Apa itu Reputasi?

Adhi Murti Citra Amalia H., S.Ant., M.Med.Kom.

Salah satu pekerjaan Public Relations adalah mengelola reputasi organisasi atau perusahaan. Tetapi sebelum membahasnya lebih jauh, mari kita mulai dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

Apa itu reputasi?

Apa bedanya dengan corporate identity?

Atau apa bedanya dengan corporate image?

Corporate identity adalah apa yang melekat dalam diri perusahaan. Mulai dari simbol, nilai, perilaku, dsb. Contoh: Identitas perusahaan Unilever bisa kita lihat dari logonya, nama-nama produknya, harganya, kegiatannya, dll.

Sedangkan corporate image atau citra adalah persepsi, kesan, perasaan yang terbentuk di benak kita dalam memandang perusahaan. Contoh: Budi memandang Unilever sebagai perusahaan besar yang sukses.

Lalu apa yang membedakan corporate image dengan reputasi? Sesungguhnya, reputasi juga merupakan persepsi seseorang dalam memandang sebuah perusahaan. Namun berbeda dengan image, image dapat dibentuk dan diubah dalam waktu singkat, sedangkan reputasi memerlukan konsistensi untuk dapat dibangun dalam jangka waktu yang relatif lama. Contoh: Budi memandang Unilever sebagai perusahaan besar yang sukses dan bereputasi baik, karena tidak pernah terlibat skandal selama bertahun-tahun lamanya.

Contoh lain misalnya PT KAI (Kereta Api Indonesia). Sebagai salah satu BUMN (Badan Usaha Milik Negara), PT KAI ingin membentuk image atau citranya sebagai solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia. PT KAI bisa saja dengan mudah memasang iklan di koran, televisi, atau tampil di depan publik dengan menyelenggarakan press conference untuk membentuk image tersebut. Namun apakah reputasinya secara otomatis menjadi baik pula? Belum tentu. Semua tergantung pada kinerja dan konsistensi dari PT KAI itu sendiri.

Jadi, apa itu reputasi?

Menurut Helm et al. (2011), reputasi merupakan persepsi yang menggambarkan keseluruhan perilaku organisasi serta hubungannya dengan para stakeholder yang terbentuk seiring dengan berjalannya waktu.

Apa itu stakeholder? Stakeholder adalah siapa saja yang terpengaruh atau mempengaruhi organisasi. Stakeholder bisa berupa internal dan eksternal. Internal misalnya seperti owner, direksi, manajer, karyawan, dsb. Eksternal misalnya seperti konsumen, pemerintah, media, komunitas, masyarakat, dsb.

Mengelola reputasi bukan pekerjaan yang mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa dilaksanakan. Keilmuan dalam bidang Public Relations akan sangat berguna untuk membantu perusahaan dalam membangun, memperbaiki, ataupun mempertahankan reputasinya.

Sumber:

Helm, S., Lier-Gobbers, K., & Storck, C. (2011). Reputation Management. Springer.

Adhi Murti Citra Amalia H., S.Ant., M.Med.Kom.