Leaders, Don’t Just Respond to the Moment — Plan for the Future

Benar benar keren tips leadership hari ini

Ulasan Paragraf 1 : Judul dari Artikel ini "Are You Leading Through the Crisis or Managing the Response? " Artikel ini membahas tentang pentingnya kepemimpinan yang efektif selama masa krisis, terutama dalam konteks pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung dan hampir pudar. Artikel ini menyoroti perlunya para pemimpin untuk tetap beradaptasi, memprioritaskan komunikasi dan transparansi, serta melibatkan tim mereka dalam pengambilan keputusan. Penulis menekankan bahwa kepemimpinan yang efektif membutuhkan kombinasi keterampilan, termasuk empati, kemampuan beradaptasi, dan komunikasi, serta memberikan wawasan berharga tentang bagaimana memimpin melalui krisis. Pelajaran yang disoroti dalam artikel ini relevan tidak hanya pada saat krisis tetapi juga dalam kepemimpinan sehari-hari. Paragraf 2 Refleksi: Artikel ini menekankan pentingnya kepemimpinan selama masa krisis, yang sangat relevan mengingat pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung. Saya menyadari dampak signifikan yang ditimbulkan oleh pandemi ini terhadap dunia, dan saya setuju dengan penulis artikel bahwa kepemimpinan yang efektif sangat penting di masa krisis. Artikel ini menyoroti pentingnya komunikasi dan transparansi, yang merupakan aspek kunci dari kepemimpinan. Para pemimpin harus memberikan pesan yang jelas dan konsisten kepada tim mereka agar mereka tetap terinformasi dan terlibat. Ketika saya merefleksikan artikel ini, saya percaya bahwa kepemimpinan yang efektif membutuhkan kombinasi keterampilan, termasuk empati, kemampuan beradaptasi, dan komunikasi. Para pemimpin harus memiliki empati untuk memahami kekhawatiran dan ketakutan anggota timnya sendiri, mudah beradaptasi untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang berubah, dan berkomunikasi secara efektif untuk memberikan arahan dan bimbingan. Jadi menurut saya , artikel ini memberikan pengetahuan yang berharga mengenai bagaimana memimpin melalui krisis, dan saya percaya bahwa pelajaran yang di highlight dalam artikel ini relevan tidak hanya pada saat krisis tetapi juga dalam kepemimpinan pada kehidupan sehari-hari.

This article reminds me to always see the bigger picture and to always keep my mind open. When it come to facing a problem, I will need to help and guide people so that we can choose the best possible option that will improve the business in the long run.

Dalam menjalankan sebuah perusahaan atau bisnis seorang pemimpin pasti akan berusaha untuk mengatur, mengarah dan mengontrol semua faktor dalam perusahaannya supaya bisa berjalan dengan lancar, seorang pemimpin perusahaan biasanya selalu berfokus pada usahanya dalam mengatur tetapi jiwa kepemimpinannya kurang menonjol, setiap perusahaan yang berjalan dan bertahan lama selain bisa mengatur semua faktor dalam perusahaanya dengan baik mereka memancarkan jiwa kepemimpinan yang merupakan faktor penting dalam mengarahkan perusahaan ke masa depan yang lebih baik. Dalam memimpin setiap aksi yang diambil harus dipikirkan seperti apa yang terjadi sebelumnya, apa yang terjadi sekarang dan apa yang akan terjadi berikutnya. Ada beberapa hal yang membuat seorang pemimpin lupa dengan jiwa kepemimpinannya dan membuat kefektifan perusahaan menjadi berkurang seperti selalu berpandangan sempit, terobsesi dengan tugas mengatur, respon yang terlalu sentralis dan melupakan faktor manusia. Kesalahan tersebut membuat pemimpin perusahaan menjadi terjebak dan sulit untuk mengatasi situasi tersebut tetapi dari kesalahan tersebut bisa membuat seorang pemimpin belajar dan bisa membuat keputusan yang lebih baik untuk perencanaan dimasa depan. Kita bisa saja memimpin sebuah perusahaan dan memimpin orang-orang yang ikut dalam perusahaan kita tetapi bila kita memimpin dengan pikiran hanya kita yang bisa melakukan semua, selalu mengerjakan semua sendiri, berusaha untuk mengatur semuanya, bersifat sentrialis, maka akan membuat bukan hanya efektifitas perusahaan menjadi turun tetapi orang-orang yang ikut bersama kita merasa kurang diperlukan dan tidak dipercaya, kita harus selalu ingat bahwa memimpin itu bukan hanya mengatur tetapi memprediksi dan membuat perencanaan untuk jalur masa depan perusahaan yang kita jalankan. Saat terjadi krisis atau keadaan genting dalam perusahaan berikan kepercayaan kepada orang-orang yang mengikuti kita supaya mereka pun bisa mengatasi masalah tersebut dan kita sebagai pemimpin membuat perencanaan untuk supaya masalah tersebut tidak terluang dan membuat perusahaan menjadi lebih baik.

Ulasan terkait artikel di atas Judul: Are You Leading Through the Crisis … or Managing the Response? Krisis menjadi salah satu tantangan bagi seorang pemimpin karena harus memikirkan jalan keluar dan mencari solusi agar tidak terjadi hambatan dalam menjalankan suatu bisnis atau apapun. Pemimpin harus memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan agar dapat terstruktur dan bisa berjalan sesuai dengan harapan. Pada artikel ini juga menyampaikan bahwa ada banyak pemimpin jatuh ke dalam satu atau lebih perangkap kepemimpinan diantaranya yaitu ada Taking a Narrow View yang dimana pemimpin harus bisa memiliki pandangan yang luas agar bisa terarah dengan baik , Getting Seduced by Managing yaitu harus bisa megelola segalanya dengan baik karena harus bisa siap dengan apa yang akan terjadi di masa sekarang atau masa depan, Over-centralizing the Response yaitu pemimpin harus mengetahui batasannya sehingga ketika dia mengerjakan sesuatu membutuhkan bantuan dari orang lain agar dapat terkendali, Forgetting the Human Factors adalah tidak melupakan faktor manusia karena manusia atau tim dalam menjalankan suatu bisnis itu memiliki peran penting dan dapat membantu kita dalam menjalankan suatu hal yang tidak bisa kita kerjakan. Setelah saya membaca artkel ini saya ingin menanamkan jiwa kepemimpinan dalam diri saya agar bisa memimpin bisnis saya di kedepannya dengan skill-skill yang saya miliki agar bisnisnya bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan bisa menghadapi segala situasi dengan baik. Lalu saya juga ingin mengembangkan orang-orang agar bisa menjadi sebuah tim dan membantu saya dengan baik dan sesuai dengan yang di inginkan. Dengan pengembangan maka kemampuan yang dimiliki oleh tim bisa maksimal dan bisa bekerja secara optimal.

Paragraf 1 Ulasan terkait artikel di atas Judul: Are You Leading Through the Crisis … or Managing the Response? Krisis menjadi salah satu tantangan bagi seorang pemimpin karena harus memikirkan jalan keluar dan mencari solusi agar tidak terjadi hambatan dalam menjalankan suatu bisnis atau apapun. Pemimpin harus memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan agar dapat terstruktur dan bisa berjalan sesuai dengan harapan. Pada artikel ini juga menyampaikan bahwa ada banyak pemimpin jatuh ke dalam satu atau lebih perangkap kepemimpinan diantaranya yaitu ada Taking a Narrow View yang dimana pemimpin harus bisa memiliki pandangan yang luas agar bisa terarah dengan baik , Getting Seduced by Managing yaitu harus bisa megelola segalanya dengan baik karena harus bisa siap dengan apa yang akan terjadi di masa sekarang atau masa depan, Over-centralizing the Response yaitu pemimpin harus mengetahui batasannya sehingga ketika dia mengerjakan sesuatu membutuhkan bantuan dari orang lain agar dapat terkendali, Forgetting the Human Factors adalah tidak melupakan faktor manusia karena manusia atau tim dalam menjalankan suatu bisnis itu memiliki peran penting dan dapat membantu kita dalam menjalankan suatu hal yang tidak bisa kita kerjakan. Paragraf 2 Setelah saya membaca artkel ini saya ingin menanamkan jiwa kepemimpinan dalam diri saya agar bisa memimpin bisnis saya di kedepannya dengan skill-skill yang saya miliki agar bisnisnya bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan bisa menghadapi segala situasi dengan baik. Lalu saya juga ingin mengembangkan orang-orang agar bisa menjadi sebuah tim dan membantu saya dengan baik dan sesuai dengan yang di inginkan. Dengan pengembangan maka kemampuan yang dimiliki oleh tim bisa maksimal dan bisa bekerja secara optimal.

Resttoli Yudhistira Suharman - 2502013536 Dalam situasi krisis, sulit untuk berpikir jauh ke depan karena fokus kita cenderung terarah pada respons jangka pendek. Namun, sebagai pemimpin, fokus utama Anda haruslah pada jangka panjang. Sebab, tugas Anda adalah memimpin orang-orang Anda menuju masa depan yang lebih baik. Untuk dapat melakukannya, Anda perlu delegasi tugas. Percayakan pada orang-orang Anda untuk menangani respons jangka pendek, dan berikan mereka dukungan dan bimbingan untuk membuat keputusan sulit. Waktu Anda harus ditujukan pada perencanaan untuk masa depan. Anda perlu memperkirakan rintangan-rintangan yang akan muncul dalam minggu, bulan, dan bahkan tahun yang akan datang, dan menentukan arah bagi organisasi Anda. Jika Anda dapat fokus pada masa depan, bukan hanya pada apa yang terjadi saat ini, Anda lebih mungkin keluar dari krisis lebih kuat daripada sebelumnya. Sebagai seorang mahasiswa, saya melihat bahwa pesan di atas penting dan relevan bagi para pemimpin di seluruh dunia, terlepas dari industri atau organisasi mana yang mereka pimpin. Dalam situasi krisis, sulit untuk memikirkan jauh ke depan, tetapi inilah saatnya untuk memfokuskan diri pada perencanaan jangka panjang. Dengan delegasi yang tepat, pemimpin dapat memberikan tim mereka kesempatan untuk bertumbuh dan mengembangkan kemampuan mereka untuk mengambil keputusan dalam situasi sulit. Selain itu, dengan fokus pada masa depan, pemimpin dapat membantu organisasi mengatasi rintangan yang akan muncul di masa depan. Jadi, jika Anda adalah seorang pemimpin, ingatlah bahwa di tengah krisis, fokus Anda haruslah pada masa depan, dan delegasi adalah kuncinya.

2540131903 Vincent Christian Setiawan Artikel ini membahas tentang pentingnya peran seorang Leader atau Leadership yang efektif selama masa pandemi COVID-19 ini. Dari COVID-19 ada pihak atau organisasi yang diuntungkan dan ada juga yang dirugikan, dan nasib sebuah organisasi bergantung pada peran pemimpin dan kemampuannya untuk memimpin team dengan efektif. Pemimpin yang baik harus dapat memfokuskan untuk memecahkan sebuah ancaman yang tertuju padanya. Pemimpin juga harus dapat mengenali peluang dan juga mengetahui apa yang dapat mereka lakukan untuk mengkapitalisasi peluang dan juga melindungi teamnya dari ancaman. Seorang pemimpin juga harus dapat beradaptasi terhadap apapun yang akan datang ke hadapannya agar dia dapat membuat sebuah keputusan. Peran pemimpin dalam sebuah team memanglah sangat besar, karena semua isi dari anggota team bergantung pada keputusan yang dibuat oleh pemimpin. Namun, anggota juga memiliki peran yang sama besar. Karena, untuk memiliki sebuah team yang solid diperlukan adanya kesamaan tujuan ataupun keselarasan agar dapat bekerja secara efisien. Seorang pemimpin yang optimis dan tahu apa yang akan dilakukan atau apa yang harus dilakukan, akan lebih dipercaya oleh anggotanya. Alhasil, team tersebut dapat bekerja dengan efisien dan bergerak secara stabil atau bahkan cepat terhadap tujuan mereka. Sebaliknya, pemimpin yang terlihat bingung akan sulit dipercaya oleh anggotanya.

Pada artikel tersebut bahwa, virus Corona membuat krisis, kekacauan dan gangguan. Covid adanya persepsi organisasi di masa yang akan datang , akan menjadi bencana yang besar. Krisis yang harus secara cepat untuk kita tangani atau kita mencari solusi dalam krisis ini. Salah satu yang harus di atasi adalah mengenai pekerjaan, karena sumber ekonomi yang menurun. Setiap individu yang dapat menjadi pemimpin yang dapat membantu untuk merubah pada situasi tersebut, seorang pemimpin yang harus siap dalam menghadapi segala rintangan. Seorang pemimpin dapat terjatuh yaitu point pertama, Taking a Narrow View yang berarti bahwa saat manusia memiliki masalah, bahwa akan memfokuskan terhadap masalah yang dihadapi. Sehingga seorang pemimpin harus memimpin harus mengambil jalan tengah, fokus terhadap peluang dan mendorong manajemen yang baik. Point kedua yaitu Getting Seduced Managing, seorang pemimpin harus mempersiapkan apa yang terjadi selanjutnya, karena permasalahan dapat datang kapan saja. Pemimpin dan team harus dapat bekerja sama untuk saling mendukung, agar masalah dapat teratasi. Point ketiga yaitu Over-centralizing the Response, pada masa krisis bahwa risiko dan ambiguitas yang tinggi maka pemimpin harus dapat mengaturnya. Point terakhir yaitu Forgetting the Human Factors, krisis yang dapat mempengaruhi individu, hal yang tidak dapat dilakukan sendiri maka harus bersama- sama agar upaya yang dilakukan dapat menghasilkan yang baik. Refleksi dari artikel tersebut bahwa seorang pemimpin juga perlu adanya team, yaitu untuk saling mendukung, saling memberikan masukan, pemimpin pun harus fokus dalam suatu masalah dengan mengambil jalan tengah, fokus terhadap peluang. Pemimpin yang harus terus memantau terus hingga ke depannya, karena untuk terus menjaga kondisi yang baik hingga ke depannya. Sebagai seorang pemimpin pun adanya risiko yang akan di hadapi, sehingga pemimpin harus dapat meng-handle dengan baik, management yang tertata dan harus terus memperhatikan setiap detailnya agar situasi dan disisi mana pun dapat berjalan dengan baik.

