BINUS dan Institusi Kesehatan: Bekerja Sama Membangun Masa Depan yang Sehat

Dengan daftar isu kesehatan dan kesejahteraan di Indonesia, kekhawatiran dan desakan untuk menangani isu ini pun semakin bertambah. Akademisi BINUS telah menghasilkan penelitian-penelitian yang berkontribusi dalam menjaga dan mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan dan kesejahteraan melalui jalinan kerja sama dengan institusi-institusi kesehatan lokal, nasional, dan internasional. Berikut ini beberapa penelitian terkini yang dipublikasikan oleh akademisi BINUS tahun 2022:

,

  1. Segmentasi tumor otak menggunakan transformasi gelombang kompleks pohon ganda kepadatan ganda yang digabungkan dengan jaringan saraf konvolusional dan algoritma genetik.

Proses segmentasi gambar sering dihadapkan dengan kontras rendah, batas gambar yang buruk, dan perbedaan gambar (tekstur, warna, atau intensitas) yang membuat identifikasi jaringan tisu normal dan abnormal. Akibatnya, dibutuhkan waktu yang lama untuk membaca dan mendiagnosis pasien tumor otak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan metode-metode hybrid untuk mengoptimalkan proses segmentasi gambar resonansi magnetik otak.

Dalam penelitian ini, gambar tumor otak dibagi menggunakan transformasi gelombang kompleks pohon ganda dengan kepadatan ganda (TGKPGKG), dilanjutkan dengan jaringan saraf konvolusional (JSK), dan dioptimalkan dengan algoritma genetik (AG) yang menghasilkan 48 kombinasi dengan hasil yang sangat baik. Skor F-1 mencapai 99,42% dengan menggunakan 913 data uji gambar. Data pelatihan terdiri dari 1397 hasil MRI normal dan 302 hasil MRI tumor yang telah diubah ukuran menjadi 32 x 32 piksel. TGKPGKG mengubah gambar yang masuk menjadi lebih rinci dibandingkan transformasi gelombang biasa, dan JSK akan mengenali pola gambar keluaran. Di samping itu, algoritma genetik (AG) diterapkan untuk mengoptimalkan bobot dan bias pada lapisan pertama jaringan saraf konvolusional (JSK). Parameter yang digunakan untuk evaluasi meliputi koefisien kesamaan dadu (KKD), nilai positif benar (NPB), sensitivitas, dan akurasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi TGKPGKG, JSK, dan AG dapat digunakan untuk proses segmentasi gambar MRI otak, menghasilkan nilai parameter lebih dari 95%. Penelitian ini dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Edi Abdurachman, MS., M.Sc., dan Dr. Ford Lumban Gaol, S.Si., M.Kom. dari BINUS yang berkolaborasi dengan beberapa rumah sakit utama di Indonesia.

 

  1. Ordonansi big data terhadap kasus hitungan kejadian perawatan intensif menggunakan komputasi cepat MVLLU (BMC Medical Research Methodology, (2022), 22, 1, (77), 10.1186/s12874-022-01538-4)

Dalam pengumpulan data jantung dan mechine learning, pengurangan dimensi dibutuhkan  untuk menghilangkan multikolinearitas. Di saat yang sama, hal ini telah terbukti meningkatkan interpretasi model parameter. Selain itu, pengurangan dimensi dapat juga menambah waktu komputasi dalam data yang berdimensi tinggi. Metode yang digunakan di penelitian ini, dilakukan dengan ordonansi dimensi tinggi terhadap hitungan kejadian perawatan intensif di departemen darurat (DD 1) rumah sakit, First Intensive Care Unit (ICU1), Second Intensive Care Unit (ICU2), Respiratory Care Intensive Care Unit (RICU), Surgical Intensive Care Unit (SICU), Subacute Respiratory Care Unit (RCC), Trauma and Neurosurgery Intensive Care Unit (TNCU), Neonatal Intensive Care Unit (NICU) yang menggunakan Model Variabel Laten Linier Umum (MVLLU). Penelitian ini menyimpulkan bahwa singkatnya,  MVLLU mencapai efisiensi pengukuran 98% dibandingkan dengan metode-metode lainnya.  Penelitian ini dilakukan oleh Prof. Bens Pardamean, B.Sc., M.Sc., Ph.D berkolaborasi dengan Rumah Sakit Umum Taichung, Taiwan.

