Magang adalah kegiatan pembelajaran di luar kampus yang dilakukan oleh mahasiswa. dan magang yang dilakukan oleh mahasiswa Teknik Industri umumnya dalam bentuk praktik kerja di perusahaan atau institusi industri. Tujuannya adalah untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari di perkuliahan ke dalam dunia nyata, serta memahami proses bisnis dan operasional secara langsung.

Magang biasanya dilakukan pada semester akhir dan menjadi bagian dari kurikulum pendidikan tinggi berbasis Kampus Merdeka atau program Praktik Kerja Lapangan (PKL). Mahasiswa ditempatkan di berbagai sektor industri seperti manufaktur, logistik, konsultan, atau teknologi, sesuai dengan bidang minat dan kompetensi yang ingin dikembangkan.

Sebelum membahas lebih lanjut mengapa magang penting bagi mahasiswa Teknik Industri, perlu dibahas terlebih dahulu ap aitu Teknik Industri. Teknik Industri merupakan keilmuan teknik yang berfokus pada perancangan, peningkatan, dan instalasi sistem terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, peralatan, informasi, dan energi. Keilmuan ini menggabungkan pendekatan multidisiplin yang mencakup matematika, fisika, ilmu sosial, serta prinsip dan metodologi rekayasa untuk menspesifikasikan, memprediksi, dan mengevaluasi hasil dari sistem tersebut.

Lulusan Teknik Industri memiliki kompetensi dasar dan kompetensi khusus yang dirancang untuk memenuhi standar nasional dan kebutuhan dunia industri, sebagaimana diatur dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan kurikulum inti BKSTI (Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia).

Kompetensi khusus dari lulusan Teknik Industri lebih teknis dan mendalam, sesuai dengan bidang keahlian teknik industri, meliputi: Perencanaan dan pengendalian produksi serta manajemen operasi, Analisis sistem kerja dan ergonomi untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan kerja; Manajemen kualitas dan rekayasa keandalan; Supply chain management dan logistic; Optimasi sistem industri menggunakan metode kuantitatif seperti simulasi, statistik, dan riset operasi

Selain itu kompetensi khusus Teknik Industri berkaitan dengan Penggunaan teknologi informasi dan sistem enterprise dalam pengambilan keputusan, Data Analytics dan Business Intelligence termasuk penggunaan Excel, Python, SQL, Power BI, atau Tableau; Simulasi dan Optimasi Sistem Industri; Pemahaman Otomasi dan IoT berupa pengetahuan tentang sistem kendali otomatis, sensor, PLC, dan integrasi IoT dalam lingkungan manufaktur modern; dan Manajemen Proyek dan Transformasi Digital

Mahasiswa Teknik Industri dapat meraih kompetensi khusus yang relevan dengan tren teknologi melalui program magang yang terstruktur dan sesuai dengan bidang keahlian. Selama magang, mahasiswa terlibat langsung dalam proses industri seperti perencanaan produksi, pengendalian kualitas, analisis data operasional, hingga implementasi sistem digital seperti ERP dan IoT. Dengan bimbingan mentor industri, dan dosen pembimbing di Kampus, mahasiswa belajar menggunakan perangkat lunak profesional seperti Excel, Power BI, atau simulasi sistem, serta memahami alur kerja nyata yang tidak selalu tercermin dalam perkuliahan. Pengalaman ini memperkuat pemahaman teknis sekaligus membentuk pola pikir sistematis dan analitis yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

Data berikut menunjukkan adanya pertumbuhan lowongan magang lulusan Teknik industri dari tahun 2020 s.d 2025 berdasarkan estimasi dari program Magang Berdampak Kemdikbud dan tren lowongan kerja di sektor industri:

Proses pembentukan keahlian melalui magang terjadi secara bertahap: dimulai dari observasi, dilanjutkan dengan partisipasi aktif dalam proyek, dan diakhiri dengan refleksi serta evaluasi hasil kerja. Mahasiswa belajar berkomunikasi lintas fungsi, menyusun laporan teknis, dan memberikan rekomendasi berbasis data. Tantangan nyata di lapangan, seperti keterbatasan sumber daya atau dinamika tim kerja, menjadi sarana pembelajaran soft skills seperti problem solving, adaptasi, dan kepemimpinan. Dengan demikian, magang bukan hanya sarana penerapan ilmu, tetapi juga jembatan penting menuju profesionalisme dan kesiapan kerja di era industri digital.

Selain ada kebutuhan dari mahasiswa Teknik Industri untuk mempraktekan keilmuan dan mengasah kemampuan teknik, terdapat kebutuhan dari Industri atau perusahaan  terhadap mahasiswa Teknik Industri untuk magang di berbagai departemen. Dari estimasi data di atas, terjadi peningkatan signifikan dalam permintaan magang, dari sekitar 1.200 posisi pada tahun 2020 menjadi kurang lebih 4.800 posisi pada tahun 2025. Terdapat kenaikan kebutuhan mencerminkan transformasi industri menuju digitalisasi, otomatisasi, dan kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki kompetensi praktis di bidang supply chain, data analytics, dan manajemen operasional. Jika ditelusuri berdasarkan info lowongan dapat dikatakan bahwa sektor yang paling aktif membuka peluang magang untuk mahasiswa Teknik Industri antara lain: manufaktur, logistik, teknologi informasi, dan konsultan proses bisnis.

Sumber:
https://simbelmawa.kemdikbud.go.id/magang/landing-page
https://id.jobstreet.com/id/teknik-industri-jobs