2501993314_Marcella Arvyani LB76 Pada artikel tersebut bahwa, virus Corona membuat krisis, kekacauan dan gangguan. Covid adanya persepsi organisasi di masa yang akan datang , akan menjadi bencana yang besar. Krisis yang harus secara cepat untuk kita tangani atau kita mencari solusi dalam krisis ini. Salah satu yang harus di atasi adalah mengenai pekerjaan, karena sumber ekonomi yang menurun. Setiap individu yang dapat menjadi pemimpin yang dapat membantu untuk merubah pada situasi tersebut, seorang pemimpin yang harus siap dalam menghadapi segala rintangan. Seorang pemimpin dapat terjatuh yaitu point pertama, Taking a Narrow View yang berarti bahwa saat manusia memiliki masalah, bahwa akan memfokuskan terhadap masalah yang dihadapi. Sehingga seorang pemimpin harus memimpin harus mengambil jalan tengah, fokus terhadap peluang dan mendorong manajemen yang baik. Point kedua yaitu Getting Seduced Managing, seorang pemimpin harus mempersiapkan apa yang terjadi selanjutnya, karena permasalahan dapat datang kapan saja. Pemimpin dan team harus dapat bekerja sama untuk saling mendukung, agar masalah dapat teratasi. Point ketiga yaitu Over-centralizing the Response, pada masa krisis bahwa risiko dan ambiguitas yang tinggi maka pemimpin harus dapat mengaturnya. Point terakhir yaitu Forgetting the Human Factors, krisis yang dapat mempengaruhi individu, hal yang tidak dapat dilakukan sendiri maka harus bersama- sama agar upaya yang dilakukan dapat menghasilkan yang baik. Refleksi dari artikel tersebut bahwa seorang pemimpin juga perlu adanya team, yaitu untuk saling mendukung, saling memberikan masukan, pemimpin pun harus fokus dalam suatu masalah dengan mengambil jalan tengah, fokus terhadap peluang. Pemimpin yang harus terus memantau terus hingga ke depannya, karena untuk terus menjaga kondisi yang baik hingga ke depannya. Sebagai seorang pemimpin pun adanya risiko yang akan di hadapi, sehingga pemimpin harus dapat meng-handle dengan baik, management yang tertata dan harus terus memperhatikan setiap detailnya agar situasi dan disisi mana pun dapat berjalan dengan baik.

Melalui artikel tersebut, saya bisa lebih memaknai arti dari seseorang pemimpin. Dalam situasi krisis, seorang pemimpin harus mampu berpikir cepat, bertindak tepat, dan memberikan arahan yang jelas kepada timnya. Seorang pemimpin harus dapat memotivasi timnya untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalkan dampak dari suatu krisis atau permasalahan. Seorang pemimpin yang baik juga harus dapat memberikan dukungan emosional kepada timnya dalam menghadapi situasi yang sulit. Dalam kesulitan, pemimpin yang efektif akan mampu mengambil tindakan tepat yang membantu organisasi atau kelompoknya bertahan dan berkembang di masa depan.

Summary of Are You Leading Through the Crisis … or Managing the Response? Article Every crisis has a beginning, middle, and an end, and the coronavirus crisis is no different. Consider the differences between what was, is, and will be. There was a time when things were generally predictable and stable. Chaos and disturbance currently prevail. The state will be different. Some organizations will be able to withstand this future as it develops. This future will be disastrous for others. In the middle of this crisis, the decisions made by leaders and their teams will have a huge impact on their fate. In contrast, leadership means directing others toward the best end over the course of this time. we should prepare for what is likely to happen next and keep the attention there. It means seeing beyond the present to foresee the following three, four, or five challenges ahead next. It means that leadership, is a hard thing to do. We have to be ready for all kind of things ahead and can guide people through any situation. Whether or not its predicted or not, its all depends on the leader to guide the people to a good place. This includes, people management. What is people management? People management is the process of hiring, developing, motivating, and keeping employees in order to maximize their talent and production. Leader job is to maximise all of the members talent and use it to its potential. Whether its to train their talent, or surround them with supportive people.

Menjadi seorang pemimpin tentu saja mempunyai karakteristik yang dapat menginspirasi komunitas, memberikan energi positif pada organisasi, dan masih banyak lagi. Tetapi ada beberapa aspek yang mempengaruhi seorang pemimpin yang membuat para pemimpin tersebut terjatuh pada beberapa jebakan. Beberapa jebakan tersebut yang pertama adalah mengambil perspektif yang terlalu terbatas. Para pemimpin takut untuk mengambil perspektif yang luas dan lebih memilih untuk mengambil perspektif yang begitu-gitu saja. Seharusnya seorang pemimpin mampu mengambil pandangan yang lebih luas dan holistic tentang tantangan maupun peluang. Yang kedua adalah terlalu tertarik dengan adanya manajemen. Terlalu banyak melakukan segala sesuatu di dalam zona nyaman diri sendiri dan tidak mementingkan apa yang akan terjadi minggu depan, bulan depan, hingga tahun depan.

Sudah berbulan – bulan atau bisa disebut juga beberapa tahun virus corona menerjang dunia, dari virus corona ini menimbulkan beberapa krisis dalam rentang waktu dengan awal, tengah, dan akhir. Dari krisis tersebut adanya perubahan secara drastis di setiap dunia dari yang awalnya stabil hingga menjadi sebuah kekacauan. Dari hal tersebut muncullah era baru di setiap dunia. Maka dari itu haruslah seorang pemimpin dapat membimbing orang ke hasil akhir terbaik. Namun semua tidak berjalan dengan mulus, ada banyak pemimpin juga yang jatuh ke dalam satu atau lebih perangkat kepemimpinan. Seperti mengambil pandangan sempit, tergoda dengan mengelola, memutuskan respon secara berlebihan, dan melupakan faktor manusia. Menurut pandangan saya, para pemimpin terbaik harus bisa mengurangi kesulitan dengan cekatan, menyelamatkan nyawa, memberi energi pada organisasi, dan menginspirasi sebuah komunitas. Dari contoh pemimpin yang mengambil pandangan sempit harus bisa mengambil jalan tengah dan sebuah latar belakang, lalu pemimpin yang tergoda dengan mengelola harus bisa memiliki pandangan jauh hingga mengantisipasi apa yang akan datang untuk mempersiapkan organisasi menghadapi sebuah perubahan, lalu pemimpin yang memutuskan respon secara berlebihan harus bisa mencari keteraturan daripada kontrol hingga menentukan keputusan mana yang dapat dibuat dan dilegasikan, dan yang terakhir pemimpin yang melupakan faktor manusia harus dapat menyatukan orang – orang dalam upaya dan tujuan sebagai anggota tim.

Muhammad Rayyis Shaddam - 2501986561 LB76 Ulasan : Artikel yang berjudul “Leaders, Don’t Just Respond to the Moment — Plan for the Future“ menggarisbawahi mengenai pentingnya fokus jangka panjang bagi seorang pemimpin dalam menghadapi suatu persoalan. Meskipun respons jangka pendek penting, namun seorang pemimpin juga harus memberikan kepercayaan dan panduan kepada bawahannya untuk menangani tanggapan langsung. Sebaliknya, pemimpin harus memfokuskan waktu dan energinya untuk merencanakan masa depan dan mengantisipasi hambatan yang mungkin muncul di masa depan. Refleksi : Saya setuju dengan pendekatan ini karena menghadapi krisis dengan membutuhkan tindakan yang cepat dan tepat. Namun, terlalu fokus pada respons jangka pendek dapat mengabaikan dampak jangka panjang yang berpotensi menghasilkan keputusan yang tidak berkelanjutan. Sebaliknya, dengan memfokuskan pada masa depan, seorang pemimpin dapat mengarahkan organisasi ke arah yang sesuai dengan tujuannya, bahkan dalam situasi sulit seperti krisis. Namun, penting juga bagi seorang pemimpin untuk tetap selalu mengawasi respons jangka pendek dan memastikan bahwa semua keputusan yang telah atau akan diambil oleh rekan kerjanya sejalan dengan nilai dan tujuan organisasi. Selain itu, tidak semua krisis dapat diantisipasi, dan dalam beberapa kasus, respons jangka pendek yang cepat dan tepat dapat membuat perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan. Oleh karena itu, pemimpin harus memiliki keseimbangan yang tepat antara fokus jangka pendek dan jangka panjang untuk menghadapi krisis dengan sukses.

My Review: This article shows the importance of leadership and what it is to be a leader, focusing on the long-term goals of their organization during times of crisis. Instead of getting caught up in the immediate response, leaders should delegate and trust their team to handle the situation while they plan for the future and anticipate potential obstacles. This approach allows leaders to steer their organization towards a stronger future, emerge from the crisis more resilient, and achieve their long-term goals. The article provides practical advice for leaders to delegate effectively and align their organization's course with its long-term goals. In summary, the article provides timely and valuable reminders for leaders to lead effectively during difficult times. Reflection: This article shows how to be an effective leader and the term leadership is further emphasized by it’s way to show how to manage people during crises. Also it also shows that leaders should delegate tasks to their team members and trust them to make decisions, while providing guidance and support as needed. In addition, leaders should focus on strategic planning, anticipating future challenges, and setting long-term goals.To be an effective leader during a crisis, it is important to have both the ability to respond quickly to immediate situations and to think strategically about the long-term implications of decisions. Clear communication and a sense of shared purpose among team members are also essential. Leaders must motivate and inspire their team members by creating an environment that encourages collaboration, teamwork, and adaptability. This requires identifying the strengths and weaknesses of individual team members, aligning their goals with those of the organization, and fostering a culture of open communication and mutual respect. Overall, the article provides valuable insights and advice for leaders to lead their teams effectively during times of crisis. In conclusion, leadership and people management are essential components of navigating through times of crisis. Effective leaders must be able to delegate, trust, and support their team members while also providing strategic direction and guidance for the future. A strong team culture and effective communication are essential to ensure that team members remain motivated and aligned with the organization's objectives. By doing so, leaders can emerge from a crisis with a stronger, more resilient organization that is better equipped to face future challenges.

Stefan Hirawan - 2501969031 Artikel ini menjelaskan tentang krisis virus corona saat ini dan memberikan wawasan tentang bagaimana para pemimpin dan tim mereka harus memimpin dan mengelola krisis secara efektif. Hal ini dapat memperingatkan bahwa krisis seringkali dikelola secara berlebihan atau kurang, dan bahwa tindakan para pemimpin akan sangat menentukan nasib organisasi mereka selama krisis ini. Saat menghadapi krisis, pemimpin harus memahami perbedaan antara masa lalu, sekarang, dan masa depan serta siap menghadapi rintangan yang mungkin muncul di sepanjang jalan. Artikel ini pun menjelaskan peran kepemimpinan dalam menanggapi kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi selama krisis. Namun, sebagai seorang pemimpin harus juga membimbing orang-orang menuju hasil terbaik selama krisis. Pentingnya pemimpin dalam mengantisipasi kemungkinan kendala berikutnya. Pemimpin perlu melihat lebih jauh ke masa depan dan bersiap untuk situasi yang belum terjadi. Refleksinya Refleksinya kepemimpinan selama krisis virus corona dan menawarkan pemikiran tentang tindakan yang harus diambil oleh pemimpin dan tim mereka. Dalam krisis seperti ini dibutuhkan seorang pemimpin untuk menanggapi kebutuhan mendesak saat ini. Namun, pemimpin juga harus fokus dan mempersiapkan masa depan, yang membutuhkan pandangan yang luas terhadap tantangan dan peluang. Untuk menghindari hal negatif maka, para pemimpin perlu mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang lebih luas dan kemampuan untuk melihat masalah dari berbagai sudut. Mereka juga harus memiliki keseimbangan antara manajemen dan kepemimpinan, mampu berpikir strategis dan bertindak cepat saat dibutuhkan. Pemimpin yang efektif juga harus mampu memahami dan menanggapi kebutuhan orang-orang di sekitar mereka. sehingga mereka dapat membangun dukungan dan kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk mengatasi krisis dengan sukses.

As a human that lives in this world, we certainly do not escape the crisis. The crisis is an event that brings changes to current conditions around us and affects human life. This crisis can be in the form of a pandemic, terrorist attack, or other threats that every human being must overcome in living his life. There are 2 ways to deal with it, to manage or to lead. These two methods are related but differ in their focus. Managers focus on the steps and processes that must be followed to adapt with surrounding conditions, while leaders focus on the end result which is the goal in solving every obstacle and difficulty encountered. From the article above, we are taught to be more proactive and initiative to help our common interests in dealing with crises, to think about things in the long term to ensure life in the future, to know our own abilities so that we can contribute optimally and wise in solving an obstacle, as well as forming an environment that can be motivated and take part in realizing common interests. As students who will lead a business, we must have a leadership spirit that is more dominant than management skills. For that, we are required to guide and support others in order to face the ongoing crisis and lead to be able to get through it in the future.

