Perkembangan Smart pot sebagai aksesoris interior

Di era pandemi, masyarakat diwajibkan untuk bekerja dan beraktivitas di dalam rumah. Aktivitas yang dilakukan secara rutin dan terus menerus menyebabkan sebagian besar orang bosan dan jenuh di dalam rumah. Hal ini mengakibatkan banyak orang ingin memperindah rumah terutama ruangan agar dapat lebih nyaman di dalam ruangan.

Salah satu cara untuk memperindah ruangan adalah menambahkan elemen tanaman dalam ruangan. Tanaman ini dapat diletakkan pada meja, ambalam maupun lantai. Karena bisa dikatakan hal ini merupakan hobi dadakan, maka tak jarang banyak tanaman yang mati atau justru menyusahkan penghuninya karena belum paham terkait perawatannya.

  1. Pengertian smart pot

Smart pot atau secara harfiah bisa disebut dengan pot pintar merupakan sebuah terobosan dalam mengatasi masalah yang sering dikeluhkan oleh pecinta tanaman. Dengan embel-embel pintar, pot ini bisa mempermudah pecinta tanaman terutama untuk pemula.

Masalah yang sering muncul adalah terkait perawatan, misalnya menyiram dan menyinari tanaman. Penghuni yang tidak terbiasa tau tidak sempat seringkali lupa untuk melakukan penyinaran maupun penyiraman pada tanaman.

  1. Perkembangan smart pot

Smart pot terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Pada awal kemunculannya, konsep smart pot sangatlah sederhana, hanya mengandalkan sistem mekanis, tidak menggunakan sensor. Sistem ini berupa penambahan pita atau tali yang dihubungkan antara media tanah dengan air dibawah pot. Pita akan secara otomatis menyerap air jika kelembaban tanah sudah berkurang.

Setelah perkembangan teknologi meningkat, smart pot menjadi lebih rumit dengan penambahan sensor-sensor yaitu sensor cahaya dan sensor kelembaban. Jika cahaya kurang atau kelembaban kurang, maka akan memberikan alarm atau pemberitahuan sehingga pemilik dapat segera melakukan perawatan pada tanaman.

Sumber : https://id.pinterest.com/pin/7529524368626024/

Sumber : https://id.pinterest.com/pin/589338301257533505/

Ida Bagus Ananta Wijaya