24 April 2024, adalah hari “Denim Day“. Peringatan Hari Denim ini berangkat sebuah peristiwa kasus rudapaksa yang terjadi di Italia pada tahun 1990-an. Peristiwa menyedihkan ini menjadi sorotan tidak hanya di Italia tapi juga di banyak negara, karena pada tahun 1998, Mahkamah Agung Italia membatalkan sebuah vonis rudapaksa karena para hakim percaya bahwa karena korban mengenakan celana Denim ketat, maka bisa diartikan korban memberikan persetujuan bagi pelaku. Keputusan ini memicu kemarahan dan protes di seluruh Italia dan akhirnya di seluruh dunia.

Sejak peristiwa itu, ‘Denim Day’, yang biasanya diperingati di bulan April, menjadi kegiatan tahunan untuk menyadarkan lebih banyak orang dan sebuah peringatan untuk melawan kekerasan seksual serta menentang sikap menyalahkan korban.

Saat peringatan ‘Denim Day’, peserta diminta mengenakan Denim sebagai simbol protes terhadap keyakinan yang keliru dan berbahaya tentang pemerkosaan. Baju Denim yang dikenakan berfungsi sebagai pengingat untuk mendukung para korban, menantang mitos pemerkosaan, dan mempromosikan pendidikan tentang anti kekerasan seksual.

Banyak organisasi, sekolah, dan komunitas berpartisipasi dalam ‘Denim Day’ dengan mengenakan pakaian Denim dan mengorganisir acara, lokakarya, atau diskusi tentang pencegahan kekerasan seksual, dukungan bagi korban, dan budaya persetujuan. Kegiatan-kegiatan ini merupakan cara yang kuat untuk meningkatkan kesadaran, menunjukkan solidaritas dengan para korban, dan memperjuangkan dunia yang bebas dari kekerasan seksual.