Pada artikel yang berjudul "Are You Leading Through the Crisis or Managing the Response?" ini membahas mengenai pentingnya fokus jangka panjang bagi seorang pemimpin yang efektif dalam situasi yang krisis akibat masa pandemi COVID-19 ini. Adanya COVID-19 terdapat pihak atau organisasi yang merasa diuntungkan maupun dirugikan, dikarenakan baik maupun buruknya suatu organisasi tergantung pada pemimpin nya. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat memfokuskan waktu dan energinya untuk dapat merencanakan masa depan serta dapat mengkapitalisasi peluang dan mengantisipasi hambatan yang mungkin akan muncul di masa depan. Selain itu pada artikel ini juga menyampaikan bahwa banyak pemimpin yang jatuh ke dalam satu atau lebih diantaranya yaitu : 1) Taking a Narrow View yang dimana saat manusia memiliki masalah, pemimpin harus fokus terhadap peluang dan mendorong management yang baik. 2) Getting Seduced by Managing yaitu seorag pemimpin yang harus mempersiapkan apa yang akan terjadi selanjutnya, dikarenakan permasalahan akan terjadi dimasa sekarang maupun di masa depan. 3) Over-centralizing the Response yaitu pemimpin harus dapat mengetahui batasannya sehingga ketika pemimpin mengerjakan sesuatu membutuhkan bantuan dari orang lain agar dapat terkendali dengan baik. 4) Forgetting the Human Factors adalah tidak melupakan faktor manusia karena manusia dalam menjalankan suatu hal yang tidak dapat dilakukan sendiri maka harus bersama - sama agar dapat menghasilkan hasil yang baik. Refleksi : Refleksi dari artikel ini adalah dalam keadaan situasi yang krisis seperti ini dibutuhkan seorang pemimpin yang dapat menangani kebutuhan yang sangat mendesak. Lalu pemimpin juga harus dapat saling mendukung, fokus terhadap peluang serta fokus dalam suatu masalah dengan mengambil jalan tengah. Selain itu, pemimpin juga harus terus siap atau memantau terus masa sekarang dan masa depan, agar tidak terjadi masalah yang tidak diinginkan. Selain itu juga, sebagai seorang pemimpin pasti adanya sebuah masalah yang akan dihadapi, maka dari itu sebagai pemimpin harus dapat memiliki keseimbangan yang baik antara fokus jangka pendek maupun jangka panjang untuk menghadapi masa krisis dengan sangat baik.

2501975873_Rendy Putra Setiawan_LB76 Paragraf 1 : Artikel yang saya baca berjudul "Are You Leading Through the Crisis or Managing the Response?" dari Harvard Business Review membahas tentang perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen saat menghadapi krisis. Artikel ini menekankan bahwa selama krisis, kepemimpinan yang kuat diperlukan lebih dari sekadar manajemen respons. Dalam artikel ini, penulis menjelaskan bahwa manajemen respons adalah tentang merespons situasi dengan cepat dan efektif, mempertahankan kestabilan dan menjaga operasional sehari-hari tetap berjalan. Di sisi lain, kepemimpinan saat krisis mengarahkan organisasi untuk menavigasi perubahan besar dan menciptakan peluang baru. Kepemimpinan membutuhkan visi, imajinasi, dan kemampuan untuk memotivasi orang-orang untuk berinovasi dan beradaptasi dengan situasi baru. Paragraf 2: Dari sudut pandang leadership and people management, artikel ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan manajemen saat krisis sama-sama penting, namun keduanya memiliki peran yang berbeda. Seorang pemimpin yang kuat harus memiliki kemampuan untuk merespons situasi darurat dan tetap menjaga kestabilan organisasi, sambil juga mampu melihat peluang baru dan memotivasi orang untuk mencapainya. Kepemimpinan saat krisis juga harus mampu mengkomunikasikan visi yang jelas dan mempertahankan kepercayaan dan kepercayaan diri di antara orang-orang di dalam organisasi. Manajemen respons, di sisi lain, berfokus pada tindakan cepat dan efektif untuk menjaga operasional sehari-hari tetap berjalan selama situasi darurat. Oleh karena itu, penting bagi para pemimpin untuk memahami peran dan tanggung jawab keduanya dan mengambil tindakan yang tepat dalam situasi yang berbeda-beda.

2501995130_Putu Ayu Devika Santini Vigneswari - Dalam artikel yang berjudul “Are You Leading Through the Crisis or Managing the Response?” menjelaskan tentang pentingnya suatu kepemimpinan yang efektif pada saat mengalami krisis, dimana jika terjadi krisis maka diperlukan pemimpin yang dapat mengelola organisasi secara efektif. Hal tersebut dikarenakan untuk mengelola suatu keadaan mendesak pada saat mengalami krisis sangatlah dibutuhkan kepemimpinan dan pemimpin harus dapat memandu orang menuju hasil yang terbaik dari waktu ke waktu. Selain itu juga, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu mengatasi kesulitan dengan keterampilan, dapat menyelamatkan nyawa, memberikan energi terhadap organisasi dan dapat menginspirasi. Dalam kepemimpinan juga ada beberapa jebakan yang harus dihindari oleh pemimpin seperti, mengambil pandangan sempit, tergoda dengan mengelola, memusatkan respon secara berlebihan dan melupakan faktor manusia. Menurut pandangan saya, dalam menghadapi krisis yang terjadi, pemimpin harus memperhatikan jangka panjang dari organisasi, bukan hanya fokus terhadap jangka pendek saja. Karena kepemimpinan yang efektif akan melibatkan pandangan yang lebih luas berkaitan dengan tantangan yang dihadapi dan juga peluang. Sebagai pemimpin juga harus dapat mengantisipasi masalah - masalah yang akan terjadi di masa yang akan datang agar organisasi dapat beradaptasi dengan perubahan yang akan terjadi. Kerjasama antara pemimpin dan team-nya sangat penting karena pemimpinlah yang akan mengambil keputusan untuk berjalannya organisasi secara baik serta anggota team yang saling mendukung juga dapat membantu organisasi mencapai tujuannya. Selain itu juga, dasar untuk membangun suatu team yang kuat diperlukan kepemimpinan karena pemimpin merupakan salah satu indikator kunci untuk membantu suatu organisasi dapat berhasil.

2502028664 - Alfiani Fauzia Angel Dalam artikel yang berjudul "Are You Leading Through the Crisis or Managing the Response" membahas tentang pentingnya suatu kepemimpinan yang efektif pada saat mengalami krisis akibat masa pandemi COVID-19 ini. Pandemi COVID-19 ini sangat mempengaruhi segala kegiatan yang ada apalagi dalam bidang ekonomi. kita harus bisa bertahan dan menghadapi masalah dari pandemi ini. Artikel ini menyoroti perlu nya para pemimpin untuk tetap beradaptasi dan memprioritaskan komunikasi dalam suatu team untuk pengambilan keputusan. Untuk dapat melakukan itu, perlu mendelegasikan. Percayai orang-orang untuk menangani tanggapan langsung, dan berikan mereka dukungan dan panduan untuk membuat keputusan sulit. Menurut saya, para pemimpin harus bisa mengatasi segala permasalahan yang ada, memberi energi pada sebuah tim nya, dan menginspirasi. Kepemimpinan saat krisis juga harus mampu Oleh karena itu, penting bagi para pemimpin untuk memahami peran dan tanggung jawab keduanya dan mengambil tindakan yang tepat.

“Pemimpin, Jangan Hanya Menanggapi Momen — Rencanakan Masa Depan” Artikel ini menjelaskan bagaimana seorang pemimpin dalam menghadapi adanya krisis harus dapat fokus pada rencana jangka panjang. Jika seorang pemimpin dapat fokus pada masa depan, maka akan dapat membantu organisasi dalam mengatasi krisis. Dengan mempercayakan tugas dan tanggung jawab kepada anggota tim yang tepat, maka akan dapat membantu pemimpin dalam berfokus pada rencana jangka panjang. Selain itu juga, pemimpin dapat merencanakan strategi jangka panjang yang lebih baik. Seorang pemimpin yang sukses harus dapat mengantisipasi kendala yang mungkin akan muncul. Dengan begitu, maka pemimpin akan dapat membuat rencana jangka panjang yang sejalan dengan tujuan yang ingin mereka capai. Artikel ini memberikan informasi yang sangat penting seperti seorang pemimpin harus dapat focus dalam merencanakan masa depan, selain itu seorang pemimpin juga nantinya harus mengedepankan respon jangka pendek dan jangka panjang disaat terjadinya krisis. Setelah membaca artikel ini, saya dapat memahami bahwa ketika saya menjadi seorang pemimpin, saya harus dapat mendelegasikan tanggapan langsung kepada orang yang paling tepat (hal itu akan memudahkan bagi saya agar dapat lebih focus dalam menyusun rencana jangka panjang). Sebagai seorang pemimpin yang baik saya harus dapat meningkatkan komunikasi antar tim (hal itu bertujuan agar dapat bekerja sama secara efektif), selanjutnya saya harus dapat menyatukan pikiran agar tim saya dapat mencapai tujuan jangka panjang yang sudah direncanakan, yang terakhir sesuai dengan artikel ini maka saya harus dapat mempertimbangkan apa saja hambatan yang nantinya akan timbul di masa depan (hal itu bisa kita lakukan dengan mengembangkan strategi rencana jangka panjang). Dengan melakukan gaya kepemimpinan yang seperti itu maka akan dapat mengurangi terjadinya krisis di masa yang akan datang.

2540131802_Anastasha Juliani Hartono_LB76 Artikel yang berjudul "Leaders, Don’t Just Respond to the Moment - Plan for the Future" diadaptasi dari artikel "Are You Leading Through the Crisis or Managing the Response". Secara garis besar, artikel ini membahas mengenai kepemimpinan yang efektif di tengah krisis. Virus corona merubah dunia menyebabkan krisis dan kekacauan. Artikel ini membahas bahwa seorang pemimpin harus memiliki fokus jangka panjang dan merencanakan masa depan sehingga hambatan yang terjadi ke depannya dapat diantisipasi dengan baik. Dalam krisis, kepemimpinan yang paling efektif dapat dilakukan dengan memastikan bahwa masa kini dikelola dengan baik serta memfokuskan perhatian untuk melewati krisis menciptakan masa depan yang lebih baik. Seorang pemimpin harus menghindari beberapa jebakan, seperti: melihat pandangan secara sempit, tergoda untuk mengelola sendiri, memusatkan tanggapan secara berlebihan, serta melupakan faktor manusia. Dari artikel tersebut, dapat dilihat bahwa seorang pemimpin harus memiliki pandangan yang luas dan berfokus pada masa depan organisasi. Hal ini bertujuan agar suatu organisasi dapat menyesuaikan dengan cepat terhadap perubahan yang ada di masa depan. Seorang pemimpin harus bekerja sama dan mempercayai timnya agar organisasi tersebut dapat saling membantu mencapai tujuannya dengan efektif. Menurut saya, seorang pemimpin harus melihat dengan pandangan yang lebih luas sehingga cara terbaik untuk menyelesaikan suatu masalah dapat ditemukan. Seorang pemimpin juga harus menyadari bahwa suatu saat krisis dapat terjadi sehingga perlu dipersiapkan bagaimana cara untuk mengelola krisis tersebut. Seorang pemimpin memiliki peranan yang penting dalam sebuah organisasi, tetapi bukan berarti pemimpin tersebut dapat melakukan semuanya sendiri. Sebagai pemimpin, kita perlu menyatukan seluruh anggota agar sama-sama berusaha mencapai tujuan organisasi.

Di saat-saat krisis, seperti saat krisis virus korona, akan ada banyak kekacauan yang terjadi. Untuk mengatasi dan memimpin orang melewatinya, dibutuhkan pemimpin yang dapat menyelamatkan, menyemangati, dan menginspirasi komunitas. Pemimpin yang paling efektif adalah pemimpin yang selalu memastikan bahwa orang lain dapat menjalani masa sekarang dengan baik dan juga tetap fokus untuk melewati krisis menuju masa depan yang menjanjikan. Biasanya pemimpin sering jatuh dalam beberapa perangkap di bawah ini: - taking a narrow view, di saat-saat terancam, otak manusia memang diprogram untuk menyempitkan fokusnya. - getting seduced by managing. Pemimpin perlu mengantisipasi apa yang akan datang di kemudian hari untuk mempersiapkan organisasinya menghadapi perubahan. - over-centralizing the response, biasanya pemimpin ingin sekali mengontrol semuanya di saat krisis. Ini menyebabkan frustasi yang berlebihan pada organisasi - forgetting the human factors, pemimpin biasanya jatuh dalam perangkap ini dikarenakan menaruh fokusnya kepada harga, keuntungan, dan biaya. Ketiga faktor ini penting namun mereka adalah hasil dari tenaga dan usaha orang-orang. Menurut saya seorang pemimpin harus dapat mengatur prioritas, mengutamakan kepentingan orang-orang, fokus dalam menjalani tanggung jawabnya, dapat membuat keputusan yang tepat, dan mengurus organisasinya. Di dalam organisasi tersebut, anggota harus dapat bekerja dengan efektif dan kompak. Perilaku anggota dapat dipengaruhi oleh karakter dan perilaku dari pemimpinnya. Jika pemimpin tersebut dapat memimpin anggotanya melewati krisis dengan membuat keputusan yang tepat, itulah pemimpin yang bagus.

2501986510-Roy Rizky Purba-LB 76-artikel yang berjudul Leaders, Don’t Just Respond to the Moment — Plan for the Future. Ulasan (paragraf 1): Pada saat krisis, fokus umumnya tertuju pada respons jangka pendek, sehingga sulit untuk memikirkan jangka panjang. Namun, sebagai seorang pemimpin, fokus utama harus diarahkan pada jangka panjang. Tugas pemimpin adalah memimpin orang-orangnya menuju masa depan yang lebih baik. Untuk dapat melakukannya, pemimpin perlu mendistribusikan tugas. Pemimpin harus mempercayai orang-orangnya untuk menangani respons jangka pendek, dan memberikan dukungan dan panduan agar dapat membuat keputusan yang sulit. Waktu pemimpin harus digunakan untuk merencanakan masa depan. Pemimpin harus mengantisipasi rintangan yang akan muncul dalam minggu, bulan, dan bahkan tahun mendatang, serta menentukan arah untuk organisasi. Jika fokus pemimpin tertuju pada masa depan, bukan hanya pada apa yang terjadi saat ini, kemungkinan besar organisasi akan keluar dari krisis dengan lebih kuat daripada sebelumnya. Refleksi (paragraf 2): Sangat penting bagi seorang pemimpin untuk dapat berpikir jangka panjang selama krisis, terutama dalam menghadapi situasi yang tidak terduga seperti pandemi global saat ini. Terkadang, situasi krisis membutuhkan respons cepat dan pemimpin perlu mempercayakan tugas pada orang-orang yang tepat agar dapat menyelesaikannya secara efektif. Namun, seorang pemimpin yang baik harus tetap memikirkan masa depan untuk membantu organisasi menghadapi rintangan yang mungkin muncul dan merencanakan tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Dalam masa krisis, penting untuk tetap tenang dan fokus pada visi jangka panjang untuk memastikan keberhasilan organisasi di masa depan.

