Apa tujuan akhir sebuah bisnis? Apakah itu menghasilkan keuntungan? Salah! Tujuan akhir dari bisnis apa pun adalah memuaskan pelanggan. Tentu saja, uang dibutuhkan untuk bertahan hidup, namun untuk membangun merek, Anda harus belajar menjaga pelanggan tetap terhubung. Dan pencitptaan emosional branding yang sukses adalah tentang menjaga pelanggan tetap terlibat dan loyal terhadap merek atau produk Anda. Nah, berikut beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk menciptakan emosional branding yang sukses. Berikut adalah langkah-langkah strategi dalam membentuk emotional branding:

  1. Know Your Customers

     Bagaimana Anda bisa memahami apa yang memotivasi pelanggan untuk membeli suatu merek? Anda harus mengenal mereka dengan baik untuk memahami emosi mereka. Setiap bisnis harus menyadari kelemahan, keinginan, dan kebutuhan konsumennya. Tidak memahami mengapa pelanggan bertindak dengan cara tertentu menyisakan ruang untuk kesalahan. Selama perjalanan pelanggan, jika pelanggan mengalami masalah, Anda harus mengidentifikasi masalah tersebut. Mereka dapat mendekati pelanggan dengan melakukan survei, riset pasar online, wawancara, dll. Anda harus menganalisis kesukaan, ketidaksukaan, nilai, keyakinan mereka untuk mengetahui mengapa dan bagaimana mereka menggunakan produk atau layanan Anda. Umpan balik pelanggan adalah salah satu cara terbaik untuk mengenal pelanggan Anda. Dengan menggunakan umpan balik, Anda dapat memahami mengapa mereka membeli produk tertentu.

  1. Focus On Personalization

     Fokus pada personalisasi setiap konten yang Anda publikasikan. Baik itu konten media sosial atau postingan blog, menulislah seperti manusia yang berinteraksi dengan orang sungguhan. Saat mengirim email, personalisasikan pesan merek menggunakan nama, logo, font, logo, dan warna pelanggan. Ini akan membantu menciptakan rasa kredibilitas dan kepercayaan di antara basis audiens Anda. Bukan hanya kampanye media sosial atau email, pastikan untuk mempersonalisasi produk Anda sesuai kebutuhan pelanggan. Jika produk Anda sesuai dengan gaya hidup, permasalahan, dan kebutuhan mereka, mereka akan menjadi lebih terhubung secara emosional dengan merek Anda.

  1. Use Emotional Storytelling

     Cerita telah menjadi bagian dari kehidupan kita sejak kecil. Ketika kita mendengar sebuah cerita, itu membangkitkan emosi dan inspirasi kita. Itu sebabnya cerita jauh lebih efektif dibandingkan statistik, fitur, atau fakta kering. Untuk membangun pencitraan merek emosional yang efektif, Anda harus memasukkan cerita ke dalam produk, layanan, atau merek Anda. Cerita bisa ada di mana saja. Logo merek Anda dapat berisi sebuah cerita. Informasi produk Anda dapat berisi sebuah cerita. Gabungkan cerita untuk berbagi perjuangan, sejarah, kesuksesan, dan nilai merek Anda. Dari kampanye media sosial hingga periklanan, setiap merek Anda dapat memiliki cerita sendiri. Cerita akan menyederhanakan setiap pesan, membangkitkan emosi, dan membuat merek Anda lebih nyata.

Conclusion

     Ketika Anda melihat branding dari sudut pandang ilmiah, desain yang menarik menjadi kurang penting dibandingkan perasaan pelanggan. 76% pelanggan ingin terhubung dengan merek yang memahami kebutuhan mereka. Itulah mengapa penting untuk terlibat dengan pelanggan Anda pada tingkat emosional. Ketika Anda terlibat dengan pelanggan secara konsisten, nilai seumur hidup mereka akan meningkat secara efektif.

Sumber: https://surveysparrow.com/blog/emotional-branding-101-what-why-examples/