Daya tarik pariwisata alam dan kehadiran fauna langka seperti komodo menjadi daya tarik gtersendiri bagi wisatawan di Labuan Bajo. Berkembangnya pariwisata Labuan Bajo membawa dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat Labuan Bajo secara khusus dan Indonesia secara luas. Pariwisata yang berkembang pesat menghadirkan pasar bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM.) Sebagai salah satu daerah pariwisata super prioritas (DPSP), Labuan Bajo memiliki beragam potensi khususnya UMKM. Tak hanya Labuan Bajo, produk UMKM dari daerah lain baik di Flores maupun kabupaten lain di NTT juga menawarkan keunikan masing-masing.
Ada sekitar 350 UMKM yang tersebar di seluruh wilayah NTT itu memiliki beragam produk, diantaranya kriya, tenun dan turunannya, aksesori tenun, penginapan, wisata alam, hingga kuliner. Saat ini sector UMKM di Labuan Bajo belum berkembang karena faktor transportasi dan informasi yang akurat. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan digitalisasi UMKM di Labuan Bajo. Pengaduan yang cepat dan akurat sangat dibutuhkan untuk mengatasi segala persoalan yang ada disana.
Agar kolaborasi UMKM dengan sektor pariwisata bersinergi semakin baik maka perlu adanya digitalisasi UMKM. Digitalisasi UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas, sehingga dapat mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan, meningkatkan pendapatan masyarakat dan pada akhirnya meningkatkan ekonomi daerah.
Produk UMKM dan layanan jasa wisata akan lebih dikenal sebaiknya menggunakan melalui e-commerce dan didukung dengan promosi melalui media sosial, konsumen akan semakin mengenal dan mudah menjangkau produk UMKM khas Labuan Bajo. Oleh karena itu konsumen dimudahkan dalam mengakses dan membeli produk khas, kuliner serta dapat menggunakan jasa wisata Labuan Bajo. Hal ini akan semakin menambah daya tarik pariwisata Labuan Bajo.
BINUS UNIVERSITY mengembangkan aplikasi mobile yang diharapkan mampu membuat layanan pelaku industri pariwisata dan UMKM menjadi lebih efisien, memenuhi kebutuhan pengguna, dan untuk membangun rasa saling membutuhkan antara pelaku industri pariwisata. Masyarakat dan pemerintah melakukan desain kooperatif untuk membangun aplikasi tersebut. Kegiatan penelitian ini bermitra dengan Diskominfo Kabupaten Manggarai Barat, hasilnya diharapkan dapat diterapkan di Pemerintah Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia.
Pada tanggal 5 – 9 Agustus 2024 Tim Proyek Inisiatif turun ke lapangan untuk melakukan sosialisasi penggunaan Aplikasi MABAR Smart. MABAR Smart terdiri dari 3 menu Utama, yaitu menu Pariwisata, Pengaduan dan UMKM.
Anggota tim terdiri dari 2 Dosen Sistem Informasi yaitu Prof, Dr. Evaristus Didik Madyatmadja, ST., MT. M.Kom dan Dr. Hendro Nindito, S.Si., MMSI serta 2 mahasiswa Sistem Informasi semester 5 yaitu Timotius Anrez dan Kevin Lie.
Gambar 1. Sosialisasi dan Training penggunaan aplikasi MABAR Smart yang dihadiri oleh sekitar 25 orang pelaku UMKM dan Pariwisata di Puncak Waringin, Labuan Bajo
Tim melakukan sosialisasi dan training penggunaan aplikasi MABAR Smart sebagai upaya dalam mendorong komitmen pemberdayaan UMKM melalui keterlibatan lintas sektor dalam meningkatkan daya saing di pasar domestik dan internasional serta penekanan terhadap pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membawa dampak yang relevan di masyarakat serta mendukung pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan komunitas maupun UMKM melalui kolaborasi nasional dan internasional.
Sosialisasi dan training dilaksanakan di Puncak Waringin, SMA St. Aloysius Loyola dan SMK Yosefa.
Gambar 2. Sosialisasi dan Training penggunaan aplikasi MABAR Smart yang dihadiri oleh sekitar 80 orang siswa SMA St. Ignatius Loyola, Labuan Bajo.
... ... ...