Artikel yang ditulis oleh Eric J. McNulty dan Leonard Marcus yang berjudul “Are You Leading Through the Crisis … or Managing the Response?” ini membahas bahwa dalam menghadapi sebuah krisis, maka sangat penting peran dari seorang pemimpin dengan memastikan bahwa kelompoknya mengelola masa kini/apa yang sedang terjadi dengan baik, sembari memusatkan perhatian mereka untuk melampaui krisis menuju masa depan yang lebih menjanjikan. Krisis dalam hal ini memiliki fungsi positif tersendiri bagi seorang pemimpin untuk melatih proses analisis terhadap kekacauan yang sedang dihadapi , berfokus pada apa yang harus dilakukan seperti penyusunan perencanaan yang matang untuk mengatasi masalah, dan menganalisis apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Artikel ini juga membahas jebakan-jebakan utama yang harus dihindari oleh seorang pemimpin seperti mengambil pandangan sempit, tergoda oleh mengelola, terlalu memusatkan respon secara berlebihan, dan melupakan faktor manusia. Artikel ini cukup mudah dipahami dan sangat relevan dengan masa sekarang terutama masa pandemi sehingga kita sebagai pembaca dengan mudah terkoneksi dengan isi bahasan artikel.

Artikel yang ditulis oleh Eric J. McNulty di Harvard Business Review berjudul "Are You Leading Through the Crisis or Managing the Response?" membahas tentang perbedaan antara kepemimpinan dalam menghadapi krisis dan hanya sekedar mengelola respons terhadap krisis tersebut. Artikel ini memberikan perspektif yang sangat berguna bagi para pemimpin di semua sektor dalam menghadapi situasi sulit dan tidak pasti yang sedang dihadapi saat ini. Setelah membaca artikel ini, saya merenungkan tentang bagaimana saya bisa menjadi pemimpin yang efektif di tengah-tengah krisis yang ada. Kemudian saya menyadari bahwa kepemimpinan yang efektif dalam situasi sulit bukan hanya tentang membuat keputusan yang tepat dan cepat, tetapi juga tentang memberdayakan tim untuk bekerja sama dan mengatasi tantangan bersama-sama. Hal ini dapat dicapai dengan komunikasi yang jelas dan transparan, serta dengan menciptakan lingkungan yang mendukung tim dalam mengambil risiko dan belajar dari kesalahan. Selain itu, artikel ini juga mengingatkan saya untuk tetap fokus pada tujuan jangka panjang, sambil tetap bersikap adaptif dan fleksibel dalam menghadapi perubahan yang tak terduga.

2502028664 - Alfiani Fauzia Angel Dalam artikel yang berjudul "Are You Leading Through the Crisis or Managing the Response" membahas tentang pentingnya suatu kepemimpinan yang efektif pada saat mengalami krisis akibat masa pandemi COVID-19 ini. Pandemi COVID-19 ini sangat mempengaruhi segala kegiatan yang ada apalagi dalam bidang ekonomi. kita harus bisa bertahan dan menghadapi masalah dari pandemi ini. Artikel ini menyoroti perlu nya para pemimpin untuk tetap beradaptasi dan memprioritaskan komunikasi dalam suatu team untuk pengambilan keputusan. Untuk dapat melakukan itu, perlu mendelegasikan. Percayai orang-orang untuk menangani tanggapan langsung, dan berikan mereka dukungan dan panduan untuk membuat keputusan sulit. Menurut saya, para pemimpin harus bisa mengatasi segala permasalahan yang ada, memberi energi pada sebuah tim nya, dan menginspirasi. Kepemimpinan saat krisis juga harus mampu Oleh karena itu, penting bagi para pemimpin untuk memahami peran dan tanggung jawab keduanya dan mengambil tindakan yang tepat.

pada artikel are you leading through the crisis or managing the response menjelaskan bahwasanya pada saat covid melanda dunia dimana banyak perubahan yang harus dilakukan dan masyarakat harus beradaptasi kedalam situasi yang baru dengan cepat, sosok kepemimpinan sangat diperlukan. kepemimpinan biasanya muncul akibat beberapa faktor seperti disaat terancam otak manusia sering menyempitkan pandangnyannya, lalu biasanya para pemimpin sering terjebak kembali ke dalam zona nyaman mereka, dan juga sering kali ingin mengtrol semuanya sendiri, dan para pemimpin biasanya suka lupa terhadap faktor kemanusiaan dan terlalu fokus pada metriks. menurut saya para pemimpin harus bisa mengatasi dan mengontrol orang orang dibawahnya agar tujuan bersama bisa tercapai. seorang pemimpin harus bisa melihat masalah dari sudut pandang yang luas agar bisa mendapatkan solusi dari berbagai arah. seorang pemimpin juga harus berani keluar dari zona nyaman guna mengantisipasi masalah yang mungkin akan datang. pemimpin juga bisa mendelegasikan beberapa tugas agar hasil dari tugas tugas tersebut bisa maksimal dikarenakan agar tiap anggota dan pemimpin bisa fokus kepada masalah yang lebih sedikit. pemimpin bisa ikut serta dalam mengawasi pekerjaan yang telah didelegasikan. pemimpin juga harus melihat faktor faktor kemanusiaan yang ada karena metriks berupa harga, pendapatan, dan biaya itu adalah sesuatu yang fix sedangkan bekerja bersama orang lain perlu diberikan motivasi dan bimibingan. membuat sebuah grup menjadi solid adalah hal penting guna mencapai tujuan dengan efektif mungkin. jika pemimpin bisa membawa orang orang lewat dari sebuah krisis maka bisa disebut dialah contoh pemimpin yang berhasil

Sebagai seorang pemimpin harus bisa memipin team nya dengan tenang ketika sedang mengalami krisis karena ketika seorang pemimpin ketika mempunyai sifat yang tenang maka anggota team yang di pimpin nya akan lebih merasa terjamin dengan keadaan nya, dan juga sifat tenang ini juga harus bisa dibawa dalam berbagai kondisi seperti ketika sedang mengambil tindakan, dalam ucapan maupun dalam mengambil keputusan. Selain harus memiliki sifat tenang sebagai seorang pemimpin juga sangat harus mempunyai sifat kepedulian terhadap tim karena mereka selaku anggota team yang dipimpin memiliki hati dan pikiran.dan terlebih rasa peduli seorang pemimpin ketika sedang mengalami krisis yang dihadapi oleh bersama. Refleksi kepemimpinan , kepemimpinan bukan suatu pekerjaan tetapi merupakan aktifitas sepanjang hidup karena kita akan menjadi pemimpin selalu, misalkan ketika sudah berkeluarga sebagai seorang lelaki akan menjadi pemimpin bagi istri dan anaknya.merefleksikan kepemimpinan juga melatih kesabaran,memiliki semangat dan tekad agar bisa membawa orang orang yang kita pimpin mencapai tujuan yang diinginkan.dengan menjadi pemimpin juga kita harus bertanya kepada diri sendiri apakah saya menjadi pendengar yang baik ? Apakah cukup memberikan dukungan ? sudahkah saya menunjukkan apresiasi yang tulus atas kontribusi mereka ? sudahkah saya menerima masukan dan mengevaluasi diri dengan baik ? Pertanyaan pertanyaan ini lah yang bisa merefleksikan kepemimpinan dan manajemen

2501975236_Ngo Fiona Hindrawan Dalam Artikel "Are You Leading Through the Crisis or Managing the Response" ini menjelaskan tentang krisis virus corona saat ini dan memberikan wawasan mengenai suatu kepemimpinan dan mengelola krisis ini secara efektif. Pandemi COVID-19 ini sangat mempengaruhi masyarakat sekitar dan para pemimpin juga harus memahami pebedaannya melalui masa lalu, sekarang, dan masa depan serta siap untuk menghadapi rintangan yang dihadapi, tugas pemimpin juga harus merancangkan planning untuk masa depan, perlu mempercayai orang-orang disekitarnya. Kita harus bisa mengatasi dan bertahan dalam menghadapi masalah dari pandemi yang menghadang ini. Refleksinya, sangat penting bagi pemimpin untuk dapat berpikir panjang selama krisis, terutama dalam menghadapi situasi yang tidak terduga selama pandemi global saat ini. Dalam krisis seperti ini dibutuhkan seorang pemimpin yang bersikap tenang dan fokus pada visi misi untuk menanggapi kebutuhan jangka panjang.

The Harvard Business Review article "Are You Leading Through the Crisis or Managing the Response?" by Ron Carucci offers helpful tips for leaders to deal with crisis situations. In order to effectively lead through a crisis, leaders must change their perspective from managing the reaction. The author emphasizes the value of adjusting to a fast changing environment, concentrating on the long-term goal, and making difficult decisions that put the welfare of their employees, clients, and business first. The essay also discusses the importance of strong communication, developing resilience, and giving staff the freedom to come up with innovative solutions to problems as they arise. The notion that leading through a crisis is not only about managing is one of the most crucial lessons to be learned from this piece. The need of effective communication and developing resilience is a crucial factor that is stressed in the text. Keep your staff informed, involved, and motivated amid a crisis as a leader. A resilient team that can adjust to unforeseen changes must be built if difficult times are to be effectively overcome. Overall, I thought that this essay was a great resource for leaders who want to learn how to deal with crisis circumstances. It underlined the significance of making decisions that will set up the company for success in the long run and taking a proactive approach to crisis management as opposed to being reactive. Although I lack direct crisis management experience as a language model, the tips in this post will help

2501975236_Ngo Fiona Hindrawan Dalam Artikel "Are You Leading Through the Crisis or Managing the Response" ini menjelaskan tentang krisis virus corona saat ini dan memberikan wawasan mengenai suatu kepemimpinan dan mengelola krisis ini secara efektif. Pandemi COVID-19 ini sangat mempengaruhi masyarakat sekitar dan para pemimpin juga harus memahami pebedaannya melalui masa lalu, sekarang, dan masa depan serta siap untuk menghadapi rintangan yang dihadapi, tugas pemimpin juga harus merancangkan planning untuk masa depan, perlu mempercayai orang-orang disekitarnya. Kita harus bisa mengatasi dan bertahan dalam menghadapi masalah dari pandemi yang menghadang ini. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat memfokuskan waktu dan energinya untuk dapat merencanakan masa depan serta dapat mengkapitalisasi peluang dan mengantisipasi hambatan yang mungkin akan muncul di masa depan. Refleksinya, sangat penting bagi pemimpin untuk dapat berpikir panjang selama krisis, dan menawarkan pemikiran tentang tindakan yang harus diambil oleh pemimpin dan tim mereka. Terutama dalam menghadapi situasi yang tidak terduga selama pandemi global saat ini. Dalam krisis seperti ini dibutuhkan seorang pemimpin yang bersikap tenang dan fokus pada visi misi untuk menanggapi kebutuhan jangka panjang serta merencanakan tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan jangka panjang, seorang pemimpin yang baik harus tetap memikirkan masa depan untuk membantu organisasi. Selain itu, seorang pemimpin pasti adanya sebuah masalah yang akan dihadapi, maka dari itu sebagai pemimpin harus dapat memiliki keseimbangan yang baik antara fokus jangka pendek maupun jangka panjang untuk menghadapi masa krisis dengan sangat baik.

Dari artikel yang saya baca,artikel ini membahas tentang peran pemimpin yang berada di dalam situasi krisis. Seorang pemimpin harus memiliki sikap yang fokus dan tidak memikirkan diri sendiri ketika sedang berada di situasi yang sulit agar masyarakat atau kelompok yang di kelola dapat menghindari atau menimalisir kesulitan yang akan di hadapi nya.

Krisis penuh dengan kompleksitas dan perubahan, sehingga untuk menangani hal tersebut dibutuhkan eksekutif untuk memimpin dan mengelola dengan efektif. Saat ini, masih banyak pemimpin yang jatuh ke dalam satu atau lebih perangkap kepemimpinan, sehingga perlu diidentifikasi empat jebakan yang perlu dihindari eksekutif selama krisis berlangsung. Pertama, para eksekutif perlu menghindari pandangan sempit dan menggantinya dengan mengambil pandangan yang luas dan holistik tentang tantangan dan peluang. Kedua, para pemimpin harus menghindar dari godaan pengelolaan dan menggantinya dengan mengambil pandangan jauh dan mendelegasi pengambilan keputusan. Ketiga, memusatkan respon secara berlebihan (yang harusnya dihindari), dan sebaliknya, ketertiban harus ditetapkan sehingga orang-orang mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. Keempat, para eksekutif perlu menghindari melupakan faktor manusia dan sebaliknya berfokus pada menyatukan orang dalam upaya mereka. Perangkap ini berpengaruh terhadap manajemen yang berlebihan dan kepemimpinan yang kurang, yang bisa menjadi musibah bagi organisasi yang mengalami krisis. Solusinya bisa dilakukan dengan menyatukan orang-orang dalam upaya dan tujuan mereka sebagai anggota tim yang kohesif. Kepemimpinan dibutuhkan dalam segala hal. Dengan adanya seorang pemimpin, sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan bersama. Dalam mencari dan memilih seorang pemimpin, kita perlu mengutamakan pemimpin yang efektif. Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang bisa memastikan bahwa orang lain mengelola masa kini dengan baik sambil memfokuskan perhatian mereka untuk memimpin melampaui krisis menuju masa depan yang lebih menjanjikan. Seorang pemimpin harus bisa memberikan solusi dalam setiap permasalahan terutama saat organisasi yang dipimpinnya sedang dalam masa melawan krisis. Solusinya yaitu dengan mencari keteraturan dibandingkan kontrol. Yang dimaksud keteraturan disini berarti orang mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dan apa yang dapat mereka harapkan dari orang lain. Pemimpin harus mengakui bahwa dirinya tidak dapat mengendalikan segalanya sehingga membutuhkan orang lain. Selain itu, pemimpin juga harus bisa menentukan keputusan mana yang hanya dapat dibuat dan mendelegasi sisanya, dan menetapkan nilai dan prinsip panduan yang jelas sembari menghindari godaan untuk melakukan segalanya sendiri. Seorang pemimpin perlu mengutamakan nilai kepemimpinan yang baik guna kemajuan dan perkembangan perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya.

