
Pameran fotografi Capturia Volume 3: Rupa Loka kembali hadir sebagai ruang eksplorasi visual bagi mahasiswa Desain Komunikasi Visual BINUS University. Tahun ini, tema 30by30 menjadi landasan konseptual utama, sebuah ajakan global untuk melindungi 30% ekosistem bumi pada tahun 2030. Namun yang membuat edisi ketiga ini unik adalah medium penyampaiannya: fashion photography. Alih-alih poster kampanye atau infografis, mahasiswa memilih bahasa gaya, tekstur, lighting, dan gesture sebagai jendela untuk membicarakan isu lingkungan.

Pendekatan ini menarik, karena fashion editorial selama ini identik dengan glamor dan fantasi. Dalam Capturia 3, glamor justru berfungsi sebagai trojan horse: audiens datang untuk menikmati estetika, lalu disadarkan oleh narasi ekologis yang tersembunyi di balik styling dan framing. Dari deforestasi, pemanasan laut, hingga coral bleaching, mahasiswa memvisualkan isu-isu tersebut melalui konsep yang terstruktur dan eksekusi yang matang.
Beberapa karya menampilkan model dengan styling serupa pepohonan yang terpangkas, menggunakan kostum bertekstur kasar, warna gelap, hingga makeup retak yang merepresentasikan tanah kering. Di karya lain, warna biru pucat dan permainan cahaya cold lighting digunakan untuk menangkap kesan laut yang kehilangan kehangatan dan kehidupan. Ada pula interpretasi puitis mengenai pemutihan karang, di mana model berdiri di tengah set serba putih untuk menggambarkan hilangnya pigmen kehidupan bawah laut akibat perubahan suhu. Setiap karya memadukan konsep mode dan simbolisme lingkungan, menyiratkan bahwa krisis ekologis bukan isu jauh di luar diri, tetapi sesuatu yang bisa “dikenakan” dan dirasakan manusia.

Pelaksanaan pameran di BINUS Syahdan Creative Space memberi atmosfer intim sekaligus profesional. Ruangan yang fleksibel memungkinkan karya ditampilkan dalam format gallery flow yang rapi, membuat pengunjung dapat bergerak dari satu isu ke isu lain tanpa kehilangan narasi. Suasana ini diperkuat dengan kehadiran media partner: HIMDKV, Artventour, dan STAMANARA, yang sejak awal mendukung dokumentasi, publikasi, dan aktivasi acara sehingga jangkauan pameran semakin luas.
Secara akademik, Capturia Volume 3 menunjukkan bagaimana mahasiswa Creative Advertising dan DKV dapat mengolah teori komunikasi visual menjadi bentuk pengalaman estetis yang relevan. Fashion photography yang biasanya diposisikan sebagai medium komersial kini didorong ke arah social commentary, sebuah bukti bahwa media kreatif dapat menjadi agen advokasi yang lembut namun mengena. Konsep 30by30 tidak hanya dijelaskan, tetapi diterjemahkan secara visual sehingga isu lingkungan terasa dekat, personal, dan emosional.
Capturia Volume 3: Rupa Loka bukan sekadar pameran foto. Ia adalah pengingat bahwa desain dan fotografi memiliki peran strategis dalam menumbuhkan kesadaran publik. Lewat lensa mode, para mahasiswa membuktikan bahwa masa depan bumi dapat, dan harus, dibicarakan dengan gaya, konteks, dan empati.
... ... ...