Laporan keuangan adalah catatan tertulis yang mencatat kegiatan bisnis dan kinerja keuangan suatu perusahaan. Dalam laporan keuangan, kita dapat melihat neraca, laopran laba rugi, dan laporan arus kas. Dalam laporan keuangan ini juga kita dapat melihat/mengetahui break-even point dari sebuah perusahaan.

Break-even point (BEP) sebuah perusahaan adalah titik dimana total dari fix dan variable expenses sama dengan sales revenue. Di titik ini juga profit akan sama dengan nol dan cash flow tidak positif atau pun negatif.

Salah satu manfaat utama dari break-even point ini adalah untuk mengira-ngira berapa harga jual minimal sebuah produk supaya perusahaan tidak rugi. Break-even point juga dapat digunakkan oleh perusahaan untuk mengira-ngira berapa jumlah barang yang harus diproduksi agar total pendapatan atau keuntungan dapat menutupi pengeluaran serta memberikan profit kepada perusahaan.

Untuk mengetahui break-even, kita bisa memakai perbandingan survival breakeven analysis. Persamaan dasar survival break even analysis adalah EBDAT (Earnings Before Depreciation, Amortization, and Taxes) = Revenues (R) – Variable Costs (VC) – Cash Fixed Costs (CFC). Cash fixed cost merupakan total dari fixed operating dan fixed financing cost.