievaluasi. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat menjaga fokus, menghindari beban kerja berlebihan, dan memastikan energi tim tetap terjaga untuk hal-hal yang benar-benar penting. Refleksi dari tema leadership and people management, artikel ini menyoroti pentingnya peran pemimpin dalam menciptakan kejelasan arah dan konsistensi eksekusi. Seorang pemimpin yang efektif tidak hanya menginspirasi dengan visi, tetapi juga mampu menahan godaan untuk mengejar setiap peluang baru tanpa pertimbangan matang. Dengan membangun disiplin dalam memilah prioritas dan mengomunikasikan alasan di balik setiap keputusan strategis, pemimpin membantu tim tetap terhubung dengan tujuan bersama dan merasa dihargai kontribusinya. Pendekatan ini juga menumbuhkan budaya kerja yang sehat, di mana inovasi tetap didorong namun dalam koridor yang terarah dan realistis. Pada akhirnya, kepemimpinan yang fokus dan konsisten menjadi kunci agar organisasi terhindar dari kelelahan strategi dan mampu meraih

This article discusses the phenomenon of strategy fatigue, a condition in which employees experience confusion about the direction and goals of the company due to too many initiatives being pursued simultaneously or inconsistent changes in direction. To avoid this strategic fatigue, the author offers four main approaches: establishing selection criteria to filter ideas that are in line with the organization's strategy, using a data-driven assessment framework such as a value vs. effort matrix, conducting proof-of-concept experiments before allocating large resources, and maintaining a single, transparent and monitored initiative pipeline. The goal is to create focus and keep team energy high by avoiding overcommitment and impulsive decisions. From a leadership and people management perspective, this article underlines the importance of leadership that is able to balance innovation and strategic focus. A leader is not only tasked with encouraging the team, but must also have the firmness to say "no" to ideas that are not in line with the direction of the company. Managing ideas through evidence and data, not just intuition, reflects accountable and analysis-based leadership. In addition, maintaining visibility and openness in project management encourages collaboration and a sense of ownership from employees. This reflection shows that wise leaders are those who are not only visionary, but also selective and strategic in managing human resources and company initiatives.

This article talks about strategy fatigue, which is where the employees struggle to understand the company’s purpose and objectives. This kind of thing can affect the company’s productivity and decrease the company’s effectiveness in decision-making. To overcome this issue, it is required to keep the company’s focus sharp, and keep the employees energized. Not only by motivating them, here are four things that can be a good strategy; Set up screening criteria: Here, the company needs to define, or redefine their strategic direction, think about what things align with the direction, and stick to that strategic direction. However, we need to be explicit. We need to say no to the things that don't match with the strategy. This strategy can make the company stay on track and focus on what truly matters. Use data-based scoring frameworks: This point explains that we need to rank ideas that exist, by their business value and required effort. To help the company do this strategy, the company can use tools like weighted scoring or a value versus effort matrix. Employ proof-of-concept experiments: This strategy introduces us to a new approach that can reduce risk while encouraging innovation through controlled experimentation, by running small tests instead of chasing every new idea. Maintain a single, visible pipeline: This strategy recommends us to track all business activities or non-routine initiatives in one place, so that it becomes more visible, resulting in the ability to spot overlap, avoid overcommitment, and prioritize effectively for the company. After reading this article, I learned that there is a thing called “strategy fatigue”, which I never heard about before. I totally agree with the strategies this article explained: set up screening criteria, use data-based scoring frameworks, employ proof-of-concept experiments, and maintain a single, visible pipeline. As a future leader, I think these strategies will help me to understand my employees better in the future, and increase company’s productivity. Sometimes, it is required for us (as a leader) to do more for our employees, so that we can do people management better. In my opinion, these kinds of strategies also teach us implicitly to master people management better because it will help us to solve problems that may occur in the company’s future wisely. But, before we practice these kinds of strategies, we need to know the definition of people management first. Based on internet research, people management encompasses the processes of recruiting, training, developing, and retaining employees to optimize their performance and contribute to the organization’s success. It’s a key aspect of human resource management (HRM) that focuses on managing individuals within an organization to achieve goals and enhance overall productivity. I will start on doing these kinds of strategies for my college projects, or work projects ahead.

