Perkembangan Teknologi Dalam Supply Chain
Teknologi telah menjadi pendorong utama transformasi dalam berbagai sektor industri, termasuk di bidang supply chain. Supply chain atau rantai pasok merupakan sistem kompleks yang menghubungkan berbagai proses mulai dari pengadaan bahan baku hingga distribusi produk akhir ke konsumen. Supply Chain perlu dikelola dengan baik agar biaya yang menyertainya efisien, dan Perusahaan dapat lebih bersaing secara harga, dan menjaga margin keuntungan dari produk dan layanannya. Perkembangan teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam efisiensi, transparansi, dan kecepatan operasional supply chain. Perusahaan yang mengadopsi teknologi baru dalam rantai pasokannya mengalami peningkatan produktivitas yang signifikan.
Beberapa teknologi digital yang diadopsi oleh perusahaan antara lain seperti Enterprise Resource Planning (ERP), Warehouse Management System (WMS), dan Transportation Management System (TMS). Ketiganya memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses supply chain. Dengan sistem ini, data dapat diakses secara real-time, pengambilan keputusan menjadi lebih cepat, dan kesalahan manusia dapat diminimalkan.
Salah satu teknologi yang cukup dibutuhkan di supply chain adalah teknologi dengan kemampuan pelacakan dan pemantauan. Teknologi IoT memungkinkan perangkat fisik seperti sensor dan RFID untuk terhubung ke internet dan saling berkomunikasi. Dalam lingkup supply chain, IoT digunakan untuk melacak lokasi barang, memantau kondisi penyimpanan (seperti suhu dan kelembaban), serta mengoptimalkan rute pengiriman. Melalui penerapan teknologi IoT, Perusahaan memiliki kemampuan untuk meningkatkan visibilitas dan kontrol terhadap seluruh rantai pasok.
Pada pengelolaan supply chain, AI dan machine learning digunakan untuk menganalisis data besar (big data). Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan peramalan permintaan, pengelolaan inventaris, dan pengoptimalan jadwal produksi secara lebih efisien. Melalui pemanfaatan algoritma cerdas, perusahaan dapat melakukan antisipasi saat terjadi perubahan pasar dan melakukan tindakan untuk merespons dengan lebih cepat.
Adopsi teknologi yang meningkat pada bidang supply chain ditunjukkan oleh grafik berikut berupa tren adopsi teknologi dalam supply chain dari tahun 2015 hingga 2025.

Grafik memperlihatkan bahwa terdapat peningkatna signifikan dalam pelacakan dan visibilitas supply chain melalui pemanfaatan IoT (McKinsey, 2023), pemanfaatan AI untuk melakukan prediksi permintaan, optimasi inventaris, dan pengambilan keputusan (McKinsey 2023; Statistica, 2023), Pemanfaatan blockhain untuk transparansi dan keamanan data dalam ranti pasok (McKinsey 2023), serta teknologi yang memungkinkan dilakukannya proses otomasi di gudang dan meningkatkan efisiensi operasional (McKinsey, 2023).
Kesimpulannya, perkembangan teknologi dalam supply chain saat ini membuka peluang besar bagi perusahaan untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi operasional. Perusahaan yang terus beradaptasi terhadap inovasi teknologi, dapat membangun rantai pasok yang lebih tangguh, responsif, dan berkelanjutan. Di masa depan, integrasi teknologi yang lebih canggih seperti edge computing dan augmented reality diprediksi akan semakin memperkuat transformasi supply chain global.
Sumber:
https://www.mckinsey.com/capabilities/operations/our-insights/beyond-automation-how-gen-ai-is-reshaping-supply-chains
https://www.mckinsey.com/industries/metals-and-mining/our-insights/succeeding-in-the-ai-supply-chain-revolution
https://www.statista.com/topics/12740/artificial-intelligence-ai-in-indonesia/
Comments :