Cerita Student Mobility, by. Audrey
Pada kesempatan ini saya mengambil furniture sebagai pendalaman pembelajaran saya. Selama saya mengikuti mobility ini, awalnya sulit untuk berbaur dengan teman lainnya karena via daring saja. Namun setelah seminggu lebih mengikuti perkuliahan, saya bisa berbaur dengan mereka. Untuk pelajarannya, saya bisa mengikutinya dengan sangat baik dan bisa mengumpulkan tugas dengan tepat waktu. Menurut saya mobility tidak jauh berbeda dengan pembelajaran biasanya, karena hanya via daring, namun saya bisa mendapat teman baru pada mobility ini.
Pesan saya, yaitu semoga kedepannya mobility diadakan via tatap muka supaya lebih nyaman dalam berbaur maupun pembelajaran prakteknya. Dan juga mobility ini harus terus berjalan programnya, serta bagi yang memilih untuk mobility semoga bisa mendapatkan pengalaman yang baru juga tentunya.
Yang memotivasi saya untuk mengambil mobility di Jakarta sebetulnya dari saya sendiri, karena saya ingin mencoba hal baru, dan dari pengalaman kakak tingkat saya sebelumnya juga baik, jadi saya semakin termotivasi untuk mencobanya. Untuk yang bimbang memilih apakah akan melanjutkan perkuliahan biasa atau mobility, sebaiknya melihat ke diri sendiri terlebih dahulu apa yang ingin dilakukan dan apakah jurusan di mobility cocok atau tidak. Selain itu juga perlu memikirkan kedepannya, apakah nantinya ini akan berguna bagi dirinya sendiri, dan sesuai dengan passionnya