Trend Forecasting Furniture Design in 2025

Memahami aspek-aspek yang mempengaruhi tren desain mebel sangat penting bagi seorang desainer maupun pelaku usaha terkait bidang mebel. Seorang desainer dan produsen perlu mempertimbangkan perubahan gaya hidup, teknologi, desain yang berkelanjutan dapat mempengaruhi untuk penciptaan produk desain yang relevan   dan diminati oleh pengguna di pasar global. Seperti saat ini, tren desain furnitur di pasar global cenderung dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perubahan gaya hidup, teknologi, keberlanjutan, dan preferensi estetika konsumen. ntuk memahami dan mengikuti tren desain mebel yang diminati di pasar global, penting untuk mempertimbangkan berbagai aspek yang mempengaruhi preferensi konsumen dan dinamika industri.

Memprediksi dan memahami faktor-faktor ini akan membantu para desainer dan produsen furnitur untuk menciptakan produk yang tidak hanya estetis, tetapi juga relevan dengan kebutuhan dan preferensi pasar di masa depan. Berikut adalah beberapa tren desain furnitur yang diperkirakan akan diminati di pasar global:

  1. Desain Minimalis dan Fungsional

Perubahan gaya hidup konsumen dari meningkatnya urbanisasi, menyebabkan banyak orang tinggal di daerah perkotaan pada hunian dengan ukuran terbatas. Masyarakat banyak tinggal seperti di apartemen yang membutuhkan mebel yang compact, multifungsi, dan efisien. Gaya hidup modern yang lebih praktis dan efisien membuat furnitur minimalis dan multifungsi sangat diminati, terutama di ruang-ruang yang lebih kecil seperti apartemen perkotaan. Karakteristik desain yang sederhana dengan garis-garis bersih, penggunaan warna netral, dan multifungsi. Fokus pada fungsionalitas tanpa mengorbankan estetika.

  1. Sustainable dan Natural Material

Konsumen semakin peduli meningkatnya kesadaran konsumen terhadap isu lingkungan membuat mereka lebih memilih produk yang mendukung keberlanjutan. Penggunaaan material mebel yang ramah lingkungan seperti kayu bersertifikat FSC, bambu, rotan, dan material alami lainnya. Penggunaan cat dan bahan pelapis yang tidak beracun akan menjadi focus dan tren. Selain itu, Desain yang berfokus pada prinsip circular ekonomi dengan mempertimbangkan konsep penggunaan material mebel yang dapat didaur ulang atau di-repurpose, dengan memperhatikan siklus hidup produk dari pembuatan hingga akhir penggunaan.

  1. Smart Furniture

Pesatnya perkembangan technologi mendorong permintaan akan produk mebel yang terintegrasi dengan IoT yang memanjakan konsumen. Selain itu, Perkembangan teknologi meningkatkan kesadaran masyarakan akan kesehatan terutama pada lansia dan kesejahteraan yang mengarahkan konsumen pada furniture yang dapat memberikan kemudaahan dan kenyamanan dalam aktifitas sehari-hari.Dengan semakin terhubungnya kehidupan sehari-hari melalui teknologi, furnitur yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan digital pengguna menjadi semakin diminati. Integrasi teknologi seperti pengisian daya nirkabel, pencahayaan pintar, dan konektivitas IoT (Internet of Things) dalam desain furnitur.

  1. Desain Modular dan Fleksible

Pertumbuhan hunian perkotaan yang lebih kecil membutuhkan furnitur yang ringkas, dapat dilipat, atau mudah disimpan. Masyarakat modern menghargai fleksibilitas, terutama di lingkungan kerja atau ruang tinggal yang dinamis.Karakter Furnitur yang dapat disesuaikan atau diubah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Desain modular memungkinkan pengguna untuk merakit ulang furnitur mereka untuk berbagai fungsi.

  1. Vintage dan Desain Retro

Inspirasi dari desain-desain retro dengan elemen futuristik akan memberikan kesan nostalgia namun tetap relevan dengan perkembangan zaman. Sentuhan nostalgia yang dikombinasikan dengan kenyamanan modern menarik bagi konsumen yang ingin menambahkan karakter pada ruang mereka. Karekteristik Penggunaan elemen desain dari era 50-an hingga 70-an dengan sentuhan modern, serta penggunaan warna-warna berani dan pola-pola klasik.

Kesimpulan

Perkiraan tren  desain mebel di tahun 2025 akan semakin mengutamakan fleksibilitas dan modularitas, karena  akan menyesesuaikan dengan aktifitas dan kebutuhan ruang yang dinamis dan gaya hidup urban. Penggunaan material mebel  cenderung lebih natural dan mempertimbangkan material berkelanjutan, seperti bambu, rotan, atau kayu daur ulang, yang dipadukan dengan teknologi modern untuk menciptakan produk yang fungsional namun tetap estetis. Desain minimalis dan fungsionalis tetap menjadi primadona, namun dengan sentuhan personalisasi yang kuat, memungkinkan konsumen untuk mengekspresikan gaya hidup dan identitas mereka melalui pilihan furnitur. Dalam hal warna, palet netral dengan aksen warna cerah akan mendominasi, menciptakan suasana yang tenang namun tetap memiliki karakter yang kuat.

Bambang Kartono Kurniawan, S.Sn., M.A.