Art Nouveau Movement in Furniture Design

Pengantar

Art Nouveau, atau yang dikenal dengan sebutan “Seni Baru”, merupakan sebuah gerakan seni dan desain yang pertamakali muncul di Eropa pada akhir abad ke-19 sebagai reaksi terhadap penolakan gaya desain akademis yang dominan pada saat itu. Kota – kota utama yang menjadi pelopor perkembangan Art Nouveau adalah Paris, Brussel, Wina, dan Barcelona. Gaya ini bertujuan untuk menciptakan seni yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari, memadukan seni murni dengan seni terapan, dan memanfaatkan kemajuan teknologi modern untuk menciptakan karya-karya yang unik. Gaya Art Nouveau tidak hanya memengaruhi seni rupa dan arsitektur, tetapi juga merambah ke dalam seni gravis, dan desain furniture. Pada desain mebek, fokus utama gaya desain ini diberikan pada integritas ruang yang dibentuk oleh fungsionalitas dalam mebel. Pada konsep mebel gaya ini tidak hanya digunakan untuk fungsi duduk, namun diberi fungsi tambahan. Salah satu pameran yang menjadi titik tolak popularitas gaya ini yaitu pameran Internasional di Paris pada tahun 1900.

Konsep gaya Art Nouveau mencoba mencari gaya ornamen baru, gerakan ini muncul sebagai reaksi dari produk industri yang desainnya dianggap tidak cukup estetis. Nama Art Nouveau berasal dari galeri seni La Maison de’l Art Nouveau milik Siegfried Bing yang mendukung gerakan ini dan menampilkan karya-karya mereka. Meskipun Demikian, gaya desain ini masih terinspirasi oleh gaya sebelumnya, seperti gaya Rococo, serta bentuk-bentuk lain yang terinspirasi dari alam, bunga, sosok wanita, serangga dan ornamen geometris, dengan distilasi sehingga ornamen terlihat feminin. Warna yang diterapkan lembut, pastel dan terkadang agak gelap.

Karakteristik Art Nouveau

Gaya Art Nouveau menerapkan garis-garis lembut dan melengkung, muncul secara dinamis serta bentuk organic. Penekanan yang konsisten pada garis panjang dan bengkok serta kurva “whiplash” melekat pada karya Art Nouveau. Karakteristik utama yang membedakannya dari gaya desain lainnya. Art Nouveau dikenal dengan gaya yang tidak kaku penggunaan garis-garis cenderung melengkung, bentuk organik, dan ornamen yang terinspirasi oleh alam. Garis-garis yang digunakan menyerupai gerakan alami tanaman atau gelombang air. Desain Art Nouveau banyak mengambil inspirasi dari alam, seperti bunga, daun, serangga, dan hewan. Motif-motif ini diintegrasikan ke dalam struktur arsitektur, furnitur, ornament, dan desain perhiasan membentuk gaya periode. Kebebasan dari teknik tradisional memungkinkan eksperimen dengan penggunaan bahan seperti kaca dan besi tempa, membuka jalan bagi interpretasi baru. Gaya ini memiliki ciri dan karakteristik meliputi: 1. Ornamen Asli: Menggunakan bunga dan hewan lokal dalam desain; 2. Bentuk Geometris: Menggabungkan bentuk non-arsitektur dan siluet asimetris; 3. Palet Bahan Luas: Penggunaan bahan berharga dan tidak berharga, mencampurnya secara bebas dalam satu bagian. Pendekatan kerajinan tangan lebih disukai daripada produksi massal. Meskipun relatif berumur pendek, Art Nouveau memperkenalkan ‘Seni Baru’, menekankan estetika linieritas, fluiditas, dan pengamatan yang tajam terhadap alam, menciptakan babak yang luar biasa dalam evolusi desain furnitur.

Tokoh-tokoh Gerakan Art Nouveau

Arsitek Antonio Gaudi berasal dari Spanyol dan Charles Rennie Mackintos bersal dari di Glasgow, Skotlandia, desainer louis majorelle dari Perancis merupakan tokoh – tokoh pertama dan terkemuka yang berkontribusi dalam menghasilkan bangunan dan furniture dalam perkembangan gaya Art Nouveau. Kelompok kedua yaitu: Henry Van de Velde, Otto Wagner, Josef Hofffman, dan Richard Reimershmidt .

Selain itu, Hector Guimard seorang arsitek dan desainer asal Perancis yang popular dan karya-karyanya ditampilkan di stasiun Metro Paris. Para seniman seperti Gustav Klimt, seorang pelukis berasal dari Austria yang juga terlibat dalam Gerakan Secession, sebuah cabang dari Art Nouveau di Wina. Karya Klimt sering menggunakan simbolisme dan motif dekoritif yang khas. Selain itu, seniman grafis asal Ceko yaitu Alphnonse Mucha dikenal dalam karya poster, advertensi, ilustrasi dengan bentuk garis-garis yang lurus dan kesan feminin.

