Partisipasi 5 Mahasiswa Desain Interior Binus dalam Program BINUS X Nanyang Polytechnic – TF SCALE 2024

Oleh: Phaedra Jocelyne Dewantoro (2602119663), Nadya Brianni Bestari (2602103816), Paramitha Rahma P.S (2602119032), Dominique Michelle Angela (2602052102), Ashley Patricia Hawindy (2602085681)

Program Temasek Foundation Specialists’ Community Action and Leadership Exchange (TF SCALE) 2024 berlangsung selama 4 minggu di Singapura dari tanggal 3 – 16 Maret 2024 dan di Jakarta dari tanggal 19 – 29 Maret 2024.  Projek ini adalah kolaborasi antara Binus University (Indonesia) dan Nanyang Polytechnic (Singapura). Binusian 2026, Paramitha Rahma Puspita Sari, Nadya Brianni Bestari, Ashley Patricia Hawindy, Dominique Michelle Angela & Phaedra Jocelyne Dewantoro adalah 5 mahasiswa Desain Interior yang terpilih untuk ikut serta dalam program ini bersama dengan 10 mahasiswa Binus lainnya.

Program TF Scale yang bertema “Circular Design, Circular Economy & Sustainability in Singapore” ini menitikberatkan pada penyelesaian masalah dan pemikiran desain, dengan penekanan pada solusi yang berkelanjutan sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) PBB. Kami memiliki kesempatan untuk menggali lebih dalam mengenai isu limbah tekstil dan permasalahan yang berkaitan dengan produksi fast-fashion yang semakin meningkat menjadi keprihatinan yang lebih besar, dan melalui client kami, Commenhers.

Sebagai merek yang berbasis di Singapura, Commenhers memiliki fokus yang kuat pada pengolahan kembali bahan-bahan bekas menjadi produk baru yang inovatif. Kami diberikan kesempatan untuk menciptakan koleksi desain dalam bidang fashion yang terdiri dari topi, tas, dan celana, menggunakan bahan-bahan daur ulang untuk menghasilkan prototipe yang akan menjadi bagian dari koleksi fashion Commenhers yang akan diluncurkan pada akhir tahun 2024 ini.

NYP x BINUS Team

Selama dua minggu pertama di Singapura, kami melakukan survei langsung ke beberapa fasilitas pengolahan limbah tekstil, termasuk Cloop & Ginlee Studio, serta menghadiri beberapa sesi yang membahas design thinking dan sustainable fashion di Raffles Design Institute, Asian Civilisations Museum, dan Marina Barrage. Kunjungan ke perusahaan yang mengolah limbah fashion di Singapura merupakan pengalaman yang mengungkapkan betapa pentingnya upaya untuk mengurangi dampak negatif industri fashion terhadap lingkungan. Selama kunjungan tersebut, kami mendapat kesempatan untuk melihat secara langsung bagaimana limbah tekstil dari industri fashion dikumpulkan, dipilah, dan diolah ulang menjadi produk yang lebih berkelanjutan. Kami sangat terkesan dengan inovasi dan teknologi yang digunakan untuk mendaur ulang kain bekas menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali dalam pembuatan produk fashion. Lebih dari itu, kunjungan ini juga membuka mata kami terhadap kompleksitas tantangan yang dihadapi dalam mengelola limbah fashion, mulai dari desain produk yang ramah lingkungan hingga sistem pengumpulan dan pengolahan yang efisien. Pengalaman ini memperkuat keyakinan kami bahwa kolaborasi antara industri, pemerintah, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk masalah lingkungan yang kompleks seperti limbah fashion.

Selain menjalani company-visit atau survey ke lokasi-lokasi tersebut, kami juga diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan para dosen dan melakukan sesi brainstorming dengan masing-masing team yang sudah ditetapkan untuk mempersiapkan presentasi desain dan mockup kami kepada Commenhers. Sesi brainstorm dan diskusi dengan dosen dan tim di Singapura adalah momen yang penuh inspirasi dan produktif. Kami berkumpul untuk menggali ide-ide menarik, mengevaluasi konsep-konsep yang ada, dan merancang solusi inovatif untuk tantangan yang dihadapi. Dalam suasana yang kolaboratif dan terbuka, kami saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan pandangan kami masing-masing. Diskusi dengan para dosen memberi kami wawasan mendalam tentang projek yang kami jalani, sementara berinteraksi dengan tim menghasilkan ide-ide kreatif yang menarik. Setiap anggota tim memberikan kontribusi berharga, dan dengan dinamika yang terciptakan, kami berhasil mengembangkan gagasan-gagasan yang relevan dan berpotensi memiliki keunikan dalam projek yang kami jalani. Setelah itu, kami merasa lebih termotivasi dan siap untuk menerapkan ide-ide tersebut ke dalam proyek kami masing-masing.