 

  1. Dampak navigasi pasien pada pemberdayaan pasien dan ketanggapan Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia.

Pada tahun 2014, Indonesia mengenalkan sebuah program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tantangan dalam konsultasi tepat waktu dan akses terhadap kesehatan telah menyebabkan munculnya inisiatif navigasi pasien formal dan informal yang memfasilitasi akses bagi pasien. Navigasi pasien informal mungkin muncul karena adanya kesenjangan dalam layanan navigasi pasien. Penelitian ini menilai bagaimana tiga inisiatif navigasi pasien informal non-pemerintah dapat muncul, diatur, beroperasi, dan berinteraksi dengan otoritas JKN untuk meningkatkan pemberdayaan pasien dan ketanggapan JKN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kualitatif yang terdiri dari peninjauan dokumen, wawancara semi-terstruktur dengan para pemangku kepentingan utama. Data dianalisis secara deduktif dan induktif untuk menilai konteks, isi, dan proses dari inisiatif navigasi pasien informal. Temuan studi ini menunjukkan bahwa inisiatif navigasi pasien informal menjembatani kesenjangan dari inisiatif navigasi formal. Para navigator membantu menyebarkan kesadaran di kalangan pasien akan manfaat dan hak-hak mereka serta membantu pasien berkomunikasi dengan penyedia layanan kesehatan dan otoritas. Penelitian ini menyimpulkan ketika akses ke layanan dihadapkan dengan tantangan, inisiatif navigasi pasien formal atau informal untuk memberikan akses kepada pasien dapat terjadi. Penelitian ini menunjukkan bahwa di saat inisiatif navigasi formal tidak tersedia atau kurang efektif, maka inisiatif yang informal dapat menggantikan kesenjangan tersebut. Namun, upaya ini memerlukan waktu dan tidak berdampak luas di seluruh populasi. Implikasi yang muncul di sini adalah bahwa para penanggung jawab JKN perlu mengambil langkah perbaikan untuk meningkatkan interaksi dengan navigasi pasien informal untuk mendorong perubahan sistemik dan akses yang adil terhadap jaminan Kesehatan universal. Penelitian ini  dilakukan oleh Dinna Prapto Raharja, Ph.D bersama dengan beberapa fasilitas kesehatan yang dikontrak oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia.

 

  1. Analisis Variasi Genetik dengan Terapi Hormon Menopause untuk Risiko Kanker Usus Besar.

Penggunaan terapi hormon menopause (THM) dapat berinteraksi dengan variasi genetik untuk mempengaruhi risiko kanker usus besar (KUB). Penelitian ini menganalisis interaksi antara lingkungan gen genom, antara polimorfisme nukleotida tunggal dan penggunaan THM. Variasi genetik yang memodifikasi hubungan antara THM dan risiko KUB telah diidentifikasi dalam penelitian ini dan memberikan wawasan baru tentang jalur karsinogenesis KUB dan mekanisme potensial yang terlibat. Dr. James W. Baurley, Ph.D. dari Bioinformatics and Data Science Research Center, Bina Nusantara University, dan BioRealm Llc, California, A.S., yang dikumpulkan dari 38 studi dari Amerika Utara, Australia dan Eropa yang mengikuti Colon Cancer Family Registry, Colorectal Transdisciplinary Study, the Genetics and Epidemiology of Colorectal Cancer Consortium, dan Bank Biologi Britania Raya, yang dimasukkan dalam genome-wide association studies (GWAS).

 

  1. Interaksi Konsumsi Alkohol dan Varian Kausal Putatif pada Kasus Kanker Usus Besar
... ... ...