Flagship store Arc’teryx di Sanlitun, Beijing, yang dirancang oleh firma arsitektur Still Young
berhasil menggabungkan suasana ramai Kota Metropolitan Beijing dengan konsep brand
Arc’teryx yang terinspirasi dari alam liar dan pegunungan di Vancouver. Desain ini secara
cerdas menggabungkan pola ruang yang mengalir, elemen keberlanjutan, dan sirkulasi yang
terkonsep untuk menciptakan pengalaman bertualang yang unik.
A. Pola Ruang
Interior toko terbagi menjadi dua lantai yang memiliki konsep masing-masing. Desain
tersebut menambah experience pengunjung tidak hanya berbelanja tetapi juga seakanakan sedang menjelajahi alam
a. Perpaduan Alam dan Retail: Desainnya menggunakan elemen-elemen organik seperti batu,
kayu, dan akar pohon yang diinterpretasikan secara artistik dan monumental. Elemenelemen ini tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi tetapi juga sebagai sarana visual
merchandising dan penunjuk arah.
b. User Experience: Pada lantai pertama toko desain berfokus pada produk untuk pendakian
dan panjat tebing profesional, dengan penggunaan material bertekstur kasar seperti batubatuan hangat. Di lantai dua, desain berfokus pada menyajikan produk gaya hidup urban
(urban life products) dan juga area komunal dengan interior menyerupai hutan dan gua
lengkap dengan kayu dan batu imitasi sebagai furniture.
B. Aspek Sustainability
a. Material daur ulang: Patung kustom raksasa yang berbentuk batang pohon yang
menyelimuti kedua lantai terbuat dari serat-serat plastik dan instalasi berbentuk buah
pinus raksasa setinggi 2 meter yang dibuat darilimbah pabrik daur ulang. Ini adalah simbol
kuat yang menekankan komitmen Arc’teryx terhadap seni, kerajinan, dan tanggung jawab
lingkungan.
b. Material imitasi alam: menggunakan material seperti semen bertulang serat kaca dengan
lapisan akhir efek kayu dan batu (wood-effect finish), yang secara visual meniru keindahan
alam tetapi mungkin lebih berkelanjutan atau tahan lama untuk lingkungan retail
berintensitas tinggi.
C. Aspek Keunikan
a. Akulturasi budaya: Meskpun Arc’teryx mengambil konsep alam dan pegunungan
Vancouver, mereka tetap mengaplikasikan budaya lokal Beijing. Misalnya dinding di
area VEILANCE Series yang concrete-look pantiles yang menyerupai atap tradisional
Tiongkok
b. Desain ruang: Fitting room didesain menyerupai lubang pohon dengan material
bertekstur alami sehingga pengunjung merasakan experience seperti sedang
memasuki gua alami.
c. Fasad toko: Fasad toko terbuat dari lempengan plastik bertulang serat (fiber reinforced
plastic/FRP) yang berwarna dan bertekstur menyerupai formasi batu berlapis. Fasad ini
memberikan kesan sebuah gunung alami di tengah kota.

D. Kesimpulan
Desain interior flagship store Arc’teryx di Beijing oleh Still Young berhasil
menggabungkan lanskap arsitektural imersif alam liar Vancouver dengan suasana
urban Kota metropolitan Beijing. Toko tidak hanya menjadi sekedar ruang berbelanja,
melainkan juga menjadi ruang petualangan dan eksplorasi. Desain juga diperkuat
dengan penggunaan elemen material alami dan daur ulang (seperti instalasi pohon
raksasa dan buah pinus dari limbah).
E. Daftar Pusaka
Howart, Dan. 2024. Still Young Brings the Outdoors in at Arc’teryx Beijing Flagship.
INTERIOR DESIGN. https://interiordesign.net/projects/still-young-installation-inarcteryx-beijing/