Pendekatan bisnis yang berkelanjutan semakin diakui sebagai strategi yang dapat mendukung kemajuan ekonomi sekaligus mendorong perubahan sosial. Namun, masih banyak perusahaan yang kesulitan menunjukan dampak finansial dari usaha keberlanjutan, terutama dalam menangani isu Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola. Cara pendekatan baru dalam menghitung hasil dari investasi keberlanjutan dapat membantu perusahaan menunjukan manfaat nyata, terlebih untuk pertumbuhan dan nilai jangka panjang.

  1. Cocokkan Inisiatif dengan Isu Penting
    Pastikan inisiatif keberlanjutan menyasar isu-isu yang signifikan bagi perusahaan. Misalnya, industri otomotif menerapkan strategi pengelolaan limbah dan konservasi air. 
  2. Evaluasi Praktik yang Ada
    Tinjau dan catat praktik keberlanjutan yang sudah dijalankan, meski dampak finansialnya belum jelas. Tim multidisipliner penting untuk proses ini. 
  3. Catat Manfaat Positif
    Kelompokkan manfaat keberlanjutan ke dalam manajemen risiko, inovasi, efisiensi operasional, dan retensi karyawan. Misalnya, pengelolaan energi dan limbah yang baik meningkatkan efisiensi. 
  4. Ukur Dampak Finansial
    Gunakan data untuk mengukur nilai ekonomi dari inisiatif, misalnya membandingkan biaya baru dan daur ulang di industri otomotif. 
  5. Hitung Total Nilai Keuangan
    Jumlahkan dampak keuangan dari tiap praktik untuk menentukan strategi yang paling menguntungkan dan alokasi sumber daya yang efektif.

Banyak pembisnis sekarang perlu lebih teliti dalam menghitung nilai finansial keberlanjutan. Dengan mengabaikan lingkungan sekitar dapat berdampak buruk pada populasi dan mengancam keberlangsungan bisnis, serta hak – hak dasar manusia seperti kesehatan dan akses air bersih. 

 

Reference:
https://www.thomsonreuters.com/en-us/posts/esg/sustainable-business/
https://www.freepik.com/free-photo/tech-people-trying-achieve-ambitious-sustainability-goals_80756738.htm#fromView=search&page=1&position=7&uuid=59740dc1-9be3-464f-b670-f4afa0945467