Penerapan Pattern: Meningkatkan Daya Tarik Visual dalam Interior
Dalam desain interior, pola mengacu pada elemen yang berulang dalam sebuah desain, seperti bentuk, warna, atau tekstur. Pola menambah daya tarik visual pada suatu ruang dan menghasilkan gerakan terarah yang jelas, menciptakan kesan aliran dan ritme. Pattern terbagi menjadi beberapa tipe, antara lain yaitu:
Pola Geometrik: desain yang menggabungkan garis, bentuk, dan sudut vertikal dan horizontal. Pola ini dapat berasal dari pola sederhana berupa garis-garis paralel hingga desain yang lebih kompleks seperti segitiga, kotak, dan segi enam. Pola geometris dapat menambah struktur, simetri, dan kesan modern pada sebuah ruang. Sebagai contoh, karpet dengan pola geometris dapat menambahkan warna dan sentuhan kontemporer pada ruang tamu minimalis.
Pola Organik: mencakup desain yang terinspirasi dari alam, seperti motif bunga atau motif daun atau hewan. Pola-pola ini dapat menambahkan elemen ketenangan pada sebuah ruangan, menciptakan suasana yang tenang dan santai. Sebagai contoh, selimut dengan motif bunga dapat menambahkan sentuhan alam pada kamar tidur, membuatnya terasa seperti tempat peristirahatan yang damai. Saat menggunakan pola organik, penting untuk mempertimbangkan skala pola.
Bagaimana Cara Menerapkan Pola/Pattern dalam Interior Desain?
- Bermain dengan ukuran: pilih pola dengan motif dengan skala yang berbeda untuk menghadirkan variasi visual.
- Memperhatikan penggunaan palet warna: hal ini bisa menjadi faktor penyatuan di balik kombinasi pola yang berbeda.
- Memilih beberapa alternatif: bekerja dengan sejumlah pilihan yang terbatas dalam ruangan tertentu.
- Fokus pada keseimbangan: pastikan mata tidak terjebak pada satu titik dan pastikan pola-pola tersebut ditempatkan sedemikian rupa sehingga terasa alami dengan pergerakan ruang.
Gambar 1. Pengaplikasian pola pada ruang interior. (Sumber: Pinterest, 2024)
Dampak pengaplikasian pola pada sebuah interior, dalam hal mendesain interior rumah atau ruang kerja, pola adalah elemen yang ampuh serta dapat memunculkan berbagai emosi dan mengatur suasana ruang. Dari desain geometris yang berani hingga motif organik yang halus, pola dapat menambah daya tarik, kedalaman, dan tekstur pada interior.
Memilih pola yang tepat juga dapat meningkatkan persepsi spasial sebuah ruangan. Dengan bermain dengan skala dan proporsi, pola dapat menciptakan ilusi ruang yang lebih besar atau lebih kecil. Ruangan yang polos atau monokromatik mungkin tidak memiliki kepribadian, tetapi menambahkan pola yang dirancang dengan baik dapat menciptakan titik fokus yang mencolok. Menggunakan pola dengan cerdas dapat menambah lapisan pada ruangan dan menciptakan rasa hangat, membuat ruangan terasa kohesif dan lebih menarik, dan nyaman. Pola juga bisa membangkitkan emosi yang berbeda dan mengatur suasana ruangan. Sebagai contoh, pola organik seperti motif bunga dapat menciptakan rasa tenang, sementara pola yang berani dan bersemangat dapat menciptakan rasa energi dan kegembiraan.
Sumber Referensi:
Harding, Lara (2023): The Impact of Patten in Interior Design. Data diperoleh dari situs: https://diyhomecomfort.com/blog/pattern-in-interior-design#google_vignette. Diakses pada tanggal 8 November 2024.
Grassroots Blog (2024): How to Use Pattern & Textures in Interior Design: Learn the Differences, mixing rules & more. Data diperoleh dari situs: https://grasscloth.twenty2.net/blogs/grassroots/how-to-use-patterns-textures-in-interior-design-learn-the-differences-mixing-rules-more. Diakses pada tanggal 8 November 2024.