Program Temasek Foundation Specialists’ Community Action and Leadership Exchange (TF SCALE) 2024 di Singapura berlangsung dari tanggal 3 – 16 Maret 2024. Projek ini adalah kolaborasi antara tiga universitas yakni Binus University (Indonesia), Singapore Polytechnic (Singapura) dan Rajamangala University of Technology Lanna (Thailand). Binusian 2026, Ardelia Radya Cahyawati, Grisella Angeline dan Jessica Josephine adalah 3 mahasiswa Desain Interior yang terpilih untuk ikut serta dalam program ini bersama dengan 27 mahasiswa Binus lainnya.
Program TF Scale mengarah pada pemecahan masalah dan design thinking, dengan fokus pada solusi keberlanjutan yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) PBB. Tahun ini, kami berkesempatan untuk membahas dan mengetahui lebih dalam mengenai permasalahan kesehatan dan healthcare yang ada di Singapura, tepatnya kanker. Kami dibimbing untuk menemukan solusi dari berbagai permasalahan kanker untuk mencapai satu tujuan yaitu healthier Singapore.
Pada minggu pertama, kami dibekali dengan beberapa materi mengenai design thinking dan introduction mengenai kanker, baik itu oleh dosen yang disediakan oleh Singapore Polytechnic untuk membimbing kami, ataupun dari perusahaan MSD Singapore yang bergerak di bidang healthcare. Pada minggu pertama juga, kami dibagi menjadi 12 kelompok, diantaranya kelompok Singapura (30) dan Thailand (30) serta Singapura (30) dan Indonesia (30). Terdapat kelompok A, B, C dan D, dimana setiap kelompok memiliki tugas berbeda. Grisella berada di kelompok 1A yang secara khusus membahas mengenai “How Might We Improve The Awareness of HPV Protection Among Women Aged 27-45 Years Old from Low Income Families”. Sedangkan, Ardelia berada di kelompok 2B, membahas tentang “How Might We Design Tools or Approaches for Senior to Advocate and Influence Their Families and Loved Ones On Vaccine Awareness and Preventive Healthcare”. Jessica berada di kelompok 3B, yang membahas tentang “How Might We Create a Social Movement in Singapore and Beyond for a World Without Cancer”.
Dalam proses menemukan solusi dari ketiga pertanyaan “How Might We” diatas, kami dilatih dan dibimbing untuk melakukan brainstorming secara bertahap, dimulai dari user persona, analisa 5W+1H, wawancara dan survei langsung ke lokasi yang ditentukan, mengumpulkan data, menganalisa pemasalahan dan kebutuhan pengguna, mengunjungi MSD office, sampai akhirnya kami menemukan solusi untuk permasalahan yang dibahas dan kemudian membuat prototype dari solusi itu. Tidak sampai disana, kami juga mengadakan gallery walk pada hari terakhir untuk melakukan presentasi kepada expert yang memang bergerak dan mempunyai interest pada permasalahan atau bidang tersebut.
Berikut ini adalah keseruan kegiatan kami selama dua minggu di Singapura:
Grisella Angeline (1A) “How Might We Improve The Awareness of HPV Protection Among Women Aged 27-45 Years Old from Low Income Families”:
Ardelia Radya Cahyawati (2B) “How Might We Design Tools or Approaches for Senior to Advocate and Influence Their Families and Loved Ones On Vaccine Awareness and Preventive Healthcare”:
Jessica Josephine Purwadi (3B) “How Might We Create a Social Movement in Singapore and Beyond for a World Without Cancer”:
Secara keseluruhan, kami merasa sangat senang dan bangga karena dapat mengikuti program TF Scale 2024 ini. Tidak hanya karena kami dapat memberikan kontribusi terhadap penyelesaian masalah kesehatan yang ada di Singapura, tetapi juga karena kami disambut hangat oleh mahasiswa Singapore Polytechnic yang senantiasa mendampingi kami untuk mengeksplor keindahan Singapura setelah kegiatan program selesai, seperti Gardens by the bay, Marina Barrage, Merlion, Ris Beach, China Town, Bugis, Little India dan tempat wisata lainnya.
... ... ...