Asian Civilization Museum & Sustainable Fashion @ Raffles College

Kami diberi kesempatan untuk berkunjung ke Asian Civilization Museum dan Raffles Design Institute agar kami belajar sekaligus mendapatkan inspirasi terkait project yang akan kami lakukan yaitu merancang koleksi untuk Commenhers. Kami melihat banyak sekali hal yang menarik di ACM, terutama mengenai sejarah Asia dari segi seni. Pada Raffles Design Institute, kami mempelajari bagaimana industri fashion sudah mulai shifting cara mereka men-design baju. Karena bumi kita sudah mengalami banyak perubahan/global warming, kami para designer dapat berperan sebagai agen untuk menyelamatkan bumi. Yaitu salah satunya dengan cara mendaur ulang bahan-bahan untuk membuat fashion yang sustainable dan juga secara estetika menarik untuk masyarakat.

Classifying second-hand clothing and accessories with Cloop

Pada kegiatan company visit ini, kami berkunjung ke company yang disebut sebagai Cloop. Cloop adalah perusahaan di bidang circular fashion yang berfokus pada pengurangan konsumsi berlebihan dan pemborosan dengan membantu konsumen menutup lingkaran tekstil dengan solusi pakaian/tekstil bekas. Disini kami membantu Cloop dengan menyortir barang-barang bekas yang datang di hari tersebut. Barang-barang bekas yang kami sortir sangat beragam, mulai dari atasan, bawahan, topi, perhiasan, hingga tas. Tak hanya menyortir, kami juga diberi kebebasan untuk mengambil beberapa bahan bekas untuk digunakan pada project grup kami masing-masing.

Sustainable “MAKE” bag & Upcycled bag from second-hand t-shirt with Gin Lee Studio

Disini kami tidak hanya belajar, tetapi kami juga secara langsung membuat tas dengan metode yang belum pernah kami lihat sebelumnya, yaitu penggunaan uap untuk membuat motif lipatan yang unik serta permanen pada sebuah produk. Tak hanya menjual produk baru, Gin Lee Studio juga menjual produk-produk yang berasal dari bahan bekas seperti kaos yang tidak digunakan lagi. Tak hanya itu, kami juga diperbolehkan untuk membawa pulang tas yang kami buat di workshop.

Company-visit to Sustainable Singapore Gallery at Marina Barrage

Sustainable Singapore Gallery di Marina Barrage merupakan galeri modern dan interaktif yang memberikan gambaran umum tentang pembangunan circular design di Singapura & Marina Barrage — sebuah proyek three-in-one yang memiliki tiga tujuan yaitu menciptakan sumber pasokan air baru, bertindak sebagai alat pengendalian banjir, dan memberikan daya tarik gaya hidup baru.

Company-Visit to XS-Project & Surat Sobek

Proyek ini merupakan respons terhadap meningkatnya tantangan sosial dan lingkungan yang disebabkan oleh barang-barang yang dibuang. Mereka mengolah sampah konsumen dan perusahaan seperti kantong plastik yang dibeli dari pemulung, papan reklame bekas, pelapis jok mobil, spanduk iklan, dan bendera. Tak hanya fokus ke mendaur ulang barang bekas, tetapi XS Projek mengedepankan kesejahteraan karyawan-karyawannya. Karena menurut XS Projek, Circular Design tidak hanya mengenai produk tetapi juga bagaimana cara memberikan kehidupan yang lebih baik pada orang yang membutuhkan. Hingga hari ini, XS Projek sudah memberikan banyak sekali beasiswa (dari TK hingga jenjang Universitas) dan biaya kesehatan gratis untuk karyawan beserta keluarganya. XS Projek memiliki harapan bahwa dengan memberikan kesempatan hidup yang lebih baik pada orang yang membutuhkan, akan memutuskan siklus kemiskinan dan hidup yang tidak layak.

Setelah itu kami berkunjung ke Surat Sobek untuk mempelajari dan membuat kertas baru dari kertas-kertas bekas yang dicampur menjadi bubur kertas. Hasil akhir dari bubur kertas ternyata memiliki nilai estetika yang tinggi dan sudah digunakan oleh banyak seniman di Indonesia. Surat Sobek juga memiliki ukuran kertas yang beragam, mulai dari notebook yang sangat kecil hingga ukuran kanvas besar yang biasa dipakai oleh seniman.

Berbatik bersama NYP x BINUS Team!

Final Pitching NYP x BINUS Team with Commenhers

Secara keseluruhan, pengalaman TF SCALE mengenai Circular Design merupakan pengalaman yang menginspirasi dan mendalam. Selama menjalani projek ini, kami terpesona oleh kesadaran yang tinggi akan kelestarian lingkungan dan upaya aktif untuk menerapkan desain sirkular dalam kehidupan sehari-hari. Melalui program TF SCALE 2024, kami dapat belajar tentang inisiatif-inisiatif seperti pengelolaan limbah yang efisien dan promosi gaya hidup berkelanjutan. Kami juga mengikuti diskusi dan proyek kolaboratif yang mendorong penggunaan material daur ulang seperti kain-kain dari pakaian bekas yang digunakan untuk projek kolaborasi dengan Commenhers, serta pengembangan produk ramah lingkungan, dan promosi kesadaran masyarakat tentang pentingnya siklus hidup barang. Pengalaman ini tidak hanya memberi kami wawasan baru tentang bagaimana kita dapat menjaga bumi kita, tetapi juga membuat kami untuk terlibat secara aktif dalam upaya pelestarian dalam segala aspek kehidupan.

... ... ...