Desain interior retail pada era sekarang tidak lagi hanya berfungsi sebagai “wadah jual beli”, melainkan sebagai pengalaman. Banyak brand internasional berusaha membuat pengunjung bertahan lebih lama, merasa nyaman, dan akhirnya membangun keterikatan emosional dengan merek. Starbucks adalah salah satu contoh yang kuat, terutama melalui konsep Starbucks Reserve Roastery format flagship yang menggabungkan kafe, retail, edukasi kopi, dan atraksi visual dalam satu ruang. Starbucks sendiri mendeskripsikan Roastery Milan sebagai tempat yang menghadirkan “theatre” kopi, proses roasting, brewing, hingga mixology ditampilkan sebagai pertunjukan yang dapat disaksikan pengunjung. Artikel ini membahas desain interior retail Starbucks di luar negeri melalui aspek pola ruang, sirkulasi, sustainability, dan keunikan, dengan meninjau beberapa contoh Roastery yang terkenal: Milan (Italia), Shanghai (Tiongkok), dan Tokyo (Jepang).

Pola ruang: ruang disusun seperti “alur cerita”

 

memperlihatkan karakter Roastery Milano dengan elemen material kuat, bar besar, dan detail industrial yang mendukung “alur eksplorasi”.

 

Pada Starbucks biasa, urutan ruang cenderung linear: masuk → antre → pesan → duduk. Namun pada Roastery, pola ruang dibuat seperti perjalanan bertahap. Pengunjung tidak diarahkan langsung ke kasir, melainkan ke pengalaman visua melihat area bar, display, dan “panggung” proses kopi. Di Roastery Milano, bangunan dan interior dibuat untuk menonjolkan kesan megah sehingga pengunjung merasa sedang masuk ke sebuah tempat spesial, bukan sekadar kafe. Banyak referensi proyek menekankan lokasinya di area pusat Milan (Piazza Cordusio) dan nuansa “theatre of coffee”.
Secara zoning (pembagian zona), roastery umumnya punya:

  • zona inti (centerpiece): area roasting/produksi atau elemen “hero” yang mudah terlihat,
  • zona bar multi-titik: beberapa counter untuk metode seduh/produk berbeda,
  • zona ritel: biji kopi, merchandise, alat seduh,
  • zona duduk berlapis: komunal hingga area lebih tenang untuk memperpanjang waktu tinggal.

Aspek sirkulasi: mengalir di tengah keramaian (tanpa macet)

 

 

menunjukkan interior Shanghai yang luas dengan bar panjang dan detail plafon; ruang lapang seperti ini penting untuk mengakomodasi antrean dan pergerakan tanpa membuat pengunjung merasa sesak.

 

Roastery selalu ramai pengunjung yang antre, berhenti memotret, menonton proses, dan staf yang lalu-lalang. Karena itu, sirkulasi biasanya memakai konsep loop (melingkar) agar arus orang bisa bergerak tanpa saling bertabrakan.

Di Roastery Shanghai, Starbucks menekankan pengalaman “teatrikal” dan landmark interior yang membantu orientasi. Starbucks juga menyebut beberapa fitur kunci seperti copper cask dua lantai, pipa tembaga, dan coffee bar sangat panjang yang menjadi panggung aktivitas barista. Elemen-elemen besar seperti ini berfungsi sebagai anchor visual: pengunjung mudah “membaca” ruang, tahu pusat aktivitasnya, lalu bergerak mengikuti alur. Selain itu, karena ada beberapa area layanan (bukan satu kasir saja), kerumunan bisa tersebar sehingga mengurangi titik macet.

Keunikan: identitas lokal lewat material dan atmosfer

 

memperlihatkan interior Roastery Tokyo dengan komposisi ruang yang rapi dan elemen instalasi di atas bar, memperkuat kesan “immersive” sekaligus elegan.

 

Salah satu kekuatan Starbucks Roastery adalah site-specific design tiap kota punya karakter. Keunikan bukan sekadar dekorasi, tetapi cara membangun identitas dan alasan orang datang “harus lihat langsung”. Untuk Roastery Tokyo (Nakameguro), beberapa sumber desain menyebut inspirasi konteks lokal termasuk nuansa area Meguro dan asosiasi dengan cherry blossom yang terkenal di sekitar sungai Meguro.  Hasilnya, bahasa desain Tokyo terasa lebih “ringan” dan hangat dominasi kayu, pencahayaan lembut, dan detail yang terasa Jepang tetap spektakuler, tetapi dengan karakter berbeda dari Shanghai yang kuat pada tembaga dan skala industrial.

Sustainability: dari “flagship” ke standar toko yang lebih hijau

 

menampilkan contoh pendekatan “waste diversion” yang terkait Greener  Storesbagian penting karena retail F&B menghasilkan banyak sampah kemasan. 

 

Sustainability Starbucks tidak hanya soal material, tetapi juga standar operasional. Starbucks punya kerangka Greener Stores, di mana sebuah toko diverifikasi sebagai “Greener Store” ketika memenuhi standar yang diaudit pihak ketiga pada delapan area dampak lingkungan (misalnya efisiensi energi, pengelolaan air, dan waste diversion/pengelolaan sampah).

Dalam konteks interior retail, dampaknya bisa terlihat pada:

  • desain yang memudahkan pemilahan sampah (signage dan jenis bin),
  • efisiensi pencahayaan dan sistem,
  • pilihan material yang lebih bertanggung jawab,
  • edukasi perilaku (pengunjung “diajak” membuang sampah dengan benar).

Kesimpulan

Starbucks Reserve Roastery menunjukkan bahwa desain interior retail bisa menjadi strategi merek:

  • Pola ruang dibentuk sebagai “perjalanan” (bukan garis lurus ke kasir).
  • Sirkulasi dirancang mengalir lewat loop, anchor visual, dan multi-titik layanan.
  • Keunikan hadir melalui konteks lokal (Tokyo dengan bahasa material/atmosfer khas).
  • Sustainability diperkuat lewat standar Greener Stores yang terukur dan diaudit pihak ketiga.

Referensi

 

Starbucks. (n.d.). Starbucks Reserve™ Milano Roastery.

https://www.roastery.starbucks.it/

Starbucks Reserve®. (n.d.). Shanghai Roastery — Locations.

https://www.starbucksreserve.com/locations/shanghai-roastery

Starbucks Reserve®. (n.d.). Tokyo Roastery — Locations.

https://www.starbucksreserve.com/locations/tokyo-roastery

Starbucks. (n.d.). Explore by Experience — Starbucks Reserve™ Milano Roastery.

https://www.roastery.starbucks.it/explorebyexperience

Shafer, H. H. (2017, 4 Desember). Top 10 things to know about the Starbucks Shanghai Roastery. Starbucks Stories (Asia).

https://stories.starbucks.com/asia/stories/2017/top-10-things-to-know-about-the-starbucks-reserve-roastery-shanghai/

Starbucks. (2023, 17 April). What’s inside a Greener Store? Starbucks Stories. (Diperbarui 21 April 2025).

https://about.starbucks.com/stories/2023/whats-inside-a-greener-store/