Supply Chain Management (manajemen rantai pasok) itu seperti menyelesaikan teka-teki besar yang digunakan oleh perusahaan untuk memastikan produk mereka sampai dari titik A ke titik B dengan lancar.

Bayangkan kamu adalah pemilik perusahaan yang membuat susu segar dalam kemasan. Terlihat sederhana, hanya susu yang dimasukkan ke dalam botol. Namun sesungguhnya produk susu yang biasa kamu minum terdiri dari banyak hal selain susu itu sendiri. Perusahaan juga harus mendatangkan botol, label, sedotan, foil alumunium agar bisa ditusuk sedotan, tinta untuk mencetak expired date, perasa buatan stroberi ataupun cokelat, kardus, dan lakban untuk menutup kardus.

Bahan-bahan itu tadi didatangkan dari tempat yang berbeda sebelum mereka berakhir di tanganmu. Perjalanan setiap bahan, mau dari supplier ke pabrik, pabrik ke gudang, gudang ke toko, itu semua adalah bagian dari supply chain. Perusahaan bekerja keras untuk membuat proses ini efisien, sehingga bahan baku susu bisa tiba dengan segar dan tepat waktu.

Dalam supply chain, setiap langkah penting. Mari kita pikirkan tentang produk susu terkait contoh sebelumnya. Tanpa perencanaan yang tepat, susu diolah dalam kondisi tidak segar dan tidak dapat segera dipacking karena botolnya belum ada. Begitu juga susu tanpa kardus, maka perusahaan kesulitan menyimpannya ke dalam gudang.

Jika produksi susu sangat cepat, namun proses pemindahan susu ke gudang dilakukan 1 botol per 1 botol, maka dapat menyebabkan bottleneck. Sederhananya bottleneck itu macet yang menandakan bahwa rantai pasok tersebut tidak efisien dan menyebabkan kerugian untuk perusahaan. Maka dari itu, diperlukan penanganan supply chain yang tepat.

Supply chain yang efisien membantu menjaga biaya tetap rendah dan memastikan produk tersedia kapan dan di mana kamu butuhkan. Mereka melibatkan banyak perencanaan, koordinasi, dan komunikasi antara perusahaan dan orang-orang yang berbeda.

Beberapa departemen yang terlibat dalam supply chain diantaranya adalah procurement, warehouse, QC/QA (Quality Control / Quality Assurance), PPIC (Production Planning and Inventory Control), Produksi, Logistik, dan Sales. Procurement melibatkan proses memilih dan memperoleh bahan baku atau material penunjang lainnya dari pemasok yang tepat, dengan mempertimbangkan kualitas, harga, dan kemampuan pengiriman sesuai jadwal. Setelah material diterima, gudang memainkan peran penting dalam menyimpan dan mengelola inventory dengan efisien. Dengan memiliki sistem gudang yang baik, perusahaan dapat mengoptimalkan ruang penyimpanan dan memastikan barang selalu tersedia saat dibutuhkan.

Setiap material direncakan jumlah dan waktu kedatangannya oleh tim PPIC. Mereka bertanggung jawab atas perencanaan produksi dan memastikan bahwa produksi sesuai dengan permintaan dan tidak terjadi bottleneck ataupun shortage (kehabisan bahan baku di tengah proses produksi ataupun kekurangan output produksi). Setelah produk selesai diproduksi, langkah selanjutnya adalah logistik, di mana produk dikirim dari pabrik ke pelanggan. Ini melibatkan perencanaan rute pengiriman, pengaturan transportasi, dan pemsantauan pengiriman untuk memastikan barang sampai tepat waktu dan dalam kondisi yang baik.

Terakhir, penjualan adalah tahap di mana produk diserahkan kepada konsumen akhir. Dengan memiliki sistem penjualan yang kuat dan strategi pemasaran yang efektif, perusahaan dapat menjual produk dengan sukses dan memastikan kepuasan pelanggan, yang pada akhirnya memperkuat rantai pasokan secara keseluruhan. Dengan semua elemen ini saling terhubung dan beroperasi dengan baik, rantai pasokan dapat berjalan dengan lancar, menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan dan pelanggan.

Dalam dunia yang terus berkembang, supply chain management terus beradaptasi dan berkembang. Konsep seperti Sustainable Supply Chain dan Digital Supply Chain semakin menjadi perhatian, di mana keberlanjutan lingkungan dan integrasi teknologi informasi menjadi fokus utama. Seiring dengan itu, pemahaman tentang supply chain management menjadi kunci dalam menjaga daya saing perusahaan di pasar yang semakin kompleks dan dinamis. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang peran dan tantangan dalam rantai pasokan, perusahaan dapat lebih siap menghadapi perubahan dan mengoptimalkan operasional mereka untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.

Bagiamana? Susu yang biasa kamu minum ternyata mengalami proses yang cukup panjang dan perlu kerja sama yang baik dengan berbagai pihak agar dapat menghadirkan susu botol yang segar dan berkualitas baik.

Jadi, ketika kamu menikmati susu botol, luangkan waktu sebentar untuk menghargai perjalanan rumit yang ditempuh oleh bahan-bahannya untuk sampai ke tanganmu, berkat keajaiban supply chain management.

-PYP-