Peran 3D Printing Pada Prototyping Interior

By: Ida Bagus Ananta W.

Prototype atau prototipe adalah sebuah metode dalam pengembangan produk dengan cara membuat rancangan, sampel, atau model dengan tujuan pengujian konsep atau proses kerja dari produk. Prototype sendiri bukanlah produk final yang nantinya akan diedarkan. Dalam proses desain interior, keberhasilan sebuah desain tidak serta merta dianggap berhasil namun harus melewati tahap pembuatan prototype.

Tujuan dari pembuatan prototype pada interior adalah :

  1. Mengetahui bentuk asli dari perencanaan yang sudah dibuat. Prototype dapat dibuat dalam berbagai skala, misal 1 : 5, 1 : 2, atau bahkan 1 : 1. Semakin sesuai skalanya maka gambaran yang ada akan semakin akurat.
  2. Melihat kekurangan dari produk yang telah dibuat supaya dapat di evaluasi dan diperbaiki untuk desain selanjutnya.

Salah satu alat untuk membuat prototype adalah menggunakan alat 3d printing. 3D printing merupakan teknologi yang diciptakan pertama kali oleh Chuck Hull dari 3D Systems Corp di tahun 1980-an. Sejak saat itu, 3D Printer terus berkembang dan digunakan secara luas di berbagai negara. 3D printing mencetak menggunakan mesin printing khusus untuk dapat menghasilkan bentuk tiga dimensi. Dari segi pengertian, 3d printing berarti mencetak bagian dengan bentuk 3d, sehingga terdapat panjang lebar dan tingginya.

Proses dalam mengoperasikkan 3d printing adalah :

  1. Siapkan desain

Produk yang akan dicetak harus memiliki desain yang sesuai dengan yang direncakan. Desain ini dalam bentuk file 3D. Hasil cetak akan sama persis dengan file 3D yang disiapkan, sehingga pastikan sudah sesuai baik dari segi dimensi serta bentuknya.

  1. Siapkan Mesin 3d Printig

Ada banyak jenis mesin 3d printing. Macam dan modelnya bergantung dari harganya. Semakin besar maka fitur yang ditawarkan juga semakin baik, misalnya dari kemampuan dimensi maksimal yang dibuat, kecepatan dalam proses printing, serta jenis material filamen yang digunakan.

  1. Siapkan filamen

Filamen merupakan bahan untuk mencetak 3d perinting. Ada berbagai macam jenis filamen diantaranya adalah ABS, PLA, HIPS, NYLON, PVA, PETG, TPUĀ  dan ASA. Pilihlah filamen sesuai dengan kebutuhan.

  1. Export-Import File

Proses berikutnya adalah import file 3d ke software 3d printing. Semua file yang ada d export dalam bentuk .stl, obj, amf dan sebagainya. Ada banyak file yang bisa digunakan misalnya .skp, .3ds dan sebagainya.

  1. Proses setting

Proses berikutnya adalah melakukan setting untuk hasil 3d printing yang direncanakan. Setting ini terkait kualitas hasil 3d printing, dimensi, tingkat kerapatan dan sebagainya.

  1. Proses printing

Setelah proses setting selesai, tahap berikutnya adala proses printing. Hal yang perlu diperhatikan adalah pastikan filamen menempel sempurna pada base platenya dan jangan sampai bergeser.

  1. Proses pelepasan

Setelah selesai, tahap berikutnya adalaha melepaskan hasil 3d printing serta membersihkan bagian yang tidak perlu misalnya bagian supportnya.

sumber: pribadi by I.B. Ananta W.

Setelah selesai, maka hasil 3d printing dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dari produk interior yang sudah didesain.

Baskoro Azis