Paragraf - 1 ulasan artikel artikel “ protect your tim form strategy fatigue” ini membahas pentingnya untuk menjaga energi dan kefokusan tim dalam mengahadapi insiatif strategi perusahaan. strategi fatigue ini muncul saat banyak ide ide muncul yang di jalankan secara bersamaan akan tetapi tanpa arah yang jelas, ini membuat karyawan bingung terhadap tujuan perusahaan. untuk mengatasi hal ini, penulis menyarankan beberapa langkah yang dapat di lakukan seperti membuat kriteria penyaringan ide ide agar sesuai dengan arah strategis perusahaan, dengan menggunakan kerangka penilaian yang berbasis data contohnya seperti matriks nilai vs usaha, juga menjalankan eksperimen kecil untuk menguji coba sebelum mengalokasikan sumber daya besar. selain itu, menjaga satu pipeline inisiatif yang transparan juga terpantai secara rutin dan membantu perusahaan untuk menghindari kelelahan strategi dan memastikan hanya ide ide yang relevan yang berdampak yang di pilih untuk di jalankan paragraf 2 - refleksi ( leadership and people management ) dari sudut pandang leadership and people management, pembahasan artikel ini begitu relevan dikarenakan menunjukan pentingnya peran pemimpin dalam menyaring dan mengarahkan strategi agar pemilihan strategi tidak membebani tim. sebagai calon pemimpin bisnis, saya belajar bahwa kemampuan untuk mengatakan “Tidak” ketika muncul ide yang tidak sesuai arah strategis ini merupakan bagian penting dari tanggung jawab seorang leader. mengelola tim bukan hanya memberi motivasi, akan tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang terkontrol dan tidak membingungkan tim. dengan menjaga komunikasi dengan jelas, membuat keputusan berdasarkan data, dan mendorong ide juga motivasi yang terkontrol, seorang pemimpin dapat meningkatkan produktivitas tim dan juga menjaga semangat kerja tim. saya terinspirasi untuk lebih kritis dalam menilai prioritas juga akan lebih peka terhadap kapasitas tim dalam setiap proyek kelompok atau tugas bisnis kedepan.

Lindungi Timmu dari Strategi yang Melelahkan Strategi yang melelahkan adalah ketika karyawan mengalami kesulitan untuk mengerti maksud dan tujuan perusahaan seperti ketika ada terlalu banyak inisiatif di saat bersamaan atau terlalu sering mengganti arah tanpa alasan yang jelas. Untuk menjaga diri tetap memiliki fokus yang tajam dan tim yang berenergi, pasang pembatas pada tempat untuk mengevaluasi ide sebelum mengejarnya sebagai strategi utama. Beberapa tip yang dapat dilakukan sesuai dengan perkataan Graham Kenny dalam ‘How to Prevent Strategy Fatigue’: (1) siapkan screening criteria, jelaskan apa yang sejajar dengan arah strategimu dan fokus pada titik itu, (2) gunakan penilaian kerangka berdasarkan data, urutkan ide berdasarkan nilai dari bisnis dan effort yang dibutuhkan, (3) eksperimen mempekerjakan bukti-dari-konsep, dari pada mengejar setiap ide menarik yang baru cobalah melalukan uji coba untuk melihat kelayakan sebelum melakukannya menggunakan sumber daya dalam jangka besar, dan terakhir (4) pertahankan satu saluran yang jelas, hal ini membantu untuk melihat ketumpang tindihan, mencegah komitmen berlebih, dan memprioritaskan hal efektif. Menurut saya sebagai pemimpin yang baik memambg harus kita membuat strategi yang benar agar kerja tim menjadi lebih efisien. Seperti apa yang dituliskan Kenny, keempat hal di atas terdengan sederhana namun dalam praktiknya sendiri masih sering tidak dijalankan dengan benar seperti pada omer empat yangitu pertahankan satu saluran yang jelas.