Dalam sebuah artikel yang berjudul pemimpin, jangan hanya menanggapi momen – rencanakan masa depan menjelaskan tentang tindakan apa saja yang harus diambil oleh seorang pemimpin. Bilamana kita menjadi seorang pemimpin dan dihadapkan oleh krisis, kita hanya perlu untuk fokus secara jangka panjang dikarenakan bilamana kita fokus jangka pendek kita akan merasakan kesulitan. Seperti yang baru-baru ini yaitu virus corona yang membuat gempar dunia sehingga berdampak kepada pendapatan perusahaan, pertumbuhan, perputaran uang, dan itu juga tidak bisa diprediksi kapan virus corona tersebut akan usai. Tidak lupa seorang pemimpin memiliki tujuan atau misi untuk membawa orang-orang/ karyawan menuju masa depan yang cerah. Jadi didalam artikel ini menjelaskan berbagai macam tentang kepemimpinan atau biasa disebut leadership. Jika saya menjadi seorang pemimpin saya harus dapat menentukan tindakan tepat apa saja yang harus diambil untuk mempertahankan / memajukan perusahaan. Seperti contohnya yang baru ini virus corona yang membuat perusahaan bangkrut dikarenakan adanya PPKM, maka disitu saya sebagai pemimpin perusahaan harus cermat mencari peluang contoh saya jualan sepatu hanya di toko-toko tetapi karena adanya kegiatan PPKM saya sebagai pemimpin maka harus mengambil risiko yang terukur seperti menjual sepatu di marketplace/ website/ sosial media. Dikarenakan kalau saya sebagai pemimpin tidak bisa mengambil risiko yang terukur maka, dapat berakibat perusahaannya bangkrut karena tidak dapat mengikuti perkembangan dan menurunnya pendapatan. Karakter yang harus dimiliki seorang pemimpin salah satunya dapat membawa orang-orangnya/ pegawainya menuju masa depan yang cerah. Seperti saya memberikan kesempatan kepada orang-orang saya/ pegawai saya untuk berkembang atau menambah skill baru seperti awal mula daftar dibagian marketing kemudian ingin mencoba dibagian HRD maka dia bisa masuk tim HRD dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Kemudian berani mengambil risiko, dikarenakan bilama saya menjadi seorang pemimpin maka saya harus mengambil risiko tetapi dengan menghitung faktor-faktor resikonya seperti apakah ini bakal berdampak kepada pendapatat? Atau malah menjadi beban perusahaan ? dan masih banyak lagi. Dan yang terakhir ituh jika saya seorang pemimpin maka saya harus jago dalam public speaking karena dengan kita jago public speaking maka kita mendapatkan cukup banyak net working untuk kemajuan bisnis/ perusahaan kita.

Ketika berada di fase krisis, kita sulit untuk memikirkan solusi atau rencana dalam jangka waktu saat itu. Namun, sebagai pemimpin sudah tugas kita untuk bisa memikirkan solusi jangka panjang atau rencana masa depan, ke depannya akan bagaimana. Sebagai pemimpin juga, kita harus mempercayai anggota tim dalam melakukan tugasnya, memberi mereka dukungan positif, juga tuntunan saat harus menentukan keputusan besar atau sulit. Dalam memikirkan rencana masa depan, sebagai pemimpin kita juga harus mencegah atau meminimalisir terjadinya risiko yang mungkin akan terjadi dalam beberapa waktu tertentu. Selama kita fokus pada tujuan atau goals kita kedepannya, besar kemungkinan untuk keluar dari krisis. Jadi selama saya membaca, merenungkan, dan merefleksikan diri dari artikel diatas selama seminggu ini, saya belajar bahwa leadership itu berorientasi pada masa depan. Sebagai leadership, kita harus memikirkan solusi jangka panjang atau rencana masa depan. Bagaimana kita memberi kepercayaan kepada anggota tim, memberi dukungan positif, berfokus pada tujuan, menentukan keputusan besar atau sulit, meminimalisir risiko yang merugikan, meminimalisir risiko yang bisa menghancurkan rencana masa depan, sampai meminimalisir keretakan anggota tim sendiri agar bisa menghindari bahkan mungkin keluar dari krisis. Saya jadi bisa banyak belajar tentang leadership yang baik untuk kebaikan tim dan kedepannya nanti.

Menjadi sebuah pemimpin, sudah seharusnya memiliki pemikiran jangka panjang. Meskipun sedang menghadapi masalah, seorang pemimpin tetap harus dapat berpikir dengan baik. Tugas seorang pemimpin adalah memimpin orang-orang di kelompoknya agar mereka bisa menjadi lebih baik lagi. Sebagai seorang pemimpin juga harus mengerti dan memahami rekannya. Kepercayaan diperlukan agar bisa mendapatkan tanggapan dari orang lain yang berguna untuk menjadikan kita bisa lebih memahami rekan kita. Memberikan dukungan dan saran jika mereka membuat keputusan. Seorang pemimpin perlu mengatur waktunya dengan baik dan siap untuk menghadapi masalah yang akan datang. Tetap fokus pada tujuan dan dengan demikian, kita dapat melewati masalah-masalah yang ada. Dari artikel yang saya baca, saya dapat mengetahui cara untuk menjadi leadership yang lebih baik. Saya diajarkan untuk bisa lebih memahami rekan-rekan saya agar dapat mencapai suatu tujuan yang diinginkan dengan baik dan tepat waktu. Sebagai seorang pemimpin, saya harus dapat berpikir dengan baik meskipun sedang ada masalah. Hal ini diperlukan karena sebagai pemimpin, keputusan diambil oleh pemimpin. Pemimpin yang baik akan menjadikan rekan dan tujuannya baik pula. Saya harus dapat mengerti dan memahami rekan-rekan dalam tim saya, jika mereka memberi saran atau sedang ada dalam masalah, saya harus dapat menerima dan membantu. Percaya pada rekan tim juga akan meningkatkan hubungan yang baik dalam suatu kelompok. Dengan adanya hubungan yang baik, maka segala sesuatu yang diinginkan dapat tercapai. Sebagai seorang pemimpin, saya juga harus dapat mengatur waktu saya dengan baik dan tetap fokus pada tujuan yang diinginkan.

2602160454 Farla Putri Shaumi LG-76 Saat kita berada di tengah kondisi krisis, sangat sulit untuk berpikir apalagi berpikir dalam jangka pendek. Jika fokus utama kita ingin menjadi seorang pemimpin, maka kita harus bisa untuk berpikir dalam jangka panjang. Pada akhirnya tugas kita sebagai pembimbing karyawan dengan tujuan masa depan yang baik adalah menjadi pemimpin yang baik. Hal pertama yang bisa kita lakukan sebagai pemimpin adalah mempercayai karyawan kita sendiri. Pemimpin harus cepat dalam memberikan respon, dukungan, serta panduan untuk membuat keputusan yang sulit. Kami diharuskan untuk merencanakan rencana masa depan. Selain itu, kami harus dapat mengantisipasi kegagalan yang mungkin akan terjadi selama beberapa minggu, bulan, dan bahkan tahun-tahun yang akan mendatang.

Sebagai pemimpin yang berkualitas, kita harus selalu siap akan semua perubahan yang terjadi. Berada didalam keadaan yang krisis adalah salah satu cobaan untuk seorang pemimpin. Pemimpin yang baik akan terus maju dan focus kepada tujuan jangka panjangnya dalam segala cobaan dan keadaan yang krisis sekalipun. Selain itu pemimpin yang baik juga ditentukan oleh beberapa faktor lain yaitu, dengan cara selalu memiliki energi yang positif terhadap orang yang dipimpinnya, menginspirasi para anggotanya, berfikir secara kritis, dan dapat memutuskan suatu hal dalam keadaan yang genting. Hal-hal tersebut adalah contoh dari pemimpin yang berkualitas. Pemimpin yang kurang baik adalah pemimpin yang membawa peranan buruk terhadap anggotanya. Sosok pemimpin sangatlah penting dalam suatu kegiatan, karena para anggota dan pengikutnya akan terus menyesuaikan dengan pemimpinnya. Jika sang pemimpin memiliki sofat yang buruk maka anggotanya akan ikut menjadi buruk. Cara mencegahnya adalah dengan selalu melihat beberapa Langkah kedepan, melihat beberapa hari, minggu, bulan, bahkan setahun kedepan. Dengan melakukan antisipasi itu seorang pemimpin akan dengan mudah mengantisipasi hal buruk yang aka terjadi dan membuat organisasinya menjadi lebih terarah. Skill pemimpin akan sangat diperlukan oleh setiap orang karena akan terus terpakai sepanjang hidupnya. Selain untuk memimpin, skill tersebut akan memudahkan seseorang untuk mengambil keputusan disaat keadaan yang genting dan hal-hal penting lainnya dalan kehidupan.

Radhitya Fakhriyanda Putra - 2602124631 Seorang pemimpin memiliki peranan dominan dan berpengaruh dalam kelompoknya. pemimpin harus dapat cepat bertindak, dapat beradaptasi dalam segala hal, memiliki tujuan kedepannya akan seperti apa. Pemimpin juga harus memanfaatkan waktunya sebaik mungkin dan untuk membuat strategi bagaimana hidup dia kedepannya dan untuk mencapai cita-citanya. Seorang pemimpin juga tidak hanya memikirkan jangka pendek saja tetapi dia sudah memikirkan kedepannya akan seperti apa. Pemimpin juga harus dapat mencontohkan dan menginspirasi pada bawahannya agar bawahannya taat dan dapat termotivasi. kita sebegai pemimpin harus selalu bisa mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi kedepannya dan reaksi apa yang kita berikan untuk itu seorang pemimpin harus dapat mempertimbangakn semua keputusannya karena setiap keputusan yang mereka ambil harus dipertimbangkan dengan matang-matang. Setelah saya membaca artikel tersebut saya jadi mengerti apa itu pemimpin, bagaimana pemimpin mengambil keputusan, bagaimana pemimpin membuat rencana jangka pendek dan jangka panjang. Dari artikel tersebut pun saya dapat mengimplementasikan seperti saya harus mempunyai rencana jangka pendek dan jangka panjang saya agar cita-cita dan keinginan saya dapat tercapai. Saya juga harus mengubah keburukan saya seperti malas dan lain-lain. saya juga harus berlatih bagaimana kita mengambil keputusan dengan mempertimbangkan baik dan buruk jika saya memilih keputusan tersebut. saya juga harus lebih disiplin lagi dan harus memanfaatkan setiap waktunya untuk mengejar cita-cita saya.

Artikel tersebut menjelaskan tentang bagaimana seorang pemimpin menghadapi krisis atau masalah. Masalah atau krisis bisa datang baik dalam jangka waktu yang dekat maupun jauh, seorang pemimpin harus dapat fokus ke masa dapan untuk menghadapi masalah atau krisis yang akan datang. Pemimpin harus fokus pada masa depan karena masalah dan kekacauan akan datang secara tiba-tiba, tindakan seorang pemimpin akan menentukan nasib anggota tim yang lain. Pemimpin diperlukan untuk memimpin, mengelola, dan mengatasi suatu masalah dengan cepat, karena pemimpin harus membuat pilihan yang terbaik dan tepat untuk menentukan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah yang datang. Refleksi yang saya dapat dari leadership and people management yaitu pemimpin bukan hanya orang yang memiliki kemampuan untuk menyuruh dan memberikan perintah, melainkan memberikan arahan pada anggota tim dan harus dapat membuka peluang komunikasi dan interaksi antar anggota tim agar dapat bersama-sama mencapai tujuan yang diinginkan. Seorang pemimpin harus memiliki sikap proaktif agar dapat menemukan jalan keluar dari msalah, pemimpin juga harus bertanggung jawab baik untuk rencana bisnis, menghadapi masalah, bahkan bertanggung jawab dengan anggota tim. Pemimpin yang baik harus dapat memberikan contoh kepada anggotanya. Kesimpulannya leadership adalah hal yang penting dalam berlangsungnya sebuah bisnis karena berguna untuk keberlangsungan bisnis dan kesejahteraan anggota lainnya dan juga leadership yang baik akan membuat bisnis lebih sukses.

