Dalam dunia perdagangan yang ramai saat ini, procurement berdiri sebagai pilar kritis yang mendukung keberhasilan supply chain dalam operasional perusahaan. Baik itu sebuah startup kecil yang mengamankan pasokan-pasokan penting atau sebuah perusahaan multinasional yang mengelola jaringan hubungan supplier yang kompleks, seni dan ilmu procurement menjadi bagian integral dari aliran yang mulus dari barang dan jasa.

Apa Itu Procurement?

Procurement adalah proses di mana perusahaan memperoleh barang, jasa, atau pekerjaan dari sumber eksternal. Ini melibatkan beberapa tahap, termasuk mengidentifikasi kebutuhan, mencari supplier, bernegosiasi kontrak, dan mengelola proses pembelian. Strategi procurement yang efektif tidak hanya memastikan bahwa perusahaan mendapatkan nilai terbaik untuk uangnya tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan keberlanjutan.

Pentingnya Hubungan dengan Supplier

Inti procurement yang efektif terletak hubungan dengan supplier. Membangun dan memelihara hubungan yang kuat dengan supplier adalah kunci untuk memastikan kualitas dan keandalan barang dan jasa. Pendekatan kolaboratif dapat menghasilkan harga yang lebih baik, waktu pengiriman yang lebih baik, dan inovasi yang lebih besar. Supplier yang merasa dihargai lebih mungkin untuk memberikan layanan yang lebih baik dan berbagi ide-ide baru yang dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.

Selain itu, hubungan yang kuat dengan supplier dapat menjadi keuntungan besar saat menghadapi krisis. Misalnya, selama pandemi COVID-19, perusahaan dengan hubungan supplier yang solid lebih mampu survive dari gangguan rantai pasokan dan menjaga kelangsungan bisnis. Hal ini menekankan pentingnya investasi dalam kemitraan jangka panjang daripada hanya fokus pada interaksi transaksional.

 

Procurement dan Inovasi

Di market yang bergerak cepat saat ini, procurement adalah penggerak kunci inovasi. Dengan mencari dan bermitra dengan supplier-supplier inovatif, perusahaan dapat mengakses teknologi dan bahan baku terbaru. Ini tidak hanya membantu dalam mengembangkan produk baru tetapi juga dalam meningkatkan yang sudah ada.

Sebagai contoh, dalam industri teknologi, tim procurement sering bekerja sama erat dengan supplier untuk mengintegrasikan kemajuan terbaru dalam perangkat keras dan perangkat lunak ke dalam produk mereka. Kolaborasi ini dapat menghasilkan peningkatan signifikan dalam kinerja dan fungsionalitas, memberikan perusahaan keunggulan kompetitif.

Inovasi dalam procurement tidak terbatas pada produk. Ini juga meluas ke proses dan strategi. Perusahaan semakin memanfaatkan data analytics untuk mengoptimalkan operasi procurement. Dengan menganalisis pola pembelian dan tren pasar, para profesional procurement dapat membuat keputusan yang lebih informasional, menghasilkan penghematan biaya dan peningkatan efisiens

 

Peran Procurement

  1. Manajemen Biaya

Procurement yang efektif membantu perusahaan mengelola dan mengurangi biaya dengan bernegosiasi untuk persyaratan yang menguntungkan dengan pemasok serta mengoptimalkan strategi pembelian.

  1. Manajemen Hubungan Pemasok

Membangun hubungan yang kuat dengan pemasok memastikan keandalan, kualitas, dan inovasi, yang menghasilkan kemitraan jangka panjang yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.

  1. Mitigasi Risiko

Procurement melibatkan penilaian dan pengelolaan risiko terkait dengan gangguan rantai pasokan, memastikan kelangsungan bisnis dan ketangguhan.

  1. Sustainability

Menggabungkan praktik berkelanjutan dalam procurement membantu perusahaan meminimalkan dampak lingkungan dan mempromosikan standar etis dalam rantai pasokan mereka.

  1. Inovasi

Dengan berkolaborasi dengan pemasok yang inovatif, procurement mendorong perbaikan produk dan proses, memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.

 

Tantangan dalam Procurement

  1. Gangguan Rantai Pasokan

Bencana alam, ketidakstabilan politik, dan pandemi dapat mengganggu rantai pasokan, menimbulkan tantangan signifikan bagi para profesional procurement.

  1. Fluktuasi Harga

Harga pasar yang fluktuatif untuk bahan baku dan komoditas dapat memengaruhi manajemen biaya dan perencanaan anggaran.

  1. Kepatuhan Regulasi

Mematuhi beragam regulasi di berbagai wilayah dapat menjadi kompleks dan memakan waktu.

  1. Menyeimbangkan Biaya dan Kualitas

Memastikan produk memiliki kualitas tinggi sambil menjaga biaya rendah merupakan tantangan yang berkelanjutan dalam procurement.

  1. Transparansi dan Etika

Memelihara standar etis dan transparansi di seluruh rantai pasokan global dapat sulit, terutama dengan banyaknya tingkat pemasok.

 

-PYP-