Dalam dunia bisnis, UMKM memegang peranan penting sebagai penggerak ekonomi. Namun, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia masih menghadapi berbagai hambatan yang menghalangi pertumbuhan mereka. Studi Small Business Barometer Report oleh Mastercard Center for Inclusive Growth, bersama Mercy Corps Indonesia dan 60 Decibels, mengidentifikasi tiga tantangan utama:

  1. Minim Literasi Digital
    Meski sebagian besar UMKM telah menggunakan teknologi seperti e-commerce (46%) dan e-wallet (34%), kurangnya keterampilan menjadi kendala dalam memanfaatkan perangkat digital secara optimal untuk pengembangan bisnis. 
  2. Terbatasnya Akses Pelatihan dan Dukungan
    Hanya sepertiga UMKM yang mendapatkan layanan pendukung seperti pelatihan manajemen dan pengembangan usaha, meski 70% menyadari pentingnya dukungan ini untuk pertumbuhan bisnis mereka. 
  3. Sulitnya Akses Kredit
    Sebanyak dua pertiga UMKM tidak mengakses kredit dalam 12 bulan terakhir, membatasi peluang mereka untuk memperluas usaha.  

UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian, namun tantangan seperti literasi digital rendah, sulitnya akses dukungan, dan keterbatasan kredit menghambat pertumbuhan mereka. Untuk mengatasinya, diperlukan program pelatihan, solusi kredit inklusif, serta kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan lembaga pendukung. Dengan ekosistem bisnis yang mendukung, UMKM dapat berkembang, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian nasional. 

 

Reference:
https://www.tempo.co/ekonomi/riset-umkm-sulit-berkembang-karena-3-faktor-ini-45180
https://www.freepik.com/free-photo/person-holding-fallen-wooden-piece_11433444.htm#fromView=search&page=1&position=18&uuid=47d01f16-c047-49f5-a506-4530ed867c5b