Di dunia yang terjebak antara bayang-bayang kemiskinan, kelaparan, dan krisis lingkungan yang semakin memburuk. Terguncang oleh dampak pandemi, konflik, dan perubahan iklim. United Nation mengeluarkan Red Alert, memanggil negara-negara, organisasi, dan individu untuk bersatu demi tujuan bersama yakni memenuhi Sustainable Development Goals.

     Meskipun telah mengalami kemajuan selama bertahun-tahun, bencana iklim memperburuk situasi yang menghancurkan kehidupan jutaan orang. Memastikan bahwa tidak ada yang ditinggalkan dalam mengejar kemajuan menjadi sangat penting, dengan transformasi digital memainkan peran penting dalam menjembatani kesenjangan pendidikan. Tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga membuka jalan menuju masyarakat yang lebih adil. Sementara itu, emisi CO2 melonjak ke tingkat rekor, mengancam kerusakan terburuk bagi planet kita.

     Namun di tengah kekacauan, masih ada secercah harapan. Saat SDG berfungsi sebagai seruan untuk bersatu mendorong perubahan dari bisnis, Seruan untuk tindakan yang melampaui batas, ideologi, dan agenda menyeru untuk pergeseran paradigma, yang dibangun di atas pilar-pilar dasar dari 17 SDGs. Jalan ke depan menuntut keberanian dan inovasi Ini membutuhkan pemerintah, organisasi, dan perusahaa. Kita harus memperluas transisi ke energi terbarukan, menciptakan jutaan pekerjaan hijau dan menghentikan subsidi bahan bakar fosil.

Jadi mari kita dengarkan panggilan Red Alert. Mari kita menggulung lengan baju kita dan mulai bekerja.

Sumber: United Nations, retrieved from https://www.youtube.com/watch?v=wXASRXbjR08