Usability testing merupakan aspek penting dalam pengembangan produk, yang memungkinkan desainer dan pengembang untuk mengumpulkan umpan balik dari pengguna guna meningkatkan pengalaman pengguna. Namun, ketika berkaitan dengan usability testing, tim proyek sering kali dihadapkan pada pilihan antara melakukan sesi secara remote atau in-person. Setiap pendekatan baik remote maupun in-person memiliki sejumlah keuntungan dan kelemahan, dan memahami situasi yang tepat untuk masing-masing dapat berdampak signifikan pada kesuksesan proses pengujian.
Remote Usability Testing
Remote usability testing sendiri adalah metode evaluasi yang dilakukan untuk mengukur kemudahan penggunaan suatu produk, aplikasi, atau situs web dengan melibatkan peserta yang berada di lokasi yang berbeda dari peneliti atau moderator. Dalam pengujian ini, peserta diberi tugas atau skenario tertentu untuk dievaluasi, dan interaksi mereka dengan produk tersebut diamati melalui teknologi seperti video konferensi, layar berbagi, atau perangkat lunak pengujian khusus. Metode ini memungkinkan perusahaan atau pengembang untuk memperoleh umpan balik dari sejumlah peserta yang lebih besar dan lebih beragam, tanpa memerlukan pertemuan tatap muka fisik.
Usability Testing secara remote melibatkan melakukan sesi pengujian dengan peserta yang berada di lokasi geografis yang berbeda, sering kali menggunakan alat kolaborasi online dan perangkat lunak berbagi layar. Berikut keuntungan dari usability testing secara remote:
Pengujian secara remote menghilangkan kebutuhan biaya perjalanan yang terkait dengan sesi secara langsung, menjadikannya pilihan yang lebih hemat biaya.
Peserta dapat mengikuti sesi secara remote dari kenyamanan rumah mereka sendiri, menghasilkan kelompok peserta yang lebih besar dan lebih beragam.
Pengujian secara remote menawarkan fleksibilitas dalam penjadwalan sesi, memungkinkan peserta memilih waktu yang nyaman bagi mereka.
Peserta berinteraksi dengan produk dalam lingkungan alaminya, memberikan wawasan yang lebih realistis tentang kebiasaan penggunaan mereka.
Selanjutnya, berikut kelemahan dari remote usability testing:
Pengujian secara remote sangat bergantung pada teknologi, yang kadang-kadang dapat menyebabkan masalah teknis seperti konektivitas internet yang buruk atau masalah kompatibilitas perangkat lunak.
Tanpa interaksi tatap muka, mungkin sulit untuk membangun hubungan dengan peserta dan mengukur reaksi mereka dengan tepat.
Mengamati bahasa tubuh peserta dan interaksi fisik mereka dengan produk lebih sulit dalam pengaturan remote, yang berpotensi menyebabkan wawasan yang terlewat.
In-Person Usability Testing
In-person usability testing adalah metode evaluasi di mana peserta langsung berinteraksi dengan produk, aplikasi, atau situs web di bawah pengawasan langsung peneliti atau moderator. Dalam pengujian ini, peserta diberi tugas atau skenario tertentu untuk dievaluasi, dan peneliti mengamati secara langsung interaksi peserta dengan produk tersebut. Observasi dapat mencakup ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan komentar verbal peserta yang digunakan untuk menilai kesulitan atau kebingungan dalam penggunaan produk. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan wawasan yang mendalam tentang cara pengguna berinteraksi dengan produk dalam konteks yang nyata.
In-person usability testing melibatkan melakukan sesi dengan peserta di lokasi fisik, memungkinkan peneliti untuk mengamati secara langsung interaksi mereka dengan produk. Berikut adalah beberapa keuntungan daro in-person usability testing:
Hadir di ruangan yang sama dengan peserta memungkinkan peneliti untuk mengamati perilaku dan reaksi yang halus yang mungkin tidak terlihat dalam sesi secara remote.
Peneliti dapat menanyakan pertanyaan lanjutan dan mengklarifikasi ketidakpastian secara real-time, menghasilkan wawasan yang lebih mendalam.
Sesi secara langsung memfasilitasi kolaborasi di antara anggota tim, memungkinkan brainstorming dan pemecahan masalah yang lebih efektif.
Interaksi tatap muka membantu membangun hubungan dan mendirikan kepercayaan dengan peserta, menghasilkan umpan balik yang lebih terbuka dan jujur.
Dibalik kelebihannya, berikut kekurangan yang harus menjadi pertimbangan tester untuk melakukan in-person usability testing:
Pengujian secara langsung mungkin tidak praktis untuk peserta yang berada jauh atau memiliki keterbatasan mobilitas, menghasilkan kelompok peserta yang lebih kecil.
Pengujian secara langsung memerlukan penyewaan tempat yang sesuai, penyediaan refreshment, dan menutupi biaya perjalanan, menjadikannya pilihan yang lebih mahal dibandingkan dengan pengujian secara remote.
Mengkoordinasikan jadwal untuk sesi secara langsung bisa lebih menantang karena perlu mencari waktu yang nyaman bagi kedua peserta dan peneliti.
Keputusan antara Usability Testing secara remote atau secara langsung pada akhirnya bergantung pada berbagai faktor, termasuk tujuan proyek, kendala anggaran, dan sifat produk yang diuji. Berikut adalah beberapa pertimbangan untuk membantu memandu keputusan Anda:
Jika audiens target Anda tersebar di lokasi yang berbeda, pengujian secara remote mungkin merupakan pilihan yang paling praktis untuk memastikan kelompok peserta yang beragam.
Jika Anda memiliki sumber daya terbatas, pengujian secara remote menawarkan solusi yang lebih hemat biaya dengan menghilangkan biaya perjalanan.
Untuk produk yang melibatkan interaksi fisik atau memerlukan pengamatan perilaku pengguna yang mendalam, pengujian secara langsung mungkin menghasilkan wawasan yang lebih kaya.