- Research -

   Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 10 berkaitan dengan reduksi ketidaksetaraan. Upaya mewujudkan TPB 10 tentu erat kaitannya dengan perekonomian masyarakat. Di Indonesia, upaya arus utama pada pengembangan Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) merupakkan upaya masif pemerintah dan swasta bersinergi menurunkan ketidaksetaraan ekonomi. Tercapainya TPB 10 berarti juga bersinergi dengan TPB 8, 12, dan 17. Riset dan pengamatan pada filosofi UMKM di Indonesia dan Asia menunjukkan nilai-nilai gotong royong sebagai landasan utama untuk saling mengangkat kehidupan perekonomian masyarakat. Adalah Kukuh Lukiyanto dosen dan peneliti dari BINUS University yang secara konsisten melakukan riset terhadap UMKM. Riset dengan metode kualitatif acap ditempuhnya. Untuk mengangkat falsafah gotong royong, Dr. Lukiyanto berupaya menggali persepsi pemilik UMKM terhadap penerapan budaya gotong royong yang menyarankan bagaimana mengatasi kesulitan permodalan usaha secara nyata. Kontribusi penelitian ini bagi para pemilik UMKM untuk dapat kembali pada visi dan misi utama berlandaskan kekuatan budaya gotong royong dalam upaya mengembangkan UMKM di Indonesia.

Upaya arus utama pengembangan UMKM juga mendorong pertumbuhan sikap untuk menjaga lingkungan hijau. Media sosial bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mengedukasi para pemilik UMKM dan konsumennya agar kesadaran lingkungan meningkat. Upaya social marketing ini diiringi juga dengan upaya entrepreneurial marketing bagi UMKM. Dr. Lukiyanto melakukan riset keduanya melalui analisis pengaruh produk hijau dan sikap lingkungan serta pemasaran media sosial terhadap kesediaan konsumen membeli produk UMKM. Hasil riset ini bila disandingkan dengan entrepreneurial marketing sangat relevan. Dimensi pemasaran kewirausahaan dari filosofi pemasaran, strategi pemasaran, metode dan kecerdasan pemasaran terkait dengan kinerja bisnis UMKM. Dimensi pemasaran kewirausahaan dapat meningkatkan UMKM.

Dalam upaya meriset UMKM, Dr. Lukiyanto juga menemukan komunitas-komunitas yang bertumbuh dari para stakeholder UMKM menjadi pemicu perkembangan UMKM. Sekali lagi, ia berhasil menemukan kaitan filosofis gotong royong dalam wujud nyata bentuk-bentuk komunitas terkait UMKM. Upaya sederhana untuk menengarai peran komunitas bagi para UMKM anggotanya menunjukkan usulan nyata bagi segenap pihak. Interaksi anggota komunitas UMKM melalui grup WhatsApp misalnya, tak hanya menjadi jejaring yang kuat, namun juga menjadi sumber pengetahuan bahkan pengembangan bisnis baru bagi para anggotanya. Dalam hal ini TPB 10 jelas bersinergi juga dengan TPB 12 dan 17. Jejearing komunikasi ini juga mengembangkan masyarakat tradisional yang khas dengan pengalaman tersendiri dalam mengembangkan bisnis seperti hubungan patron-klien. Hubungan patron-klien merupakan salah satu warisan budaya.

Dr. Lukiyanto mendapatkan predikat doktor bidang manajemen kewirausahaan dari Universitas Brawijaya. Saat ini, Dr. Lukiyanto aktif sebagai dosen dan peneliti di BINUS University, Kampus Malang. https://Binus.ac.id/malang/ebc/people/dr-kukuh-lukiyanto-s-t-m-m-m-t/