Krisis virus corona berlangsung dalam rentang waktu yang cukup lama. Dengan adanya krisis virus corona ini kita diajarkan untuk berpikir kedepan dan mengambil tindakan, jangan hanya diam saja dan tidak melakukan apapun dan pasrah dengan keadaan pandemi ini. Krisis yang penuh dengan kompleksitas dan perubahan memang membutuhkan seorang eksekutif untuk memimpin dan mengelola secara efektif. Mengatasi sesuatu krisis seperti ini harus bergantung pada pemimpin itu sendiri. Kita harus secepatnya membuat pilihan dan mengalokasi sumber daya. Tetapi biasanya seorang pemimpin suka jatuh dalam perangkap kepemimpinan seperti mengambil pandangan sempit. Jika ada ancaman biasanya otak manusia jadi berpikir sempit, maka dari itu kita harus mengambil langkah kebelakang terlebih dahulu agar mental kita lebih baik dan bisa berpikir lebih luas. Kedua adalah tergoda dengan mengelola, Kita harus terus mengantisipasi dengan apa yang terjadi di masa depan jangan fokus mengelola terus menerus. Ketiga ada memusatkan respon secara berlebihan, jangan terlalu berusaha untuk mengendalikan semuanya, jadi lebih baik mencari keteraturan daripada mencari kontrol. Keempat adalah melupakan faktor manusia, seperti yang diketahui kalau perusahaan pasti bergantung dengan para pegawainya maka dari itu seorang pemimpin juga harus memperhatikan keluhan dan pendapat karyawannya jangan hanya fokus terhadap sahan, pendapatan, dan lain-lain karena tanpa mereka kita sebagai pemimpin akan sangat kesulitan untuk menjalankan perusahaan. Kepemimpinan memang tidak mudah untuk dilakukan tetapi kita bisa belajar cara memimpin yang benar dari orang-orang yang sudah mempimpin suatu perusahaan. Kita tidak boleh terlalu fokus dan mengontrol semua bagian perusahaan dan tidak berpikir kedepannya, karena pemimpin yang bijaksana itu dia tidak terlalu memperhatikan hal kecil dan lebih memperhatikan hal besar seperti masa depan perusahaan kedepannya. Sebagai pemimpin juga diharuskan untuk memperhatikan setiap karyawan yang ada, apakah mereka senang bekerja dengan kita atau tidak karena dengan kenyamanan karyawan maka otomatis mereka juga lebih produktif dan bisa menguntungkan bagi pemimpin itu sendiri. Raynald Widyanto 2602125880

Hasil pengamatan para peneliti adalah bahwa krisis paling sering dikelola secara berlebihan dan kurang dipimpin. Para pemimpin banyak mengalami kesulitan dengan memberi energi pada organisasi dan menginspirasi komunitas. Tetapi ada banyak lagi pemimpin jatuh ke dalam satu atau lebih perangkap kepemimpinan sebagai berikut : 1. Mengambil pandangan yang sempit karena otak manusia dirancang untuk mempersempit fokusnya apabila sedang menghadapi ancaman karena untuk perlindungan diri mereka. Hal tersebut menyebabkan bidang pandang mereka menjadi terbatas pada latar depan langsung. 2. Bagi para pemimpin yang bangkit melalui sebuah organisasi atau dalam satu industry, mengelola krisis bisa terasa sangat menakutkan. Hal tersebut dikarenakan mereka sering kali kembali ke zona nyaman, lalu adrenalin melonjak saat keputusan dibuat dan tindakan diambil. Memimpin dalam krisis pastinya membutuhkan pandangan yang jauh kedepannya karena bukan hanya perihal sekarang tetapi juga untuk masa depan. Pemimpin harus tahu cara mengantisipasi apa resiko atau kemungkinan-kemungkinan yang bisa datang minggu depan, bulan depan, bahkan tahun depan untuk bisa mempersiapkan strategi terbaik. 3. Banyaknya hal yang bisa berubah begitu saja yang memiliki resiko dan ambiguitas. Dan jebakan bagi para pemimpin adalah berusaha mengendalikan segalanya sehingga organisasi menjadi kurang responsif dan frustasi tumbuh dengan setiap kendala baru. 4. Krisis pastinya bisa mempengaruhi orang dan pemimpin juga malah bisa terjebak dengan berfokus pada metrik harian harga saham, pendapatan, dan biaya. Pada saat di keadaan yang krisis pasti sulit untuk memikirkan respons jangka pendek. Namun, sebagai seorang pemimpin pastinya harus memiliki focus utama jangka panjang. Seharusnya pemimpin memiliki dan bisa mengambil pandangan yang luas dan holistic tentang tantangan dan peluang. Sehingga mereka bisa dengan lebih mudah mengambil jalan tengah dan latar belakang untuk setiap permasalahan. Salah satu solusinya adalah mencari suatu keteraturan daripada kontrol. Keteraturan yang dimaksud adalah orang bisa mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dan apa yang dapat mereka harapkan dari orang lain. Setiap pemimpin harus bisa mengakui bahwa mereka tidak bisa mengendalikan segalanya sendiri. Menentukan keputusan mana yang dapat dibuat dan delegasikan sisanya. Menetapkan nilai dan prinsip panduan yang jelas supaya terorganisir, sehingga setiap orang bisa melaksanakan job desk mereka masing-masing dengan maksimal. Mempercayai orang-orang Anda untuk menangani tanggapan langsung dan memberikan mereka dukungan dan panduan untuk membuat keputusan yang sulit. Organisasi ada dan berguna untuk mencapai bersama-sama hal-hal yang individu tidak dapat melakukannya sendiri. Dengan menyatukan orang-orang dalam upaya dan tujuan mereka sebagai anggota tim yang kohesif. Diawali dengan misi yang dengan jelas menanamkan pekerjaan dengan tujuan. Misi tersebut kemudian dianimasikan melalui pendekatan kepemimpinan inklusif dimana setiap orang memahami bagaimana mereka dapat berkontribusi yang diakui, supaya memberikan makna yang lebih dalam. Pemimpin yang paling efektif dalam krisis memastikan bahwa orang lain mengelola masa kini dengan baik sambil memfokuskan perhatian mereka untuk memimpin melampaui krisis menuju masa depan yang lebih menjanjikan.

Dalam menghadapi sebuah perubahan ataupun krisis, seorang pemimpin memiliki peran yang cukup penting untuk dapat memimpin dan mengelola secara efektif. Seperti baru baru ini dunia yang diguncangkan oleh covid-19 ini membuat banyak perubahan dan krisis yang terjadi pada masyarakat, sehingga seorang pemimpin yang baik sangat diperlukan. Pemimpin membutukan kemampuan untuk bisa mengahadapi ketidakpastian dan merespon cepat terhadap perubahan situasi. Para pemimipin yang baik dapat mengarungi kesulitan dengan cekatan, menyelamatkan nyawa, memberikan motivasi, dan menginspirasi. Namun saat ini masih banyak ditemukan pemimpin yang belum maksimal dalam memimpin dan melakukan kesalahan-kesalahan (jebakan/perangkap) seperti pengambilan keputusan secara spontan atau pandangan yang sempit, terus berada di zona aman, merespon secara berlebihan yang berakhir ingin mengendalikan segalanya, dan terlalu fokus dengan metric harian (harga saham, pendapatan, serta biaya) yang membuat terkadang pemimimpin melupakan anggotanya. Dari artikel tersebut menurut saya sebuah pemimpin mejadi poin utama dalam sebuah team untuk bisa terus berdiri, berkembang, dan membawa orang-orang untuk menuju masa depan yang terbaik. Pemimpin dibutuhkan untuk bisa mengarahkan dan menginspirasi team. Pemikiran jangka panjang yang terstruktur dengan bantuan orang-orang (anggota) terpecaya dalam mendukung pengambilan keputusan, waktu yang didedikasikan, hingga evaluasi atau pembelajaran dengan mengindentifikasi pengalaman yang telah dilakukan untuk mencegah atau menghadapi krisis yang dapat terjadi kedepannya.

2540117363_Jason , isi dari artikel leader don’t just response to the moment plan for the future adalah setelah adanya Krisis yang diakibatkan oleh pandemic covid 19 tentunya hal ini mengakibatkanb adanya perubahan dalam cara memimpin dan perlu kita perlu mengubah cara dan pandangan kita agar bisa memimpin dengan lebih efektif . Oleh sebab itu kita perlu mengubah cara memimpin dengan melihat serta mengantisipasi kemungkinan2 yang terjadi kedepannya , menurut penelitian maka hasil yang didqapakltkan sebelum pandemic adalah para pemimpin mengatasi kesulitan dengan memberikan energi pada organisasi dan menginspirasi komunitas , berikut penyebab suatu pemimpin jatuh ke dalam perangkap kepemimpinannya. - Mengambil pandangan sempit otak manusia deprogram untuk mempersempit fokusnya. - Tergoda dengan mengelola bagi para pemimpin yang bangkit melalui organisasi / dalam suatu industry . - Memusatkan respon secara berlebihan. - Melupakan Faktor manusia. Refleksi yang bisa saya dapatkan dari artikel ini agar para pemimpin tidak jatuh ke dalam perangkap kepemimpiannnya adalah setelah masa pandemic perlalu , tentunya kita perlu mengubah cara pandang kita dalam memimpin karena kualitas sda juga yang berubah seperti kita menerapkan strategi2 dan memprediksi krisis yang terjadi sehingga kita bisa menetapkan apa kebijakan yang diambil kedepannya , serta kita juga tidak boleh lupa untuk melakukan pendekatan kepemimpinan kepada sda di bawah kita.

NAMA : SILVIA KIRANA WIDYASTUTI KELAS: LG76 NIM: 2602171520 Leaders, Don’t Just Respond to the Moment – Plan for the Future Artikel yang saya baca berjudul "Are You Leading Through the Crisis or Managing the Response?" yang diterbitkan oleh Harvard Business Review. Artikel ini membahas perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen dalam situasi krisis. Penulis mengatakan bahwa dalam situasi krisis, seorang pemimpin harus berfokus pada visi jangka panjang dan memotivasi timnya untuk mencapai tujuan tersebut. Di sisi lain, manajer harus lebih fokus pada tugas-tugas operasional yang harus diatasi di saat krisis. Penulis juga menyarankan agar seorang pemimpin harus dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi krisis, namun juga harus memperhatikan kesejahteraan mental dan emosional dari timnya. Dalam konteks kepemimpinan dan manajemen orang, artikel ini menunjukkan pentingnya peran seorang pemimpin dalam menghadapi situasi krisis. Seorang pemimpin harus mampu menunjukkan keberanian dan menentukan arah yang tepat bagi organisasi atau timnya, sementara juga harus memperhatikan kebutuhan emosional dan mental dari timnya. Pemimpin harus memberikan visi dan arahan yang jelas, dan juga harus mampu memotivasi timnya untuk mencapai tujuan jangka panjang. Pemimpin juga harus dapat mengambil tindakan yang tepat dalam situasi krisis, namun tidak boleh mengabaikan kebutuhan kesejahteraan mental dan emosional dari timnya. Secara keseluruhan, artikel ini memberikan perspektif yang berguna tentang perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen dalam situasi krisis. Artikel ini menunjukkan pentingnya peran seorang pemimpin dalam mengambil tindakan yang tepat dan memberikan arahan yang jelas bagi organisasi atau timnya, sementara juga harus memperhatikan kebutuhan emosional dan mental dari timnya. Sebagai seorang pemimpin, hal ini menekankan pentingnya keterampilan kepemimpinan dan manajemen orang yang baik untuk menghadapi situasi krisis dan memimpin tim untuk meraih kesuksesan jangka panjang.

Saat Anda berada di tengah krisis, mungkin sulit untuk memikirkan respons jangka pendek Anda. Namun, sebagai seorang pemimpin, fokus utama Anda harus dalam jangka panjang. Lagi pula, adalah tugas Anda untuk memimpin orang-orang Anda menuju masa depan yang terbaik. Untuk dapat melakukan itu, Anda perlu mendelegasikan. Percayai orang-orang Anda untuk menangani tanggapan langsung, dan berikan mereka dukungan dan panduan untuk membuat keputusan sulit. Waktu Anda harus didedikasikan untuk merencanakan masa depan. Anda perlu mengantisipasi hambatan yang akan muncul dalam beberapa minggu, bulan, dan bahkan tahun ke depan, dan menetapkan arah yang sesuai untuk organisasi Anda. Jika Anda dapat fokus pada apa yang ada di depan, daripada apa yang terjadi sekarang, kemungkinan besar Anda akan keluar dari krisis lebih kuat dari sebelumnya.

When you're in the middle of a crisis, it can be hard to think about your short-term response. However, as a leader, your main focus should be on the long term. After all, it is your job to lead your people to the best possible future. To be able to do that, you need to delegate. Trust your people to handle immediate responses, and provide them with support and guidance to make tough decisions. Your time should be dedicated to planning for the future. You need to anticipate the roadblocks that will arise in the coming weeks, months, and even years, and set the appropriate direction for your organization. If you can focus on what lies ahead, rather than what's happening now, you'll likely emerge from a crisis stronger than ever.

Dalam artikel tersebut menjelaskan Pemimpin yang paling efektif dalam krisis memastikan bahwa orang lain mengelola masa kini dengan baik sambil memfokuskan perhatian mereka untuk memimpin melampaui krisis menuju masa depan yang lebih menjanjikan. Ada beberapa poin besar yang dapat diambil:mengambil pandangan sempit, Tergoda oleh Mengelola, Memusatkan Respon secara berlebihan, dan Melupakan Faktor Manusia. Para pemimpin terbaik mengarungi kesulitan dengan cekatan, menyelamatkan nyawa, memberi energi pada organisasi, dan menginspirasi komunitas. mereka dapat memfokuskan upaya mereka pada apa yang diperlukan untuk keluar dari krisis dengan lebih kuat dari sebelumnya jika tidak, mereka mengelola respons secara mikro, mengganggu ritme operasi manajer respons, dan menumbangkan keinginan mereka sendiri untuk hasil yang positif. Solusinya adalah menyatukan orang-orang dalam upaya dan tujuan mereka sebagai anggota tim yang kohesif. Ini dimulai dengan misi umum yang diartikulasikan dengan jelas yang menanamkan pekerjaan dengan tujuan. Leadership merupakan kemampuan untuk memimpin yang tidak semua orang dapat lakukan. Skill Leadership harus di asah dari waktu ke waktu agar memiliki wibawa untuk memimpin. Kita harus mengerti karakteristik memimpin kita seperti apa agar dapat melatihnya. People management merupakan praktik mengelola orang, contohnya ketika me-manage karyawan dalam suatu organisasi . Leadership dan people management saling berhubungan karena dengan memiliki skill leadership yang baik maka kita dapat mengatur orang dengan mudah. Memiliki wibawa dalam memimpin maka orang yang diatur akan respect sehingga dapat memudahkan kita saat memimpin orang.

Sebagai seorang pemimpin harus memiliki sikap memimpin suatu kelompok atau organisasi. Fungsi seorang pemimpin adalah mengarahkan dan memimpin suatu kelompok dalam suatu aktivitas atau kegiatan. Seorang pemimpin harus bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan demi anggota atau karyawannya. Adanya pemimpin juga untuk mencapai tujuan kelompok dan memotivasi anggota kelompok dalam kegiatan apapun. Pemimpin harus bisa menciptakan hubungan yang kuat terhadap anggotanya agar tercipta nya suasana yang aman dan nyaman. Pemimpin harus memiliki sikap yang tegas dalam mengatur anggotanya dan harus memberikan contoh yang baik untuk para anggotanya, karena anggota melihat pemimpin yang memimpin mereka. ​Seorang pemimpin harus menguasai sikap “crisis leadership”. Sikap ini sangat membantu seorang pemimpin ketika menghadapi suatu permasalahan atau krisis didalam rencananya. Saya setuju dengan pernyataan artikel di forum ini yang mengatakan “as a leader, your primary focus needs to be on the long term”. Karena pemimpin memiliki rencana dan fokus untuk masa depan anggota atau karyawannya dan masa depan perusahaan yang dipegang. Tetapi pemimpin juga harus siap dengan masalah yang akan datang walaupun masalah sebelumnya belum pernah terjadi. Seorang pemimpin harus mengambil keputusan yang tepat dan bijaksana dalam menghadapi suatu masalah. Pemimpin juga harus bisa mendengarkan para anggotanya yang memberikan solusi terhadap masalah yang terjadi.