Sumber: www.carters.com.au

Pada desain mebel, fokus utama gaya desain ini diberikan pada integritas ruang yang dibentuk oleh fungsionalitas dalam mebel. Konsep mebel gaya ini tidak hanya digunakan untuk fungsi duduk, namun diberi fungsi tambahan. Desain mebel gaya Art Nouveau dimerupakan atas karya Louis Majorelle, di rancang dalam dengan garis-garis melengkung mengalir anggun yang membangkitkan cabang-cabang pohon dan tanaman merambat, dengan motif bunga dan daun dan titisan di atas bantal dengan material upholstry, memiliki ukuran tinggi 135,5 cm, lebar 61 cm, dengan kedalaman 90 cm.  Mebel bergaya Art Nouveau ini dengan menggabungkan bentuk estetika yang anggun, motif naturalistik, dan detail ornamen yang rumit. Desain mebel ini sering digunakan dalam interior elegan pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Secara keseluruhan, gaya desain mebel ini berhasil menggabungkan elemen dekoratif dan fungsional dalam satu kesatuan desain yang harmonis.

Sumber: www.etsy.com

Desain lemari Armoire yang terlihat Pada gambar berikut ini menampilkan struktur bentuk organik dan dinamis, gabungan elemen-elemmen terisnparasi alam dan penggunaan bentuk garis – garis melengkung lembut. Bagian atas dan samping lemari, terdapat detail ukiran yang halus dan rumit menyerupai sulur tanaman dan bunga. Mebel ini menonjolkan keindahan alami dari material kayu yang digunakan, serat kayu yang tampak jelas menambah nilai estetika dan memberikan kesan hangat serta alami. Bagian kaki lemari dirancang dengan bentuk unik dan melengkung, menyerupai akar atau batang tanaman. Inspirasi desain mebel ini mengekspose, dengan motif floral dan garis-garis yang menyerupai bentuk tumbuhan. inspirasi dari alam untuk menciptakan karya yang estetis dan fungsional, dengan menggabungkan elemen-elemen organik ke dalam desain modern pada masa itu

 Desain Furnitur Art Nouveau di Indonesia

Selain berkembang di Eropa, Gaya Art Nouveau juga memengaruhi desain di Indonesia, khususnya pada masa penjajahan kolonial Belanda. Pengaruh Art Nouveau terlihat pada beberapa bangunan dan furnitur yang masih bertahan hingga kini di kota Semarang. Beberapa desainer dan perajin dari negeri Belanda membawa serta Pengaruh gaya Art Nouveau ke Indonesia. Salah satu contoh gaya desain Art Nouveau yaitu desain mebel yang diterapkan pada rumah – rumah kolonial di kawasan kota lama Semarang dengan gaya mebel dihiasi dengan ukiran yang rumit dan bentuk – bentuk yang khas dari Art Nouveau.

Seorang arsitek dan perancang mebel Willem Herman de Vries lahir di Belanda merupakan desainer yang terkenal pada masa itu yang menetap di Semarang. Karya – karya mebel Willem banyaknya dipengaruhi oleh gerakan Art Nouveau, dengan menciptakan bentuk – bentuk mebel yang ramping, ornamen floral, dan penggunaan material kayu jati dengan ukiran tangan yang sangat detail. Selain itu, pengaruh gaya mebel Art Nouveau di Semarang juga dapat dilihat pada beberapa bangunan – bangunan kolonial yang ikonik, seperti bangunan Lawang Sewu dan bangunan Marabunta. Penampiman bangunan – bangunan ini menonjolkan penggunaan material “Art Glass”teknik kaca patri dengan motif – motif floral dan dipadukan material “ Wourght Iron” yang melengkung, sejalan dengan perkembangan desain yang sedang populer di Eropa pada saat itu.

Penutup

Art Nouveau merupakan gaya desain yang menawarkan untuk membawa seni lebih dekat dalam kehidupan sehari-hari. Gaya desain ini memiliki ciri khas mengambil bentuk – bentuk dari inspirasi alam, menggunaan bentuk garis-garis melengkung dan motif organik. Namun demikian, pengaruh gerakan Art Nouveau hanya berlangsung singkat. Hal ini diperkirakan karena motivasi gerakan ini cenderung didasarkan pada praktik keahlian tangan dan tidak memiliki hubungan yang kuat dengan ekonomi.  Pengaruh gaya Art Nouveau terasa hingga ke berbagai belahan dunia, termasuk negara Indonesia. Pengaruh Art Nouveau di Indonesia pernah muncul di Kota Semarang dibawa oleg para desainer dan perajin Belanda, yang dapat dijumpau dalam karya – karya desain furnitur dan arsitektur yang kemudian dikenal menjadi gaya mebel Semarangan. Selain itu, kita masih dapat menjumpai bangunan Art Nouveau yang bertahan hingga kini, dan telah menjadi warisan seni bangungan dan mebel dari perjalanan panjang gaya desain ini.

Sumber:

  1. https://www.carters.com.au/index.cfm/item/1279637-a-spectacular-art-nouveau-chair-french-style-20th-century-in-the/
  2. https://www.etsy.com/listing/1570347010/art-nouveau-furniture-armoire-or-small?ga_order=most_relevant&ga_search_type=all&ga_view_type=gallery&ga_search_query=art+nouveau+furniture&ref=sr_gallery-1-36&frs=1&sts=1&content_source=2abe3e28c9a9cf9f50abbc6bed0a8d89e22e9c36%253A1570347010&organic_search_click=1
  3. https://www-britannica-com.translate.goog/art/Art-Nouveau
Bambang Kartono Kurniawan, S.Sn., M.A.