CARA MENENTUKAN FIDELITY YANG TEPAT BAGI PENGEMBANGAN DESAIN DAN PRODUK
Sebelumnya telah kita bahas tipe-tipe dari suatu produk prototype dan batasan dari setiap tipe tersebut. Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai dimensi dari Fidelity itu sendiri, dan apa hubungannya dengan penentuan keputusan tingkatan fidelity yang akan kita gunakan pada prototype kita nantinya. Dimensi fidelity dibagi menjadi 5 faktor, yaitu:
- Visual Refinement/ Penyempurnaan Visual
Visual Refinement adalah seberapa sempurna penggunaan pixel-perfect design ataupun material final yang dipakai pada prototype digital maupun fisik. Tergantung goal dari sebuah prototype, apabila produk tersebut sudah siap masuk ke tahapan user experience, biasanya faktor ini menjadi penting.
- Breadth of Functionality/ Lingkup fungsional
Faktor ini menentukan seberapa banyak fungsi yang dapat dijalankan dan diaplikasikan pada sebuah prototype. Apabila seorang desainer tepat dalam memilih lingkup fungsi yang akan diaplikasikan pada sebuah prototype, maka akan dapat lebih menghemat waktu, tenaga, dan biaya dalam pengembangan produk akhir.
- Depth of Functionality
Depth menentukan seberapa detail fitur individual dari prototype yang akan dibuat. Seorang desainer dapat memilih satu atau beberapa detail fitur yang diaplikasikan pada sebuah prototype untuk pengujian yang spesifik.
- Interactivity
Faktor ini menentukan seberapa jauh interaktivitas yang ingin diujikan pada sebuah prototype baik digital maupun fisik. Semisal untuk prototype digital, interaktivitas berkaitan dengan pengalaman pengguna dalam mengakses sebuah aplikasi, mulai dari visualisasi halaman layar hingga pengalaman saat mencari dan menekan tombol yang diinginkan.
- Data Model
Model data mencakup konten yang dipergunakan dalam sebuah interface, dan juga data pemrograman yang membangunnya.
Setelah kalian memahami faktor sebuah tingkatan Fidelity, maka selanjutnya kita akan mempelajari bagaimana memutuskan tingkatan fidelity yang tepat bagi produk prototype kita. Dalam memutuskan tingkatan fidelity, ada beberapa pertanyaan yang menjadi landasan dalam pengambilan keputusan tersebut:
- Seberapa besar biaya yang bisa kamu keluarkan untuk sebuah prototype?
Tentu saja, high-fidelity prototype lebih menghabiskan banyak biaya dibandingkan low-fidelity prototype. Oleh karena itu, sesuaikan dengan budget dan maksimalkan fungsi-fungsi penting yang ingin kamu test saat memutuskan membuat sebuah prototype.
- Faktor apa yang ingin kamu test?
Banyak faktor yang dapat diujikan pada sebuah prototype. Dari user-experience, ergonomi, fungsi, hingga visualisasi. Tentukan mana yang menjadi faktor kunci dari produkmu dan buatlah prototype berdasarkan kebutuhan tersebut.