2540121341_Owen Michael Assignment week 1 Artikel "Are You Leading Through the Crisis or Managing the Response" menjelaskan bahwa dalam menghadapi suatu permasalahan dibutuhkan seorang yang dapat memimpin dengan baik dan yang dapat mengelola permasalahan tersebut secara efektif. Dalam kegiatan memimpin tidak bisa dilakukan hanya seorang diri saja tetapi melibatkannya juga orang lain dalam tim supaya kita dapat siap menghadapi akan apa yang akan terjadi selanjutnya. Krisis dalam suatu perusahaan sering kali terjadi karena pengelolaan yang berlebihan dan kepemimpinan yang kurang tepat. Terkadang masalah pertama yang sering dihadapi oleh seorang pemimpin yaitu dimana seorang pemimpin terlalu berfokus terhadap memecahkan masalah yang sedang dihadapi karena seharusnya kita sebagai pemimpin sebaiknya berfikir secara kritis dengan melihat permasalahan tersebut tidak hanya dari 1 sudut saja, jadi kita harus melihatnya dengan aspek lainnya sehingga kita dapat memberikan pandangan yang luas dalam mengahadapi masalah tersebut. Berdasarkan dari artrikel tersebut dijelaskan bahwa seorang pemimpin yang memiliki pandangan yang luas dapat membantu suatu bisnis yang menghadapi krisis dengan cara persiapan dan antisipasi terhadap masalah yang kemudian akan muncul kedepannya. Menghadapi krisis tidak dapat dilakukan dengan seorang diri saja, dibutuhkannya sebuah tim bisa saling membantu supaya bisnis mereka dapat bertahan. Seorang pemimpin membutuhkan timnya supaya rencana dapat dijalankan dengan baik. Selain itu disini lah dimana keterampilan sebagai seorang pemimpin dibutuhkan karena pemimpin yang mampu memimpin timnya dalam menjalankan strategi dan keputusan dapat menyelamatkan suatu bisnis dalam krisisnya.

Every crisis has a beginning, middle, and an end, and the coronavirus crisis is no different. Consider the differences between what was, is, and will be. Some organizations will be able to withstand this future as it develops. This future will be disastrous for others. The decisions made by executives and their teams in the midst of this crisis will have a big impact on how they fare. Executives need to be good leaders and managers during crises because they are rife with complexity and change. You must deploy resources right away and make quick decisions. The action is swift, and the pace is quick. What we’ve discovered is that over-managing and under-leading are common during crises. The best leaders skillfully traverse choppy waters, saving lives and revitalizing businesses and communities. Centralizing the response too much All of a sudden, you’ve added more levels of approval for small choices. Leaders need to accept that they can’t have it all. He made it quite obvious that the FBI was in charge of the investigation, Boston’s mayor wanted to «manage his streets,» and that the experts in the numerous organizations engaged were most qualified to make the majority of calls at any one time.

Artikel tersebut membahas mengenai perbedaan kepemimpinan dan manajemen dalam mengatasi krisis. Dalam menghadapi krisis diperlukan kemampuan untuk memimpin, menginspirasi, dan memotivasi orang-orang yang terlibat baik individu atau dibentuk tim. Kepemimpinan harus mampu melihat keseluruhan gambaran dan membuat keputusan strategis dalam situasi yang sulit. Kemudian di sisi lain, manajemen dalam menghadapi krisis diperlukan kemampuan untuk mengatur dan mengelola tugas-tugas yang harus diselesaikan dalam jangka waktu yang ditentukan agar krisis dapat teratasi dengan efektif dan efisien. Beberapa hal yang difokuskan manajemen dalam menghadapi krisis seperti hal-hal utama yang diperlukan, permasalahan bagaimana suatu kegiatan seharusnya berjalan, siapa saja yang terlibat dan perannya, dll. Dengan adanya krisis ini, membutuhkan kemampuan dalam kepemimpinan dan manajemen. Kepemimpinan memberikan pengarahan dan tujuan yang harus dicapai pada individu atau tim tersebut, sementara manajemen menjamin tugas-tugas yang harus diselesaikan dengan baik. Refleksi dari artikel ini adalah bahwa kepemimpinan dan manajemen memiliki bagian yang penting dalam menghadapi krisis. Kepemimpinan memberikan arah dan visi yang perlu dilakukan tim untuk melalui situasi yang sulit. Pemimpin memiliki tugas untuk menyatukan tujuan dan tindakan bagi semua anggota yang menjalaninya agar keseluruhan kegiatan bisa dilakukan dengan baik, sementara manajemen mengatur dan memberikan gambaran yang diperlukan untuk menangani tugas-tugas yang harus diselesaikan. Dengan manajemen ini, maka semua bisa lebih terstruktur, dan mengurangi risiko terjadinya kesalahan.

Abdullah Mushlih_2602170000_LG76 Artikel ini mengajarkan pemimpin untuk berhati-hati saat perusahaan atau organisasi yang sedang ia pimpin mengalami krisis. Berdasarkan artikel ini, pemimpin hanya dianjurkan untuk memberi arahan untuk keputusan yang sulit kepada bawahannya karena apabila seorang pemimpin terus fokus kepada krisis yang sedang dihadapi, ia akan lalai dalam memikirkan strategi jangka panjang, mengingat fokusnya akan terserap oleh krisis yang sedang dihadapi. Seorang pemimpin harus merencanakan dengan matang masa depan dari perusahaan atau organisasi yang ia pimpin. Dengan melakukan hal demikian, pemimpin yang baik akan berhasil melewati masa krisis itu dan dapat menjadikan perusahaan atau organisasi yang dia pimpin menjadi jauh lebih kuat dari sebelumnya. Saya sangat setuju dengan artikel ini, tapi perlu diingat juga hal ini akan dapat terjadi apabila pemimpin dapat melatih manajer-manajernya agar dapat mengatasi krisis-krisis yang akan datang. Menurut saya hal tersebut wajib dilakukan atas nama “mitigasi” krisis karena saya sangat tidak setuju dengan kata-kata “cukup percaya”, memang hal tersebut sangatlah penting dilakukan tapi untuk apa percaya kepada manajer-manajer yang tidak mempunya kemampuan yang mumpuni? Saat membaca artikel ini, saya jadi teringat pengalaman saya bekerja di bawah suatu divisi marketing dari perusahaan real estate. Saat itu saya dihadapkan dengan pemimpin divisi yang cenderung “panikan”setiap kali tim kami mengalami krisis baik kecil maupun besar. Sifat tersebut lumayan mengganggu mental tim saya tapi kami tidak mengerti apa yang salah dari ini. Setelah membaca artikel ini saya disadarkan akan keganjilan dari pemimpin saya. Ketidakpercayaanya terhadap tim yang telah didik, itulah hal yang mengganggu kami. Saya merasa seperti tidak berguna dan merasa tidak dipercaya, seakan-akan saya tidak bisa apa-apa. Sifat “panikan”dari pemimpin saya ini juga menyebabkan kekacauan, bukannya malah membantu menyelesaikan masalah tapi pemimpin saya ini malah memperkeruh suasana. Hal tersebut terjadi berulang kali, hal ini disebabkan dia terlalu sibuk mengatasi krisis yang terjadi sekarang tanpa memikirkan strategi mitigasi untuk kemungkinan krisis kedepannya.

Dalam jangka pendek ataupun jangka panjang, sangatlah sulit untuk memikirkan respon ditengah-tengah krisis. Memang sebagai pemimpin diharuskan untuk memiliki mindset yang baik serta maju jauh kedepan, namun hal tersebut perlu adanya delegasi. Sebagai pemimpin juga, jangka panjang adalah fokus utama dalam hal apapun. Perlu adanya pemikiran jangka panjang agar dapat melihat impact atau dampak dari sebuah keputusan. Perlu adanya kepercayaan kepada orang-orang untuk menangani langsung dan memberikan mereka dukungan serta panduan dalam membuat keputusan di situasi yang sulit. Untuk merencanakan masa depan yang baik, dedikasi adalah hal yang diperlukan, termasuk pengorbanan, tenaga, pikiran, waktu yang bertujuan demi keberhasilan suatu usaha. Disetiap rencana pasti ada hambatan, hambatan tersebut akan memperlambat jalannya suatu keberhasilan, maka dari itu menetapkan arah yang sesuai untuk organisasi yang dimiliki adalah suatu keharusan. Hambatan tersebut juga akan terus menerus muncul dalam beberapa minggu, bulan, bahkan bertahun-tahun. Menetapkan arah yang benar serta sesuai untuk suatu organisasi akan membantu plan atau rencana masa kedepannya. Cara untuk menetapkan arah suatu organisasi atau apapun, salah satu hal yang dapat dilakukan yaitu berkomitmen pada suatu tujuan. Dalam berkomitmen tujuan yang jelas serta spesifik sangatlah diperlukan agar rencana-rencana tersebut tahap demi tahap dapat terialisasikan. Namun, komitmen juga ada batas waktu yang dapat ditentukan, batas waktu tersebut bertujuan untuk tidak terjadi ulur mengulur waktu antara planning atau rencana dengan yang dilakukan (misi). Maka dari itu, mari berfokus dengan apa yang terjadi kedepannya bukan apa yang terjadi saat-saat ini, persentase keluar dari masa-masa krisis akan lebih besar apabila fokus dengan hal-hal kedepan.

Saat berada ditengah krisis anda sebagai pemimpin harus selalu fokus pada jangka panjang. Sebagai pemimpin anda harus bisa memimpin orang-orang ke masa depan terbaik. Anda harus mendedikasikan waktu anda untuk merancang masa depan yang lebih baik. Anda harus belajar mempercayai orang-orang anda untuk menangani permasalahan yang akan mereka lalui, agar orang-orang anda dapat mengevaluasi dirinya sendiri. Setelah diteliti dan di observasi oleh para peneliti selama hampir 2 dekade, krisis paling sering dikelola secara berlebihan dan kurang dipimpin. Pemimpin terbaik akan mengarahkan semuanya ke arah yang terbaik. Namun, telah ditemukan bahwa banyak pemimpin yang jatuh ke dalam satu atau lebih jebakan kepemimpinan seperti berikut: 1. Mengambil pandangan yang sempit 2. Tergoda dengan mengelola 3. Terlalu memusatkan tanggapan 4. Melupakan faktor manusia Menurut saya, kepemimpinan yang baik adalah dimana seorang pemimpin tersebut dapat mendorong atau menginspirasi orang-orangnya untuk selalu maju ke depan. Seorang pemimpin harus dapat mengajari para bawahannya untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Menjadi seorang pemimpin ditengah-tengah krisis merupakan hal yang sulit, namun kita harus selalu memikirkan segala hal untuk jangka panjang. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat membimbing bawahannya dengan baik, karena SDM merupakan hal yang penting dalam suatu perusahaan. Dengan mengelola SDM dengan baik dan benar maka dapat membantu pemimpin untuk selalu berpikir terbuka dan luas akan suatu hal.

2540133152_Clara Carolina Artikel yang berjudul “Leaders, Don’t Just Respond to the Moment – Plan for the Future” yang diadaptasi dari artikel “Are You Leading Through the Crisis or Managing the Response” membahas mengenai pentingnya kepemimpinan yang efektif pada saat krisis virus corona yang mengakibatkan kekacauan dan sangat mempengaruhi masyarakat dunia. Adanya situasi Covid-19 ini mempengaruhi banyak pihak yang diuntungkan maupun dirugikan. Terlebih lagi di tengah adanya krisis virus corona yang terjadi saat ini, tentunya sangat penting untuk memiliki jiwa kepemimpinan yang efektif. Hal ini bermanfaat untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan yang mendesak serta membantu dalam mempercepat penyelesaian krisis. Namun dalam prosesnya ada beberapa hal yang harus dihindari oleh pemimpin, seperti melihat pandangan secara sempit, tergoda untuk mengelola sendiri, memuaskan respon secara berlebihan, serta melupakan faktor manusia. Dalam situasi seperti ini, dibutuhkan pemimpin yang cepat tanggap, bertanggung jawab, mengetahui prioritas, serta saling mendukung untuk dapat tercapainya suatu tujuan. Tidak hanya itu, pemimpin juga harus memiliki keseimbangan fokus jangka pendek dan jangka panjang untuk dapat mengahadapi masa krisis dengan tepat. Pemimpin yang baik harus dapat melihat peluang dengan cepat serta mengatasi berbagai hambatan yang muncul di masa mendatang. Selain itu, untuk dapat tercapainya tujuan diperlukan kekompakan untuk setiap anggotanya. Oleh karena itu, setiap anggota perlu memiliki karakter yang baik serta mendukung keputusan pemimpin.

