Perubahan iklim dan meningkatnya kesadaran lingkungan mendorong dunia usaha untuk beralih ke model bisnis berkelanjutan. Salah satu pendekatan yang semakin populer adalah ekonomi sirkular, sebuah konsep yang mengedepankan pengelolaan sumber daya secara efisien, sekaligus memperkuat komitmen terhadap lingkungan dan masyarakat. 

Ekonomi sirkular berfokus pada prinsip reduce, reuse, dan recycle, yang bertujuan mengurangi konsumsi bahan baku dan limbah. Model ini menekankan tanggung jawab produsen dalam pengelolaan sampah sejak tahap perancangan produk. Misalnya, produsen mulai memilih bahan baku ramah lingkungan dan menerapkan kebijakan pengumpulan kembali limbah kemasan seperti plastik dan kardus. 

Penerapan ekonomi sirkular juga didorong oleh regulasi seperti pajak karbon, yang memotivasi perusahaan untuk mengadopsi model bisnis hijau. Selain itu, konsep ini selaras dengan inisiatif global seperti Sustainable Development Goals (SDGs) dan kerangka kerja Environmental, Social, and Governance (ESG). 

Namun, meski kesadaran pelaku industri semakin tumbuh, implementasi ekonomi sirkular di Indonesia belum sepenuhnya optimal. Masih diperlukan upaya lebih lanjut agar semua elemen bisnis menerapkan prinsip keberlanjutan secara konsisten. 

Ekonomi sirkular bukan sekadar tren, melainkan solusi strategis untuk menciptakan bisnis yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan masyarakat. Dengan penerapan yang lebih serius, model ini dapat membawa perubahan positif bagi masa depan industri dan planet kita. 

Reference:
https://money.kompas.com/read/2022/06/02/130500026/mengenal-ekonomi-sirkular-model-bisnis-hijau-yang-bisa-dorong-keberlanjutan
https://www.freepik.com/free-vector/time-machine-concept-illustration_33532820.htm#fromView=search&page=1&position=0&uuid=bcdd42d5-7ce2-451b-8bf6-b169ff8d2f03