Artikel yang berjudul “Leaders, Don’t Just Respond to the Moment – Plan for the Future” yang diadaptasi dari artikel “Are You Leading Through the Crisis or Managing the Response” membahas mengenai pentingnya kepemimpinan yang efektif pada saat krisis virus corona yang mengakibatkan kekacauan dan sangat mempengaruhi masyarakat dunia. Adanya situasi Covid-19 ini mempengaruhi banyak pihak yang diuntungkan maupun dirugikan. Terlebih lagi di tengah adanya krisis virus corona yang terjadi saat ini, tentunya sangat penting untuk memiliki jiwa kepemimpinan yang efektif. Hal ini bermanfaat untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan yang mendesak serta membantu dalam mempercepat penyelesaian krisis. Namun dalam prosesnya ada beberapa hal yang harus dihindari oleh pemimpin, seperti melihat pandangan secara sempit, tergoda untuk mengelola sendiri, memuaskan respon secara berlebihan, serta melupakan faktor manusia. Dalam situasi seperti ini, dibutuhkan pemimpin yang cepat tanggap, bertanggung jawab, mengetahui prioritas, serta saling mendukung untuk dapat tercapainya suatu tujuan. Tidak hanya itu, pemimpin juga harus memiliki keseimbangan fokus jangka pendek dan jangka panjang untuk dapat mengahadapi masa krisis dengan tepat. Pemimpin yang baik harus dapat melihat peluang dengan cepat serta mengatasi berbagai hambatan yang muncul di masa mendatang. Selain itu, untuk dapat tercapainya tujuan diperlukan kekompakan untuk setiap anggotanya. Oleh karena itu, setiap anggota perlu memiliki karakter yang baik serta mendukung keputusan pemimpin.

seorang peminpin wajib menentukan pola secara janka panjang dan presisi sehingga kemudian peminpin bisa tau apa yang ingin dia lakukan, pasti semua peminpin menginginkan semua karyawan dan dan orang yang berada di sekitar dia bisa merealisasikan masa depan yang terbaik bagi mereka. namun jadi peminpin juga bukanlah hal yang mudah karena harus memikirkan jangka panjang bukan hanya jangka pendek saja dan harus terfokus pada jangka panjang tersebut selain itu juga seorang peminpin harus percaya kepada orang orang di sekitar dia dan juga harus memberikan kepercayaan tersebut sehingga menjadi peminpin bukanlah hal mudah. setiap ada masalah atau sebagainya pemipinlah juga yang harus mengambil keputusan karena semua kendali ada di bawah peminpin Keputusan juga harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan, agar dapat menyelesaikan masalah atau hambatan dengan tepat dan bisa bertahan dalam melanjutkan masalah masalah yang akan datang. Kemudian peminpin juga pastinya memiliki strategi untuk rencana dalam jangka panjang untuk tetap fokus pada tujuan utama yaitu merealisasikan masa depan yang sukses bagi pemimpin dan juga orang yang membantu pemimpin untuk tetap berada di jalan kesuksesan. Sebagai contoh tony fernandes selaku bos air asia maskapai berbiaya hemat terbesar dibalik strategi keputusan besar dengan membeli maskapai air asia seharga 1 ringgit dengan catatan air asia mempunyai hutang 11jt dolar kemudian fernandes menambahkan slogan “now everyone can fly” dan terbukti banyak warga yang tertarik dengan air asia

In conclusion, the importance of education cannot be overstated. It is an essential tool for personal and societal development, creating opportunities for individuals to improve their lives and contribute positively to their communities. Education provides individuals with the skills and knowledge necessary to navigate and succeed in a rapidly changing world, enabling them to adapt to new challenges and opportunities. Moreover, education plays a critical role in addressing broader social and economic issues, such as reducing poverty, promoting gender equality, and fostering economic growth. Educated individuals are better equipped to participate in the labor market, which can lead to higher incomes and better standards of living for themselves and their families. In turn, this can contribute to the economic growth and development of their communities and countries. Additionally, education has been linked to improved health outcomes, reduced crime rates, and greater social cohesion. In short, education is an essential human right that should be accessible to all. It is a powerful tool for personal and societal development, providing individuals with the skills and knowledge they need to succeed in a rapidly changing world. Moreover, education plays a critical role in addressing broader social and economic issues, promoting inclusive and sustainable development for all. As we move forward, it is vital that we continue to prioritize education and invest in its development, ensuring that all individuals have access to quality education and the opportunities it provides.

In conclusion, as a leader, we need to be able to control a crisis, and we need to focus on the long-term response to a crisis, it's our job to lead people into the best possible future, and we need to delegate and trust our people to handle the immediate response, also provide them with support and guidance. we need to anticipate obstacles in the next day, month, or year.

as a leader we need to focus on the long-term crisis, we need to delegate and trust our people to handle the immediate crisis response, we need to give our people support and guidance, and also we need to anticipate obstacles in the next day, month or year.

ya saya setuju sebagai seorang yang mungkin kepedanyan akan memimpin sebuah perusahaan setidaknya harus bisamenangani masalah kreisis dan bisa merespon masalah yang adadi sebitar lingkungan bisnisnya baik itu dalam jangaka pendek , sedang ataupun panjang sudah merupana hal yang wajar menurut saya jika seorang pemimpin, memimpin semua oarang yang ada di bawah nya untuk melakukan tugas - tugas yang ada untuk keberlangsungan berjalanya sebuah perusahaan untuk itu hal - hal yang dapat di lakukan oleh melakukan delegasi mengambil kepercayan orang - orang yang kedepannya akan kita pimpin , sebagai pemimpin juga kita harus memepercayai orang - orang yang kita berikan tugas lalu memberikan mereka panduan serta juga arahan dan mendukung mereka dalam membuat keputusan , sebagai seorang pemimpin saya harus berpikir mengenai hal - hal yang akan menghambat yang akan muncul dalam beberapa minggu, bulan, dan bahkan tahun ke depan, dan menetapkan arah yang sesuai untuk organisasi , jika kita sebagai orang yang memimpin dapat fokus dalam hal tersebut , kemungkinanya untuk kedepanya kita bisa menghindari yang namanya krisis dalam perusahaan dan juga menjadi lebih kuat dari pada yang sebelumnya . sumber :McNulty, E.J., & Marcus, L. (2020). Are You Leading Through the Crisis … or Managing the Response?. Harvard Business Review. From: https://hbr.org/2020/03/are-you-leading-through-the-crisis-or-managing-the-response?utm_medium=email&utm_source=newsletter_daily&utm_campaign=mtod_notactsubs

By being a leader you need to be able to lead your team into the better future to meet the goals and needs. When in the middle of crisis, being a leader means you need to be able to focus on a long way ahead of you. You need to learn to trust your team to solving the problems and have a planning ahead that they will face. You will need to be able to dedicate your time to plan the better future and meet the goals for you and your team. Replete with both complexity and change, crises require executives to both lead and manage effectively. When leader have deep trust in the team function, they can focus their efforts on what is necessary to emerge from crisis stronger than before. But when they do not, they micro-manage the response, disrupting the operating system of the response managers and subverting their own desires for a positive result. In my opinion, a good leadership is when you are able to communicate clearly, set the goals and passionate about their work, keep your mind open, respecting your team. Being a leader is not an easy job, but if you passionate about something and keep your mind open for a long way ahead of you, you can ace it.

Artikel dengan dengan judul ‘Leaders, Don’t Just Respond to the Moment — Plan for the Future’ membahas mengenai respon pengusaha sebagai pemimpin dalam menghadapi krisis yang dialami dalam suatu bisnis. Terjadinya krisis yang berdampak bagi perusahaan memang sulit dihindari karena sifatnya tidak dapat dikontrol dan tidak terduga, namun tidak membuat seorang pengusaha membiarkan hal ini begitu saja. Krisis sangat wajar terjadi dan dihadapi setiap wirausaha, sebagai seorang pengusaha dan pemimpin perusahaan, sudah seharusnya dapat fokus terhadap masa depan dengan pola pikir jangka panjangnya, jangan hanya berfokus pada hal yang terjadi sekarang ataupun hari ini saja, lalu sebagai seorang pemimpin kita harus mampu mengantisipasi hambatan-hambatan yang akan dialami besok, beberapa minggu, bulan, tahun ke depan, bisa dengan melakukan analisis terkait pemetaan untuk penanganan krisis yang dapat membantu perusahaan, karena terdapat beberapa jenis dampak dari krisis dalam bisnis, seperti mikro, minor, medium, major, atau fatal. Percayakan pada orang-orang kepercayaan pada perusahaan, seperti orang di bidang operasional, corporate communication atau top management dalam menangani krisis yang dialami. Refleksi yang dapat saya kemukakan adalah, sebagai seorang pemimpin kita harus bersikap tegas dan memiliki pola pikir panjang, mampu memutuskan suatu keputusan yang sulit dengan tidak berdiam diri menghadapi hal yang terjadi sekarang, namun menangani suatu krisis yang mungkin saja terjadi di kemudian hari, dengan ini pengusaha dapat menangani suatu krisis di masa depan dengan baik dan cepat terselesaikan.

Sebagai seorang leader, Anda harus berpikir jangka panjang. Meski ada masalah, leader harus tetap bisa berpikir dengan baik. Tugas leader adalah memimpin orang-orang dalam kelompoknya menjadi lebih baik lagi. Sebagai seorang leader, Anda juga perlu memahami rekan-rekan Anda. Kepercayaan diperlukan untuk menerima tanggapan dari orang lain yang membantu kita lebih memahami rekan-rekan kita. Tawarkan dukungan dan saran saat membuat keputusan. Seorang leader harus mengatur waktunya dengan baik dan siap menghadapi masalah di masa depan. Fokus pada tujuan dan inilah cara kita melewati masalah yang ada. Dari artikel diatas, saya belajar bagaimana menjadi leader yang lebih baik. Saya diajari untuk lebih memahami rekan-rekan saya agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan dengan benar dan tepat waktu. Sebagai seorang leader, saya harus bisa berpikir dengan baik bahkan ketika ada masalah. Hal ini diperlukan karena sebagai leader, keputusan dibuat oleh leader. Leader yang baik menciptakan teman dan tujuan yang baik. Saya harus bisa mengerti rekan setim saya, jika mereka memberi saran atau jika mereka memiliki masalah saya harus menerima dan bisa membantu. Rekan satu tim yang tepercaya juga mempromosikan hubungan baik di dalam grup. Segala sesuatu yang Anda inginkan dapat tercapai dalam hubungan yang baik. Sebagai seorang leader, saya juga harus bisa mengatur waktu dengan baik dan fokus pada tujuan yang diinginkan.

Penting bagi kita untuk menjadi pemimpin pada zaman ini, khususnya bagi kita calon-claon wirausahawan yang nanti akan terjun langsung dalam dunia bisnis. Maka dari itu penting untuk kita belajar menjadi pemimpin yang baik dan benar adanya. Penting juga bagi seorang pemimpin karena di dalam sebuah perusahaan kita akan menjadi pemimpin yang menggambarkan atau mencerminkan sikap, prilaku, dan nilai-nilai yang nantinya akan di contoh oleh bawahan atau karyawan kita. Sebagai seorang pemimpin kita dituntut untuk fokus dalam jangka panjang. Tugas dasar dari seorang pemimpin adalah membawa seluruh bagian dalam perusahaan ke arah yang lebih baik dan untuk mencapai visi dan misi yang sebelumnya sudah dibuat. Jika kita bisa fokus dengan apa yang akan kita capai, tentunya akan membawa dampak yang sangat baik dalam perusahaan dan dapat membawa perusahaan keluar dari krisis. Penting bagi kita mengetahui sebagau seorang pemimpin itu bukan sekadar memerintah bawahnya. Tugas kita sebagai seorang pemimpin adalah untuk menetapkan arah, membangun visi yang tepat untuk perusahaan, dan menciptakan sesuatu yang baru yang sifatnya membangun menju ke arah yang lebih baik. Penting bagi kita sebagai calon pemimpin memiliki relasi yang baik juga dengan karyawan atau bawahan kita, hal tersebut dilakukan karena untuk menciptakan kerjasama yang baik, jika kerja yang diberikan optimal dan maksimal tentu saja akan membawa perusahaan kita menuju ke arah yang lebih baik lagi.

Dari artikel diatas merupakan seorang pemimpin yang sedang mengalami krisis. Seorang pemimpin itu harus memiliki pemikiran yang panjang, tentu hal ini tidak mudah bagi seorang pemimpin karena seorang pemimpin juga harus merasa dipercaya oleh rekan kerjanya. Dengan seorang pemimpin merasa dipercaya oleh orang lain maka pemimpin akan meminimalisir hambatan yang akan munculnantinya.

Nayla Jasmine (2602128775) Artikel yang saya baca diterbitkan oleh Harvard Business Review dengan judul "Are You Leading Through the Crisis … or Managing the Response?" membahas mengenai situasi krisis yang perlu dihadapi dengan kepemimpinan yang baik. Dalam situasi krisis, diperlukan pemimpin yang mengatur secara efektif dan membuat keputusan yang benar. Sebagai pemimpin, kita harus melihat situasi dan keadaan secara luas agar dapat menyusun strategi yang tepat. Pemimpin yang baik harus mengantisipasi situasi yang akan terjadi di masa depan agar dapat mempersiapkan diri untuk perubahan. Pemimpin yang baik juga harus memberikan kepercayaan, dukungan, dan arahan terhadap anggota organisasi yang berkaitan. Berdasarkan artikel tersebut, dapat dipahami bahwa untuk menjadi pemimpin yang baik diperlukan banyak hal, karena seorang pemimpin memiliki peran yang sangat besar dalam berjalannya suatu organisasi. Pemimpin yang berkualitas dan kompeten tentunya akan menghasilkan outcome yang baik. Oleh karena itu, sebagai pemimpin kita harus mengerti cara untuk menghadapi situasi krisis yang suatu hari mungkin terjadi. Pemimpin juga tidak seharusnya mengatur semua sendiri, karena diperlukan teamwork namun dengan arahan dan dukungan dari seorang pemimpin. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, diperlukan pemimpin yang mengayomi anggota lainnya.

Berikut ini adalah ulasan singkat mengenai artikel berjudul Are You Leading Through the Crisis… or Managing the Response? Atau dalam Bahasa Indonesianya adalah Apakah Kamu Memimpin Melalui Krisis… atau Mengelola Tanggapan? Dibutuhkan seorang pemimpin yang baik untuk mengelola organisasi dalam keadaan baik-baik saja maupun sedang dalam krisis. Diperlukan kecepatan dan ketepatan dalam membuat pilihan, hal ini penting untuk mengelola organisasi secara efektif. Dalam mempelajari leadership and people management, kecepatan dan ketepatan seorang pemimpin sangatlah diperlukan dalam memimpin sebuah organisasi, terlebih dalam keadaan yang kurang memadai seperti pandemi. Berikut adalah tiga poin dalam mengambil keputusan yang tepat dengan cepat: melihat melalui pandangan yang terfokus, memiliki semangat untuk mengelola, dan mengutamakan tanggapan.